Gaza adalah kita
|| Posko Medis ACT Siaga di Tengah Al-Awdah March ||
Pertumpahan darah terjadi lagi dan lagi. Sejak pekan pertama, Jumat (30/3), selalu ada korban syahid di tanah perbatasan Gaza dan Israel tiap pekannya. Upaya memperjuangkan kedamaian tak kunjung disambut baik. Zionis justru tak berhenti melawan protes warga Gaza dengan peluru-peluru tajam.
Di posko medis darurat yang berada tak jauh dari lokasi aksi, beberapa peserta aksi dilarikan dengan tergopoh-goboh. Luka dan kucurah darah terlihat di beberapa bagian tubuh mereka. Raungan pasien dewasa dan tangisan anak memenuhi seisi tenda medis tersebut, berpadu dengan sirine ambulans di luar tenda.
Kegentingan amat terasa di Posko Medis Aksi Cepat Tanggap (ACT) di perbatasan Gaza-Israel. Baik relawan dokter dan perawat lokal ACT tidak henti-hentinya melayani korban luka dari aksi Al-Awdah March.
Posko Medis ACT menampung belasan hingga puluhan pasien dalam sekali waktu. Sementara para relawan dokter dan perawat ACT menangani setidaknya 506 kasus luka ringan pada aksi Al-Awdah March, Jumat (24/5). Hal ini disampaikan oleh Dr. Yassin selaku Koordinator Relawan Medis ACT di lapangan.
“Kami juga menangani 6 pasien yang mengalami luka berat. Mereka kami bawa ke rumah sakit dengan menggunakan dua mobil ambulans yang bersiaga di dekat posko medis kami,” terang dr. Yassin.
Ia menambahkan, Posko Medis ACT di lapangan dilengkapi oleh persediaan obat-obatan yang memadai. Menurutnya, masifnya layanan medis darurat di tengah aksi Al-Awdah March tidak terlepas dari dukungan penuh masyarakat Indonesia untuk warga Palestina.