Mengapa manusia Diperintahkan Bersabar?

in #esteem7 years ago

Karena sabar adalah ke-“khas”-an manusia, berbeda dengan hewan,
penggerak dan diamnya adalah nafsunya, sehingga mereka tak mampu
atau tak memiliki kesabaran.

image

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah terbebas dari nafsu,
jiwanya senantiasa mensucikan Allah dan sangat patuh kepada-Nya,
sehingga malaikat tak memerlukan kekuatan untuk bersabar.
Sedangkan manusia adalah makhluk mukalaf, yang diberi beban sebagai
khalifah (pemimpin) juga sebagai hamba yang dituntut untuk beribadah
kepada-Nya. Agar manusia mampu menjalankan tugasnya, Allah
melengkapi manusia denga potensi akal dan jiwa.

image

Akal dan jiwa inilah yang perlu mendapatkan tarbiyah (pendidikan) dan
pelatihan agar jiwa memiliki kesabaran yang dibutuhkan dalam menghadapi situasinya.

Situasi yang dihadapi manusia akan beragam, sesuai dengan ujian yang
hendak Allah berikan kepada manusia. Untuk menghadapi ujian yang Allah
berikan, kesabaran memegang peranan penting. Seseorang yang diuji oleh
Allah baik hal yang disukai maupun hal yang dibenci, akan ketahuan karakternya atau tingkat kesabarannya dari reaksi yang dia timbulkan akibat bentuk ujian yang diterimanya.

image

Dan manusia diciptakan di dunia memang untuk diuji agar dapat diketahui kualitas keimanan masing-masing individu.

Menurut Moh. Qurais Shihab, ujian yang hendak Allah berikan tersebut sebenarnya sudah dibocorkan dalam Al-Qur’an, tetapi tak banyak yang menyimak ujian itu. Setiap manusia mengalaminya, dan ujian itu menurut Allah sangat ringan serta sedikit, why? Karena Allah menghendaki kebaikan untuk manusia, bukan kebinasaan. Juga manusia itu sangat lemah dan amat terbatas. Agar manusia mampu lolos dalam ujian, dibutuhkan kesabaran. Ujian tersebut Allah kabarkan di dalam firmannya di surat Al Baqarah ayat 155-156: “Dan Sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira bagi orang yang sabar (155), yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, “Inna lillahi wa inna ilahi roji’un”. (156 : Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-NYAlah kami kembali).

image

Setiap manusia akan mengalami rasa takut, rasa lapar dan kekurangan. Takut miskin, takut tak punya pekerjaan, takut ditolak cintanya, takut tak diperhatikan, takut dikritik, takut sakit, takut kehilangan, takut gempa dan lain sebagainya. Cuma kadarnya berbeda-beda sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing orang. Dan orang yang mampu bersabar bisa mengubah ketakutan tersebut menjadi sebuah keberkahan yang memiliki hikmah tersendiri.

Kalimat Innalillahi adalah kalimat tauhid yang dalam, mengakui sekalipun secara beziter manusia memiliki tubuhnya, tetapi pada hakikatnya tubuh itu bukan miliknya, tubuh itu milik Allah, dan sungguh akan kembali kepada-Nya (wa inna ilahi roji’un).

Sort:  

You got a 5.22% upvote from @luckyvotes courtesy of @okasuhanda!