Teruntuk calon mertuaku nanti
Ibu, Ayah... Inilah aku seseorang yang telah dipilih putramu sebagai menantu untuk kalian. Aku bukanlah perempuan yang berasal dari keluarga berada Aku hanya terlahir di tengah-tengah orang biasa dalamkehidupan yang sederhana Aku bukanlah perempuan lulusan tinggi sarjana, bukan pula gadis kota Aku juga bukanlah perempuan yang ahli agama.
Ibu, Ayah...
Aku bukanlah perempuan yang pandai bergaya Sepertinya aku pun tak secantik perempuan lainnya Disamping itu pula aku belum begitu mengerti tata cara membangun rumah tangga Seperti yang telah kalian bina.
Maafkan aku Ibu, Ayah...
Bila apa yang ada dalam diriku Tak seperti apa yang kalian mau
Ibu, Ayah...
Walau aku tidaklah sesempurna menantu yang lainnya Kuharap Ibu dan Ayah sudi mengajariku berbagai macam hal yang akan membekali hidupku untuk kedepannya Agar aku bisa membahagiakan putramu, layaknya Ibu dan Ayah yang selalu mengharapkan kebahagiaannya.
Serta agar aku pun bisa menjadi istri yang tak mengecewakan dia, dan mampu menjadi ibu yang baik untuk cucu-cucu Ibu dan Ayah nantinya
Terutama untukmu Ibu...
Walau putramu telah memilihku
Walau kini cintanya untukmu telah ia bagi denganku.
Aku takkan merebutnya dari pelukanmu.
Akan kupastikan rasa cintanya kepadamu lebih besar daripada untukku.
Dan akan kupastikan dia selalu mendahulukanmu daripada aku.
Karena bagaimana pun syurganya tetaplah berada dibawah telapak kakimu.
Ibu, sudikah engkau untuk sama-sama mencintai dan menjaga putramu bersamaku ?
Ibu, Ayah...
Akan kucintai dia seperti kalian mencintainya Walau rasa cinta dan kasih sayangku tak sebesar rasa cinta Ibu dan Ayah padanya.
Namun...aku akan berusaha untuk tidak menyakiti ataupun mengecewakannya Dan aku akan selalu PATUH kepadanya.
Ibu, Ayah...
Izinkan aku menjadi belahan jiwa putramu Ridhoilah kami untuk membina rumah tangga yang bahagia seperti Ayah dan Ibu.