Bila Kepala Sudah Penuh Dan Sumpek, Tuangkan Saja Di Steemit

Saya termasuk yang sering mengalami sakit di bagian kepala. Jarum jam ketika itu seakan melambat. Bisa berjam-jam kepala nyut-nyutan. Ada yang berhari-hari itu saya alami. Gegara kepala tidak mau berkompromi pernah saya tidak berlebaran. Sakit kepala sejak pagi lebaran sampai empat hari kedepan baru terasa plong ini kepala.

Kondisi itu sering saya alami. Jadi wajar bila saya kini sudah "gunawan" alias gundul tapi menawan. Sementara rambut yang masih tersisa dan setia memenawankan saya mulai terlihat memutih atau beruban. Jumlah uban akibat sering mengalami sakit kepala itu tidak pernah saya hitung. Juga tidak pernah saya cat apalagi saya cabut. Mengingat yang tersisa hampir berimbang dengan yang sudah berpamitan. Disitulah letak "gunawan"nya saya, sekedar menghihur diri jangan dianggap kepedean apalagi memuji diri sendiri. Saya tidak sedang nyaleg.

Mungkinkah itu bersebab dengan sudah penuh muatan. Atau sudah melebihi kapasitas daya tampung yang tersedia. Tidak, saya yakin Allah itu Maha Hebat. Apa yang Dia ciptakan dari atau pada kepala kita dengan saraf-saraf yang begitu rumit pasti mampu menampung apa saja. Melebihi flashdisk, melebihi hardisk yang kapasitas paling besar sekalipun. Kepala kita pasti lebih hebat dari segala memori penyimpan data yang diciptakan manusia. Lantas kenapa ada orang gila nahwu? Jawaban saya sederhana, bukan gila nahwu tapi ada putoh kawat saja mungkin.

Saya yakin derita yang saya alami itu bukan karena full memory. Tapi memang karena sudah waktunya sakit dan bila tiba saatnya sembuh maka sembuhlah sakit itu. Satu yang mungkin bisa menjadi sebab, inipun bukan sebuah kepastian. Mungkin saya jarang menuangkan apa yang ada di kepala saya. Itu saja mungkin penyebabnya.

Dari sejak lama sakit kepala, saya selalu mengandalkan putik kelapa yang masih seukuran kepalan bayi atau sedikit lebih besar dari bola pimping. Untuk mengatasi atau bahkan sebagai obat alternatif penyembuhan sakit kepala saya. Bila sudah terasa sakit saya bergegas menuju pohon kelapa dan mengambil sebuah putik kelapa, lalu saya kelupas tampuknya. Kemudian saya ambil tiga biji merica atau lima biji langsung saja ditekan seluruh biji merica itu pada tampuk putik kelapa. Cukup ditekan dengan ibu jari, tidak perlu palu atau batu untuk mengetuk biar merica itu masuk dan tidak menonjol lagi.

Setelah itu siapkan sebuah cobekan yang terbuat dari tanah liat. Gosokkan putik kelapa yang sudah dimasukkan merica tadi hingga menghasilkan semacam bumbu yang dihaluskan dengan batu giling. Itulah yang kemudian kita lulurkan di bagian dahi. InsyaAllah dalam waktu sesingkat-singkatnya kita bisa langsung terlelap. Begitu bangun biasanya sudah plong kembali. Tapi saya tidak bisa menjamin apa yang saya lakukan itu, juga akan mujarab bagi teman-teman.

Cara lain bila sudah sumpek begitu, segera ambil smartphone anda lalu menulislah, palaing tidak seperti apa yang sedang saya lakukan ini. Menulis dengan judul yang berhubungan dengan kepala. Semakin nyut-nyutan usahakan terus sampai tulisannya selesai. Bika tidak sembuh maka segera datang ke dokter dan mintalah sebuah resep untuk kemudian dapat dibelikan obatnya di apotek-apotek terdekat.

Setelah menuangkan sebagian isi yang ada di kepala Yang sudah over load. Tapi maaf saya kira bukan over load lebih tepatnya sudah sumpek. Tidak perlu membacanya kembali, karena itu bikin semakin sumpek ketika mendapatkan beberapa padanan kata yang tidak cocok atau bahkan tidak nyambung dengan apa yang sedang ditulis. Posting saja dulu, besok pagi atau sore bila karena tulisan acak-acakan tidak mendapat kurasi dari siapapun. Cobalah mengedit kembali siapa tau dengan begitu akan mengundang kurator untuk memberi kurasi, tapi itu sangat jarang terjadi. Karena bila tulisan sudah mangkrak lebih dari dua atau tiga jam, maka berbesar hatilah menerima kenyataan dengan telur besar menempel empat butir di bawah postingan kita.

Efek tidak bisa tidur

Regard @seumalu