I WAIT YOU, (an authentic love proof) #4 (Bilingual)

in #fiction7 years ago

image

Hari-hari dilalui putri seperti biasa. Walau terasa hambar tanpa Fajar tapi dia harus tetap melanjutkan hidupnya ini jalan yang dia pilih dan dia yakin Allah bersama-Nya. Kamis, hari yang menegangkan baginya pun datang. Tapi dia haqqul yaqin, dia pasti bisa melewati semua dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Iya, itu dibuktikannya. Wisuda, keluarga datang ke Bandung. Putri lulus dengan predikat sangat memuaskan. Hari itu terasa tidak lengkap tanpa adanya Fajar, karena Fajar orang yang penting baginya. Putri sejak hari di putuskan hubungan dengan Fajar, dia sudah tidak pernah berjumpa atau bahkan mendengar kabar Fajar lagi. Kata kawan- kawannya Fajar sudah pindah kos. Putri gak mau berpikir negatif, dia yakin Allah pasti menjaga Fajar. Tanpa disadari oleh putri, Fajar selalu ada disetiap hari- hari penting putri. Seperti hari sidang skripsinya, Fajar ada disekitar ruangan itu, tanpa sepengetahuan putri. Hari ini pun, dari kejauhan Fajar menghadiri wisuda putri. Itulah cinta,terlepas dari benar salahnya.

The days passed by the princess as usual. Although it feels bland without Fajar but he must continue his life this way he chooses and he believes God is with Him. Thursday, a tense day for him came. But he haqqul yaqin, he can surely pass all and get a satisfactory value. Yes, that's proven. Graduation, the family came to Bandung. Princess graduated with a very satisfying predicate. The day was incomplete without Fajar, because Fajar was important to him. Princess since the day was disconnected with Fajr, she has never met or even heard from Fajar again. Fajar said his friends had moved away. Princess does not want to think negatively, she believes God must keep Dawn. Unconsciously by the princess, Fajar is always there in every important day of the princess. Like the day of his thesis trial, Fajar is around the room, unbeknownst to the princess. Today too, from a distance Fajar attends the princess's graduation. That's love, regardless of right's wrong.

Kuliah berakhir, putri pun kembali ke kampung halamannya. Dia memutuskan untuk kembali tinggal bersama keluarganya, dan bekerja disana. Walaupun lima tahun telah berlalu dari hari kelam itu, tapi rasa sayang tetap tidak pernah pudar untuk Fajar. Setiap dalam doa nya, di mohonkan supaya fajar datang untuk menghalalkannya. Dia tidak pernah putus asa, selalu berdoa walau pun dia tidak tahu apakah Fajar masih hidup atau tidak , apa Fajar masih menjadi saudara nya yang seiman atau tidak, dan bisa saja disana Fajar telah melupakannya. Tapi dengan penuh keyakinan dia berdoa supaya Fajar datang.

Lecture ended, daughter returned to his hometown. He decided to go back to live with his family, and work there. Although five years have passed from that dark day, but affection never fades for Fajar. Every one of his prayers, ask for the dawn to come to justify it. He never despaired, always prayed even though he did not know whether Fajar was alive or not, whether Fajar was still his brother of faith or not, and could have been there that Fajar had forgotten him. But with confidence he prayed for Fajr to come.