Handphone Sukab dan Stepi yang Berhijab

in #fiction6 years ago (edited)

image

Sukab hanya duduk. Ditangannya terselip handphone. Kadang ia membuka whatsapp, membalas pesan. Kadang juga ia membaca aceHTrend, memamah informasi kampanye Pilkada Pidie Jaya. Kadang pula menatap ke depan, kosong.

Di sampingnya, Stepi juga diam. Diam dalam pikiran yang menari pada isi buku. Stepi larut dalam kisah tiga orang berkampanye, Sarman, Sukap dan Somplak. Ketiganya mengangkat hal yang sama, janji politik.

Stepi diam dalam senyum. Soalnya, sebagai rakyat disuruh pilih salah satu dari yang tidak berbeda. Jadi, aneh saja jika golput malah dilarang.

image

Sukab masih asyik dengan handphonenya, dan Stepi juga asyik dengan cerita-cerita Sukan dalam tiga bagian. Keduanya tidak bicara, diam dengan media masing-masing.

Padahal, keduanya janji bertemu dan karena dorongan rindulah keduanya bersedia bersua. Tapi, begitu bertemu, keduanya malah asyik dengan media masing-masing.

Stepi yang cantik, dan mencantikkan diri dengan hijab sejak memutuskan bertemu jadi tidak diperhatikan lentik bulu matanya, garis bibir yang tertata rapi, dan pesona pakaian yang mengkombinasi coklat dan hitam.

Padahal, bila melihat Stepi melalui instagramnya, pasti terdorong untuk memberi komentar dalam hati: "Duh, engkau bidadari surga."

Begitu juga dengan Sukab, yang telah mewangikan diri dengan parfum tak berani duduk mendekat. Padahal, sedari tadi, rindu bertemu adalah refleksi keinginan untuk dekat. Parfum Stepi lebih harum dari seribu kembang pagi.

image

Dekat, bagi keduanya awalnya adalah sejatinya dekat. Tapi, dalam dunia modern dekat bukanlah merapat. Dekat bisa menjadi apa saja, dan pertemuan juga sekedar kehendak, dorongan rasa, dan pesona rindu.

Sukab memang menjadi apa saja, siapa saja, dan bisa juga berada dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja. Ia bahkan hanya ada dalam kepala, jadi cerita, lalu ada dalam buku, hingga kini duduk bersama kekasih hatinya, Stepi yang juga bukan nama sebenarnya dari yang sedang membaca buku Dunia Sukab karya Seno Gumira Ajidarma.

Sort:  

Saya mau dong ketemu sama Stepi
Hahahaha

Sudah lama gak nulis fiksi. Sejak Siti mengenal Steemit hahaha

Itulah, siti dah menghilang, skrg muncul stepi

Sukab dan Stepi dua sejoli seribu kembang pagi...😀🥂