Jangan tanya aku yang mana-Part. 2
"Aku tidak menyangka surprise yang sudah aku persiapkan dari sebulan yang lalu tidak menghasilkan buah, malahan berakhir miris seperti ini. Aku tidak tahu siapa yang salah. Yang aku tahu aku persiapkan surprise ini dengan semaksimal mungkin berharap dia akan bahagia. Kenyataannya hubungan kami sudah bagaikan jembatan kayu yang sudah lapuk dan jurang terjang siap menyambutnya. Tidak ada lagi harapan untuk kembali, perjalanan ini sudah terlalu jauh. TIDAK!! Tidak mungkin untuk kembali bagaimana dengan mereka! Jelas saja kami berangkat bersama-sama dan harus kembali bersama juga." Gumam ku dalam hati
"Aku hanya terdiam menatap langit dipinggiran jalan raya, aku tidak peduli pada mereka yang lalu lalang dan keributan dari knalpot mereka. Yang aku fikirkan hanya, Mengapa Ini terjadi?!."
Kinta : Nad, are you ok??
Aku : yeah
Zizi : what happened say??
Aku : "dengan lesu kepala ku tertunduk ke bawah, seakan tak ingin mereka menatap mataku yang mulai berbinar-binar. Suara parau ku mulai terdengar saat aku bilang semua ok."
Mereka pun serentak menanyakan "are you sure Nad??"
"Aku hanya bisa terdiam, kepala ku terus tertunduk. Dan mereka mulai mengelilingi ku sambil kebingungan." (apakah yang sebenarnya terjadi)
Yogi datang menghampiri ku...
4 orang sahabatku kinta, zizi, moli dan yogi, mereka adalah teman kampus ku. diantara mereka yogi adalah sepupu ku.
Yogi : tell me!! Jika kamu harus menangis, maka menangis lah!! Tidak ada alasan kamu untuk menahannya sendiri. Karena kita kesini bersama-sama. Satu sedih semua ikut sedih. Jika menangis cara kamu mengungkapkan perasaan mu, maka menangislah. "Ungkap yogi karena sudah tahu apa yang terjadi dari ekspresi ku."
"Hati ini semakin tak tertahankan, hati ku seakan meletus mengeluarkan semua kesedihan yang sudah mengembung di dasar hati ku. Dan akhirnya tangisan itu menghujani diriku dan membasahi pipi mungil ku."
Dengan berat hati, bibir ku berkata,
aku : mas indra, mass indraa sudah tiba di banda aceh, dan dia sedang dalam perjalanan menuju kos ku. Huuuaaakkkk "tangisan ku pun kembali menghujan
"Semua sahabatku pun terdiam karena terkejut. aku pun mulai merasakan pelukan hangat sahabat menyentuh bahu ku."
Setelah mereka membiarkan aku menangis selama 5 menit, zizi dan moli pun akhirnya berbicara,
Zizi,moli : Nad, kami mengerti dengan perasaan mu. Karena kami juga perempuan. Sudah jangan ditangisi lagi. Nasi sudah jadi bubur tak baik ditangisi terus. Mungkin memang sudah menjadi takdir mu jika surprise mu berujung pedih, tapi bukan berarti kamu terus-terusan berdiam diri meratapi kesedihan.
Yogi : ini semua ujian dan pasti ada hikmahnya nad
Zizi : sekarang kita sudah terlanjur tiba, keputusan ada di kamu, apakah kita lanjut atau pulang?? Kami ikut keputusan mu Nad.
Kinta : (kinta yang sedari tadi diam mulai angkat bicara) mendingan lanjut aja yok gengs, kan kita mau ke pantai balinya abdya, mau nongkrong di cafenya anak gaul abdya, mau karokean, mau foto-foto buat snapgram masak pulang sih.
"Tiba-tiba zizi mencubit pinggang kinta,"
Kinta : au au au sakit tau!
Zizi : habis kamu ini ngomong kok gak mikir² dulu. orang lagi bersedih tau.
Kinta : maaf-maaf deh zizi sayang, kan aku berusaha menghibur Nadya.
wkwkwkkwkw.....
semua pun tertawa melihat aksi zizi dan kinta pasangan yang kocak.
Yogi : hallo. Hallo, cuaca mulai mendung ni, bagaimana nadya?? Apa keputusan mu??
Aku : dengan senyum yang mulai muncul, kepala yang sudah terangkat dan pipi yang sudah kering. Aku berkata, YOK kita Gooo..!! Seperti rencana awal kita
Mereka : HOREEEEEEE!!!!!!
(Mereka pun bersorak ria dan langsung ambil posisi di motor masing-masing.
"Akhirnya kami pun segera tancap gas melanjutkan tujuan kami untuk keliling tempat wisata di Kota Aceh Barat Daya Selatan."
"Kini aku berada diantara mereka yang berpasangan. Meskipun aku iri melihat mereka, tapi tidak apa-apa, mereka sahabat ku, setidaknya sahabat untuk selamanya. Jika pun nanti sesampainya di Banda Aceh dan dia benar-benar mengakhiri hubungan ini, masih ada kok Lelaki lainnya yang pastinya lebih daripada DIA. Meskipun hati kecil ku berkata lain, bahwa aku sangat dan sangat mencintainya dan hanya inginkan dia. Ah, sudahlah lebih baik aku menikmati liburan ini. Desiran ombak yang merdu, Hembusan angin yang sepoi-sepoi menyentuh pipi mungil ku. Biarkan dulu dia disana ngapain. Setidaknya aku disini masih menjaga hati.
So, jangan tanya aku yang mana!!! Karena bersama sahabat tidak akan ada perbedaan.
~THE END