Berawal dari curahan Hati Teman hingga menjadi Tulisan

in #fiction7 years ago

How are u steemians?!
semoga teman-teman steemians tetap sehat dan dalam lindungan allah swt. Ini merupakan tulisan terinspirasi dari teman saya saat sekolah dulu, dia sering mencurahkan hatinya dan saya coba melihat permasalahan dan menulisnya lewat tulisan.

image
MATA
by @teukurizzamuly

Semua sudah berjalan semestinya, kiranya dia hujan aku akan menjadi awannya. Awan yang membentuk partikel-partikel sehingga menjadi butiran hujan, hujan yang di nanti oleh semesta,- semesta memberi manfaat bagi penghuni jagat raya.

Aku tidak pernah mengira akan seperti ini, niatku untuk ‘mengistirahatkan’ diri sejenak untuk tidak berhubungan lagi. Maksudku, berhubungan dengan saling percaya bahkan terlalu percaya hingga harapan itu hilang. Sungguh, niatku hanya ingin beristirahat sejenak dari apa yang akan membuatku kembali percaya pada satu orang saja. Ya, satu orang perempuan saja.

Layaknya senja yang akan menemukan jedanya saat malam tiba, seperti itulah rasaku sekarang dalam memandang perempuan, aku ingin jeda seperti senja.

Namun, pandangan ini berbisik lain, hatipun menyertainya. Setiap hari kulihat mata itu, jiwa seolah berkata ‘hilangkan keraguan, hapuskan jeda. Kau selalu percaya pada firasat dan pemikiranmu. Dan sekarang kau juga harus percaya, bahwa dia orangnya’. Sejak itu, aku terus menyayanginya, kini dan nanti.

Saat mataku dan matanya bertemu, ada senyum yang tersipu.

Saat mataku dan matanya bertemu, ada malu bercampur rindu.

Banyak hal yang terjadi ketika mataku dan matanya bertemu. Tak bisa di bendung, rasa bahagia yang ikut kurasakan darinya. Sikapnya yang polos tak tahu menahu, membuat ku ingin selalu menjaganya, memeluknya.

Aku mengerti jika saat ini kau sangat merindukanku, saat aku sibuk dengan kegiatanku, aku tau bagaimana rasanya itu. entah bagaimana aku menjelaskan, kau harus tau apapun yang kulakukan aku akan menyempatkan untuk mengabarimu. Jauh itu memang berat, aku pun merasa begitu. Tapi, inilah saatnya menguji semua tentang mata, semua tentang hati, semua tentang kita tanpa satupun orang yang mengetahui kisah kita. Tanpa telinga mereka, tanpa perkataan/saran mereka, hanya kita berdua menjalani dengan telinga dan menggunakan perasaan kita serta percaya tidak akan ada orang ketiga.

Ketika fajar terbit beriringan dengan mentari, bumi berputar pada porosnya, pasang laut mengikuti purnamanya bulan. Kiasan yang kugunakan dengan menggambarkan diri ini menanti silih bergantinya hari, bulan terus berjalan sampai dimana akhirnya mata kita bisa terus bertemu.

Tidak hanya itu, jauh lebih besar harapan ku ketika tahun berganti dimana akhirnya ku pasangi cincin emas yang tak seberapa di jari manis mungilmu. Ucapkan janji yang saat ini selalu kita do’akan bersama.

Maafkan aku karena baru bisa menulis untuk mu hari ini, aku masih menyayangimu seperti saat aku mengatakan setiap harinya padamu ketika jam sudah melewatkan larut.
“Tanpa mata yang saling bertemu, aku memelukmu lewat tulisan. Kali ini, hanya saat ini”

Sort:  

Can't understand your text but it is a really nice picture, I lik the colors. Have a nice day

nutch

glutch ! Buena notche

nuthc ? meep ?

keren :) jangan lupa follow sy bos thanks.

Tidak hanya itu, jauh lebih besar harapan ku ketika tahun berganti dimana akhirnya ku pasangi cincin emas yang tak seberapa di jari manis mungilmu. Ucapkan janji yang saat ini selalu kita do’akan bersama.

hhaha, semoga meunan !