"Asyura Porridge"
Hi sahabat stemians..
Kemarin pada tanggal 10 Muharram 1440 H atau bertepatan dengan hari Kamis Tanggal 20 September 2018 merupakan hari yang mulia dan banyak sejarah yang tersimpan. Sebagai umat muslim pada hari mulia itu di sunatkan untuk berpuasa yaitu puasa Asyura. Alhamdulillah, saya bersama anak saya yang berusia 5,5 tahun dapat melaksanakan puasa tersebut bersama-sama. Bahkan di kantor pun hampir semua karyawan dan karyawatinya melaksanakan puasa Asyura.
"Hi stemian friends..."
"Yesterday on the 10th of Muharram 1440 H or coincided with Thursday on 20 September 2018 was a glorious day and a lot of history was stored. As a Muslim on that glorious day it is sunnah to fast that is the fast of Ashura. Alhamdulillah, I and my child who is 5.5 years old could did the fast together. Even in the office, almost all employees run this Asyura."
Nah, cerita punya cerita dulu ketika nenek masih hidup setiap hari puasa Asyura adalah waktu yang sangat saya nanti-nantikan. Menantikan apa? Hehehe, tentu saja menantikan kenduri "Bubur Asyura" Karena pada hari itu yang berpuasa pasti berbuka dengan yang namanya Bubur Asyura layaknya seperti kenduri besar karena semua keluarga besar ikut berkumpul bersama untuk ikut menikmatinya walaupun yang dimasak hanya bubur aja. Bahagianya lagi itu semua dilakukan bersama-sama dengan tetangga bahkan ada yang melakukan kenduri bubur Asyura satu kampung di meunasah-meunasah sekitarnya. Ini adalah sebuah tradisi di kampung saya Aceh-Indonesia.
"Now, the story of all that was when my grandmother was still alive every fasting day of Asyura was a very long time that I was waiting for. What Iam waiting for? Hehehe, of course waiting for the feast of "Asyura Porridge" Because on that day the fasting person must break the fast with the Asyura Porridge just like a big feast because all the big families come together to enjoy it even though just cook Asyura porridge . Even more, it was all did together with the neighbors, and some even make the Asyura porridge for everyone in a village especially in the surrounding meunasah or mosque. This is a tradition in my village, Aceh-Indonesia."
Nah, sahabat stemians..tradisi itu ternyata masih ada sampai sekarang walaupun tidak terlalu kental terasa seperti waktu dulu dan kehangatannya masih dapat kita rasakan saat menikmati bubur Asyura itu. Sebenarnya Itu adalah salah satu tradisi turun temurun yang perlu kita lestarikan bersama.
"Well, stemian friends... the tradition still exist until now even though it didn't too famous like the old days and we could still feel the warmth when enjoying the Asyura porridge. Actually it is one of the hereditary traditions that we need to preserve together."
Sahabat stemians, karena kerinduan yang tak terhingga pada bubur tersebut, terpikirkan oleh saya untuk membuat sendiri di rumah.Sepulang dari kantor saya belanja bahan-bahan yang dibutuhkan.
"Stemian friends...because of the infinite longing for the porridge, it occurred to me to make my own at home. After I came from the office I was shopping for the ingredients needed."
Bahan yang diperlukan untuk membuat bubur Asyura ini sangatlah mudah karena hanya berupa biji-bijian dan kacang-kacangan. Seperti kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kacang tanah, biji delima, dan jagung . Kemudian ditambah ubi atau ketela, atau labu kuning. Tak lupa nangka, daun pandan, gula dan garam sebagai penawar gula sehingga terasa lebih nikmat, dan saya menambahkan gula merah sedikit. Dan yang tak kalah penting adalah santan dari 2 butir kelapa yang saya pisahkan kental dan cair. Namun ada juga yang menambahkan sagu kering atau Bereune (dalam bahasa Aceh) agar lebih kental, kebetulan saya tak menemukan sagu tersebut kemarin.
"The ingredients needed to make Asyura porridge is very easy because it is only in the form of seeds and nuts. Like green beans, soybeans, kidney beans, peanuts, tapioca pearl, and corn. Then add sweet cassavas, or pumpkin. Not forgetting jackfruit, suji leaves, sugar and salt as a sugar antidote so that it tastes better, and I add a little brown sugar. And no less important is the coconut milk from 2 coconuts which I separate thick and liquid. But there are also who add dried sago or Bereune (in Acehnese) to make it thicker, but I am not found it yesterday."
Diantara bahan bahan yang sempat saya foto adalah :
Among the ingredients that I had photos were:
- Kacang Hijau (grean beans)
- Kacang Kedelai (Soybeans)
- Kacang Merah (Kidney Beans)
Kacang Tanah (peanuts)
Ketela (sweet cassavas)
Semua biji-bijian tersebut kemudian dicuci setelah di cuci bersih di campur kan jadi satu. Lalu direbus sampai kacang- kacang tersebut matang, masukkan ketela yang telah dipotong baru kemudian masukan santan cair dan santan kental terakhir.
">All the grains are then washed after that thoroughly mixed into one. Then boil until the beans are cooked, add the freshly cut cassava and then add the last liquid coconut milk and thick coconut milk."
Tradisi kenduri bubur Asyura ini ada yang melatarbelakangi. Diantaranya kisah Nabi Nuh a.s ketika Perahu Nabi Nuh a.s berlabuh di bukit Juudi pada hari Asyura, Nabi Nuh a.s berkata kepada kaumnya : "kumpulkan apa saja yang kamu miliki daripada makanan yang lebih-lebih" maka , dibawalah sisa biji-bijian sehingga terkumpul tujuh macam. Maka berkatalah Nabi Nuh A.S. " masaklah sekalian karena kamu sudah mendapat kebahagiaan sekarang" (wallahu a'lam)
"There is a tradition of feasting on Asyura porridge that has a background. Among them is the story of prophet Nuh A.S. when Nuh's a.s. boat was anchored on the hill of Juudi on the day of Asyura, Nuh a.s said to his people: "collect whatever you have rather than more food", then the remaining grain is brought so that seven kinds of . Then the Prophet Nuh a.s. said. "cook it all because you have got happiness now" (wallahu a'lam)"
Akan tetapi yang paling penting adalah kebersamaan dan saling berbagi dengan keluarga dan saudara itulah yang utama dalam hari Kenduri Bubur Asyura ini.
"But the most important thing is togetherness and sharing with family and siblings that is the main thing of the Asyura porridge feast."
Sahabat stemians, saya mengajak sahabat semuanya untuk bergabung bersama di tautan discord di bawah ini, ada banyak sahabat-sahabat yang luar biasa yang akan membantu kita belajar dan berbagi ilmunya untuk kita ketahui. So, don't miss its!!😍
Terima kasih special buat dek @yati..
Best regard
@inesanugerawati🌷
enak ni
Posted using Partiko Android
Enak dan sehat juga kan mbak @ayufitri
Hehee.. terima kasih
Enak sangat lah kak. :)
Posted using Partiko Android
Hahahaa, Emang Uda rasa dek @midun..Mau diantar kemarin tapi ga tau dimana..😂
Boleh kak antar aja, saya gak marah kok 😄😄😄
Posted using Partiko Android
Hahahaha...nanti ya kalo ada buat lagi..tapiii tunggu tahun depan berarti ya..😁
Posted using Partiko Android
good job my beloved sister
Thank you a lot of dear @yati
Posted using Partiko Android
I love the photos:))
This comment was made from https://ulogs.org
hmmm... mantap tuh, ternyata bubur asyura juga berbeda beda ya bu ines...
Posted using Partiko Android
Berbeda tapi satu jua ya teteh @ainee
Bubur yang sangat menggugah selera
Terima kasih cekgu2 @zamanhuri05
Hi @inesanugerawati,
Your post ""Asyura Porridge"" hast just been Resteemed !!! 😉😉😉
I've done this for following me..
😝😝😝 Unfollow @tow-heed to stop this service🙃😝🙃
Thank you friend @tow-heed
Congratulations @inesanugerawati! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Award for the number of comments
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Terimakasih telah bergabung dengan Inisiatif arTeem, @inesanugerawati.
Salam sukses arTeemian.
Posted using Partiko Android
Sama-sama @arteem semoga terus maju dan sukses
Enak.. maunya bukan cuma waktu Asyura aja ya.. waktu Ramadhan kan bisa juga dibuat untuk buka puasa
ahaaa...benar juga tu ya kak @rayfa , semoga kita semua bisa bertemu dengan Bulan Ramadhan...aamiin, terima kasih kak sudah berkunjung..