Penanaman Padi Legowo 2:1
Sistem tanam jajar legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo di ambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang. Legowo di artikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong.
Baris tanaman (dua atau lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya) disebut satu unit legowo. Bila terdapat dua baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2:1, sementara jika empat baris tanam per unit legowo disebut legowo 4:1, dan seterusnya.
Prinsip sistem tanam jajar legowo
Prinsip sistem legowo adalah merancang untuk mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektar. Penerapan Jajar Legowo dapat meningkatkan populasi pertanaman, serta member efek tanaman pinggir yang lebih baik. Tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik karena dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses fotosintesis.
Jarak Tanam pada Lahan Subur
Jarak tanam sistem tanam jajar legowo tipe 2: 1 untuk lahan subur disarankan (25x12,5x50) cm, karena penampilan individu tanaman padi pada jarak tanam lebar lebih bagus dibandingkan dengan jarak tanam rapat. Hasil penelitian varietas Inpari 9-Elo dapat menghasilkan lebih dari 50 anakan/rumpun, dengan vigor vegetatif yang sangat baik pada lahan subur. Sebaliknya, pada kondisi jarak tanam rapat (20x10x40) cm hanya menghasilkan <20 anakan/rumpun. Pada kondisi jarak tanam sempit akan mengalami penurunan kualitas pertumbuhan, seperti jumlah anakan dan malai yang lebih sedikit, panjang malai yang lebih pendek, dan tentunya jumlah gabah per malai berkurang dibandingkan pada kondisi jarak tanam lebar (potensial).
Keuntungan jajar legowo
Menurut Sembiring (2001), ada lima keuntungan system tanam jajar legowo:
Sistem jajar legowo ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.
Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir, sehingga berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan populasi.
Sistem tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau parlebek (kombinasi padi, ikan, dan bebek).
Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://evrinasp.wordpress.com/2012/12/29/sistem-tanam-jajar-legowo/