Pinang as livelihood and education costs -- Pinang sebagai mata pencarian dan biaya pendidikan.
ENG
Assalamu'alaikum Steemian friends, does anyone know how a betel tree? I'm sure sure many of the friends who know or even often consume them. These photos I photographed using my Sony α200 camera. It may seem less obvious, this is because at the time I took this photo when it was unfriendly weather that was cloudy.
These pinang trees I photographed in Gampong Peureupok, Paya Bakong Sub-district, North Aceh District, Aceh, for the local community of areca nut is one of the livelihoods to become a source of income for children's education expenses. In addition to relying on betel nuts, the community here also has several other income sources such as farming such as Rice and other crops.
Cultivating Betel nuts is not a difficult thing and even belong to the easy thing for the people here compared to planting Palm that must provide fertilizer periodically, and with the selling price is low. If not wrong palm sold at a price of approximately Rp 1,200 / kg, while pinang sold at a price of approximately Rp 13.000 / kg depending on the number or the number of pinang in circulation and type pinangnya.
Usually after the picking from the tree before being sold to the agent there are several ways done by the owner is peeled peel skin in a state of wet (not dried) this process does not need to take a long time and in this way easier to peel but the price of areca drying slightly lower than that already dried first, as for the dry stripping process is a pinang that has been picked from the tree first in the dry to dry skin and then peeled.
Currently for the pinang farmers are not too difficult to sell their crops because of the large number of collectors or agents who deliberately come looking for pinang up to the village, but the price offered by the collectors is slightly cheaper, but if compared with the collectors who are far in outside the sub-district would require additional costs to transport the gardens.
I often hear phrases from the public that many of them have sent their children to school with betel nuts, and many also buy home furnishings and daily necessities from betel nuts.
Pinang is a kind of palm plant, whose scientific name is Areca catechu. There are several uses of areca nut, among others, often consumed along with betel and lime. Betel seeds are also often used to megatasi intestinal worms, dysentery, diarrhea and scabies. Some information that I get betel can also stimulate the brain and cause dizziness when chewed.
Currently, many offices and homes that have planted areca as an ornament but certainly not a kind of areca nut picked as I mean above, but special pinang as decoration or ornamental. So it was from me. regards
INA
Assalamu’alaikum Teman-teman Steemian, apakah ada yang tahu bagaimana pohon pinang ? saya yakin pasti banyak diantara teman-teman yang tahu atau bahkan sering mengkonsumsinya. Foto-foto ini saya foto menggunakan kamera Sony α200 milik saya. Mungkin terlihat kurang jelas, ini disebabkan karena pada saat saya mengambil foto ini cuaca saat itu sedang kurang bersahabat yaitu sedang mendung.
Pohon-pohon pinang ini saya foto di Gampong Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, bagi masyarakat setempat pinang adalah salah satu mata pencarian untuk menyambung hidup dan menjadi salah satu sumber pendapatan untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Selain mengandalkan buah pinang, masyarakat disini juga memiliki beberapa sumber pendapatan lain seperti bertani seperti Padi dan tanaman-tanaman lainnya.
Membudidayakan pohon pinang sebenarnya bukanlah hal yang sulit bahkan tergolong dalam hal yang mudah bagi masyarakat disini dibandingkan dengan menanam Sawit yang harus memberikan pupuk secara berkala, dan dengan harga jual yang tergolong rendah. Jika tidak salah sawit dijual dengan harga kurang lebih Rp 1.200 /kg, sementara pinang dijual dengan harga kurang lebih Rp 13.000 /kg tergantung banyak atau tidaknya pinang yang beredar dan jenis pinangnya.
Biasanya setelah di petik dari pohonnya sebelum dijual ke agen ada beberapa cara yang dilakukan oleh Pemiliknya yaitu mengupas kulit pinang dalam keadaan basah (belum dijemur) proses ini tidak perlu memakan waktu lama dan dengan cara ini lebih mudah untuk di kupas namun harga pinang yang belum di jemur sedikit lebih rendah dibandingkan dengan yang sudah di keringkan terlebih dahulu, adapun proses pengupasan dengan cara kering adalah pinang yang telah di petik dari pohonnya terlebih dahulu di jemur hingga kulitnya kering baru kemudian di kupas.
Saat ini bagi para petani pinang tidak terlalu sulit untuk menjual hasil kebunnya karena banyaknya pengepul atau agen yang sengaja datang mencari pinang hingga ke pelosok desa, namun harga yang ditawarkan oleh pengepul tersebut sedikit lebih murah, akan tetapi jika di bandingkan dengan pengepul yang berada jauh di luar kecamatan tentu membutuhkan biaya tambahan untuk mengangkut hasil kebun tersebut.
Saya sering mendengar ungkapan-ungkapan dari masyarakat bahwa banyak dari mereka yang telah menyekolahkan anaknya dengan hasil pinang, dan banyak juga yang membeli perabotan rumah dan keperluan sehari-hari dari hasil pinang.
Pinang merupakan tumbuhan sejenis palma, yang nama ilmiahnya adalah Areca catechu. Ada beberapa kegunaan dari pinang antara lain sering dikonsumsi bersama dengan sirih dan kapur. Biji pinang juga sering digunakan untuk megatasi cacingan, sakit disentri, diare dan kudisan. Beberapa informasi yang saya dapatkan pinang juga dapat meransang otak serta menimbulkan pening apabila di kunyah.
Saat ini banyak juga perkantoran dan rumah-rumah yang telah menanam pinang sebagai hiasan namun tentu bukan jenis pinang yang diambil buahnya seperti yang saya maksud diatas, melainkan pinang khusus sebagai hiasan atau ornamental. Sekian dulu dari saya salam
great dear!
Boost Your Post. Send 0.100 STEEM or SBD and your post url on memo and we will resteem your post on 5000+ followers. check our account to see the follower count.