MINANGKABAU-the place where i grew up
MINANGKABAU.. huahh, rasanya baru kemarin saya mendengar sejarah dan membawakannya sebagai dongeng sejarah dibeberapa ajang perlombaan. Saya ingat dengan jelas ketika umur 6 tahun saya injakan kaki ke ranah minang untuk pertama kalinya. Sebuah Nagari yang penuh dengan budaya. Tak heran banyak film Indonesia yang mengadopsi latar belakang kebudayaan tersebut sebagai ide cerita.
Taukah sahabat steemian bagaimana sejarah Minangkabau?
Kata ‘Minangkabau’ seperti dituturkan dari mulut ke mulut oleh orang minang dahulunya berasal dari kata ‘Minang’ yang berarti Menang dan ‘Kabau’ yang mempunyai arti Kerbau. Jika kedua kata itu digabungkan menjadi Minangkabau, mempunyai arti kerbau yang menang. Alkisah zaman dahulu sekitar 300 orang bala tentara dari Pulau Jawa mendarat di pantai barat Pulau Sumatra. Kedatangan mereka untuk meminta pengakuan kedaulatan raja dipulau Jawa, jika mereka menolak makan wilayah itu akan diserang,Kaum Pribumi menolak untuk mengakuinya namun tak dapat pula mengabaikan ancaman teraebut.
Datuk Mantiko Sati sebagi pemimpin rapat, meminta masukan untuk melawan mereka kemudian diterima lah usulan Cati Bilang Pandai untuk melakukan adu kerbau. Banyak yang menolak usulan tersebut, tapi kemudian mereka percaya, termasuk Datuak Mantiko Sati menuruti apa yang disampaikan Cati Bilang pandai, memisahkan anak kerbau dari induknya dan memasang pisau belati di telinga kanan anak kerbau itu.
Tepat pada hari yang ditentukan, lomba adu kerbau dilaksanakan dilapangan terbuka di depan gedung balai adat. Orang berduyun-duyun datang ke lapangan, mereka berkumpul dan berkelompok tak sabar menyaksikan lomba adu kerbau dan ingin tahu siapa yang jadi pemenangnya.
Masing-masing pihak sudah bersiap-siap melepaskan kerbau mereka dari kandangnya. “..Priiiit..” Terdengar aba-aba disampaikan juri, maka pintu kandang kerbau besar milik tentara Jawa dibuka, kerbau gagah, kuat dengan tanduk kokoh setengah melingkar itu lari menuju ke tengah lapangan. Hampir bersamaan kandang kerbau orang minang ini juga dibuka dan secepat kilat anak kerbau melesat keluar dari kandangnya ke arah lapangan. Belum sempat kerbau besar menyerang dengan tanduknya yang melingkar itu anak kerbau yang berlari kencang sejak pintu kandang dibuka menerobos cepat menuju kerbau besar.Menyangka kerbau besar itu adalah induknya, anak kerbau langsung merunduk menuju ke perut kerbau besar. Maklum ia kehausan karena sudah hampir dua hari tidak bertemu dengan susu induknya. Sampai dibawah perut kerbau besar, kerbau kecil tetap tak henti bergerak, mencium-cium arah kebagian perut mencari puting susu. . Tapi seketika itu juga terdengar bunyi seperti kain yang dirobek ”..breet…” “…breet… dan suara “crusshh…” diiringi darah muncrat dari arah perut kerbau besar. Di tengah lapangan, tampak banyak darah menggumpal dan tak lama kemudian kerbau besar jatuh terguling, sementara anak kerbau tetap ingin menyusu. Ia tak menyadari kalau kerbau yang disangka induk itu sudah roboh, tapi tetap saja menanduk-nanduk ke arah perut kerbau besar. Dan akhirnya kerbau itu mati. Pribumilah yang menang.
Itulah asal usul nama Minangkabau yang masih lekat sampai saat ini. Bukan tempat saya lahir, tapi tempat dimana saya tumbuh.
CHERRIO!
dima kampuang diak??
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://anantakana.wordpress.com/2009/02/16/asal-usul-kata-minangkabau/
Ya, sure. I got it from that source
Lah di upvote uni.. Mari semarakkan hastag minangkabau. Singgah lah sbanta di blog wak