Meminta Sumbangan untuk Palang Merah, 1938

in #history7 years ago

Meminta sumbangan untuk Palang Merah, 1938. Spaarnestad..jpg

Palang Merah memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Sejak didirikan pada 17 Februari 1863 oleh Jean Henry Dunant di Swiss, organisasi Palang Merah berkembang dengan pesat di seluruh dunia, termasuk Hindia Belanda. Pada 21 Oktober 1873 di Hindia Belada didirikan Het Nederlandsch-Indische Rode Kruis (NIRK), kemudian berganti nama menjadi Nederlandsch Rode Kruis Afdeeling Indie (NERKAI). Intinya sama, ia merupakan Rode Kruis (Red Cross)-nya Hindia Belanda.

Artinya, hanya berselang 10 tahun sejak Palang Merah Internasional didirikan ia sudah hadir di Hindia Belanda. Indonesia, terutama Jawa, memang tergrolong cepat dalam mengadopsi perkembangan yang terjadi di Eropa karena makin banyaknya komunitas Belanda yang menetap di sana. Seperti halnya dengan adopsi teknologi kapal uap, telegraf dan sistem birokrasi modern, Indonesia tergolong negara pertama di Asia yang menikmatinya.

Di masa pergerakan nasional, dokter-dokter pribumi melihat pentingnya dibentuk Palang Merah Indonesia, yang berada di luar struktur NERKAI. Gagasan itu diajukan oleh dr. Lefrand Senduk asal Minahasa dan dr. Bahder Djohan asal Minang pada 1938, namun ditolak dalam forum NERKAI. Mereka mengajukan kembali pada tahun 1940, namu kembali mendapat penolakan. Malah, seperti dikutip dari Tirto, orang Belanda di NERKAI sempat menyebut bahwa "orang pribumi itu tidak mengerti apa yang disebut perikemanusiaan".

Tidak lama berselang Jepang datang pada 1942 dan membubarkan NERKAI. Kemudian setelah Jepang kalah perang, pada 17 September 1945 atas perintah Presiden Soekarno dibentuklah Palang Merah Indonesia dengan Mohammad Hatta sebagai ketuanya.

Foto diatas memperlihatkan aktivitas anggota NERKAI di jalanan Batavia, mereka berkeliling meminta sumbangan kepada warga untuk membiayai aktivitas mereka. Terlihat mereka berkeliling sambil membawa bendera Palang Merah yang berlatar putih dengan palang berwarna merah. Lambang ini diambil dari bendera Swiss dengan membalik warnanya sebagai penghormatan kepada Swiss sebagai negara tempat didirikannya Palang Merah Internasional.

Foto: Spaarnestad

Sort:  

mantap gan, kok bisa-bisa aja dapet foto-foto jaman dulu, upvoted followed gan, mantep tenan postingan-postingannya

I really like Indonesia,, and also history Request a Donation for the Red Cross, thanks for sharing with us

Hermoso trabajo...

FELICIDADES

Ya sejarah yang hebat. Banyak saudara-saudara kita yang tertolong karena banntuan mereka. Apalagi ketika masa-masa konflik.
Namun penanganan untuk orang-orang gila sangat minim. Ayah saya merupakan orang gila. Dan pemerintah baik dari wilayah,kota bahkan kampung saya tidak mempedulikan. Tidak ada bantuan yang dibrerikan. Saya tinggal berdua dengan ayah dengan kekurangan dana.
Mungkin ada saudara-saudara yang ingin menjenguk. Kami tinggal di Lhokseumawe-Aceh.
Thanks

Que lamentable que no en todos los paises la Cruz Roja es una institución que dignifica su servicio, soy de Venezuela y acá la Cruz Roja no es mas que otra institucion precaria, al igual que el resto de las instituciones, y servicios publicos caoticos de esta mal llamada revolucion del siglo XXI

Buen post muy interesnte ,saludos.

Very nice photo @fotosedjarah. I like black and white.

YOU JUST GOT UPVOTED

Congratulations,
you just received a 54.26% upvote from @steemhq - Community Bot!

Wanna join and receive free upvotes yourself?
Vote for steemhq.witness on Steemit or directly on SteemConnect and join the Community Witness.

This service was brought to you by SteemHQ.com