One this Day [20 March] Mengenang Silaba-laba hitam
Hallo kawan steemian, kali ini saya ingin menulis tentang sejarah yang menjadi inspirasi setiap pesepakbola. Silaba-laba hitam sang penjaga gawang yang bernama Lev Yashin berasal dari negara Uni Soviet.
Lahir di Moskwa Lev yashin tunbuh di keluarga buruh pabrik, masa kecilnya dihabiskan bersama keluarga. Yashin kemudian berkenalan dengan sepakbola dan ia ditempatkan sebagai penjaga gawang tim sepakbola bentukan pabrik militer, tak disangka bakatnya berhasil menggugah Dinamo Moskwa yang langsung memboyongnya ke Akademi klub.
Yashin berhasil menembus tim Dinamo pada tahun 1950, perjalanannya sangat mengesannya saat itu tetapi dia melakukan blunder konyol pada laga debutannya yang membuatnya tidak memdapatkan kesempatan untuk mengawal gawang tim Dynamo lagi.
Yashin bahkan hanya mendapat 2 kesempatan bermain setiap tahunnya, selama 2 tahun berikutnya Yashin hanya menjadi penghangat bangku cadangan, dia tidak diberi kesempatan lagi namun tidak membuat dirinya untuk berfikir hengkang. Yashin tetap bekerja keras agar mendapatkan kepercayaan klub lagi pada dirinya dan berharap diberi kesempatan lagi.
Akhirnya walau lama mengunggu kesabaran Yashin untuk mendapat kesempatan bermain berbuah hasil juga. Yashin kembali diberi kepercayaan untuk mengawal gawang Dynamo pada tahun 1953. Tahun itu ia memenangkan Soviet dan tahun selanjutnya dia menjadi andalan Dynamo untuk memuncaki klasmen Liga Top Soviet. Yashin juga mendapat panggilan pertama untuk memperkuat Timnas untuk melakoni Piala Dunia pada tahun 195, namun tidak menyorot perhatian banyak orang.
Yashin masi belum mendapat pilihan utama tetapi pelan-pelan Yashin mulai membuktikan kualitasnya, setelah membawa Dynamo mempertahankan gelar Liga Top Soviet pada tahun 1955. Yashin tampil gemilang dibawah mistar Soviet dan mendapatkan medali emas di Olimpiade tahun berikutnya. Kegemilangnya membuat Yashin dipanggil untuk membela Soviet di Piala Dunia pada tahun 1958.
Di momen itulah yang mebuat Yashin mulai dikenal dunia, dalam pertandingan melawan Brazil, Soviet memang kalah 2-0 tapi Yashin tampil istimewa dengan melakukan penyelamatan yang mustahil. Kemampuannya melenturkan tubuh dan refleknya menghalau bola benar-benar mengundang kagum sehingga Soviet berhasil melangkah sampai perempat-final.
2 tahun berselang Yashin berhasil menghadirkan gelar keduanya bagi Soviet, sang penjaga gawang berhasil menaklukkan Yugoslavia di partai final Kejuaraan Eropa di Prancis. kemudian Yashin tidak lagi dikenal sebagai penjaga gawang dengan reflek cepat tetapi juga komandan kotak pinalti, Yashin mampu mengorganisasi pertahanan tim sesuai keinginannya, memotong bola sebelum mencapai arenanya.
Pada tahun 1962, di fase grub melawan kolombia yashin melakukan beberapa blunder dan di prediksi bakal berakhir karirnya di sepakbola. Takdisangka, yashin membungkam kritik setahun setelah diprediksi mencapai akhir karirnya Yashin malah dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia dan berhasil meraih Ballon D'or pada tahun 1963 dan juga membawa Dynamo Kiev meraih gelar Liga Top Soviet lalu menentang Inggris di Wembley dan melakukan banyak penyelamatan penting.
Sejak saat itu Yashin mendapat julukan sebagai Laba-laba hitam karna menggunakan atribut hitam dari ujung rambut sampai ujung kaki. Julukan tersebut tentu juga berasal dari kemampuan menjaga gawang yang membuatnya seolah-olah memiliki 8 tangan untuk menghalau semua bola.
Yashin mencatatkan rekor terbaiknya di Piala Dunia 3 tahun setelah memenangkan Ballon D'or. Yashin berhasil membawa Uni Soviet ke Semi-Final tetapi takluk di tangan Jerman Barat, di perebutan juara ketiga Soviet juga kalah dari portugal sehingga harus puas duduk ditempat keempat. Pada Piala Dunia tahun 1970 Yashin kembali dipanggili Timnas tetapi Yashin sudah terlalu tua dan justru membantu Soviet dari bangku cadangan. yashin akhirnya memutuskan untuk pensiun tak lama kemudian.
Catatan rekor Yashin mash sulit dipercaya. Bagaimana tidak, yashin bermain sebanyak 326 kali bagi Dynamo Moskwa dan 78 klai bagi Timnas Soviet. Dari total penampilan itu Yashin berhasil melakukan 270 Cleen Sheet dan 151 penyelamatan pinalti. Dan juga Yashin menjadi satu-satunya penjaga gawang yang berhasil memenangkan Ballon D'or.
Follow me @symslqmr upvote, comment dan resteem.
This post is resteemed and upvoted by @bestboom