kekuasaan dan Imarah di Kalangan Bangsa Arab sebelum datangnya Islam part 1
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Haloo Steemians dimana pun kamu berada, semoga kamu semua masih diberikan nikmat sehat oleh Allah SWT.
oke, kita lanjut aja ya, kajian Sirah Nabawiyahnya. semua kajian ini di ambil dari buku karya "Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri. Jika kamu suka dengan isi kajian ini dan belum punya bukunya, silahkan cari bukunya di toko-toko buku terdekat di kota anda, hehe..
Hari ini kita akan membahas kekuasaan dan Imarah di kalangan bangsa Arab sebelum datangnya Islam. Para penguasa jazirah sebelum lahirnya Islam, bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Raja-raja yang memiliki mahkota namun tidak mampu untuk merdeka atau berdiri sendiri
Para pemimpin dan pemuka kabilah atau suku, yang memiliki kekuasaan dan hak-hak istimewa seperti kekuasaan para raja. Mayoritas di antara mereka memiliki kebebasan tersendiri.
Raja-raja di Yaman
Suku terdahulu yang dikenal di Yaman dari kalangan Arab Aribah adalah kaum Saba’. Mereka hidup pada dua puluh abad sebelum masehi, dan pengaruh kekuasaan mereka dimulai pada sebelas tahun SM.
Perkembangan kaum Saba’ dibagi menurut tahapan-tahapan berikut.
Abad-abad sebelum tahun 650 SM. Raja-raja meraka saat itu bergelar “Makrib Saba”, dengan ibukotanya Sharawah. Puing-puing peninggalan mereka dapat dilihat di sebelah barat negeri Ma’rib, yaitu Kharibah. Peninggalan terbesar mereka adalah Bendungan Ma’rib, mereka memiliki kekuasaan disekitar negeri Arab dan juga luar Arab.
650 SM – 110 SM. Pada masa itu mereka meninggalkan gelar Ma’rib, dan hanya dikenali dengan raja-raja Saba’. Kota Ma’rib dijadikan ibukota sebagai pengganti Sharawah. Puing-puing kota ini dapat ditemui sejauh 60 mil dari Shan’a ke arah timur.
115 SM – 300 M. Pada masa kabilah Himyar dapat mengalahkan Kerajaan Saba’ dan menjadikan Raidan sebagai ibukotanya, sebagai ganti dari Ma’rib. Kemudian Raidan diganti menjadi Daffan. Puing-puing peninggalannya dapat ditemukan di sebuah bukit yang di sekitarnya dikelilingi pagar di dekat Yarim.
Ini adalah awal mula mereka jatuh dan runtuh. Ada banyak faktor yang menyebabkan mereka jatuh, salah satunya adalah karena bangsa Romawi menguasai jalur-jalur perdagangan mereka, setelah menguasai Mesir, Suriah, dan Hijaz Utara.Sejak tahun 300 M hingga masuknya Islam ke Yaman. Pada masa ini, sering terjadi kekacauan, konflik, revolusi, peperangan antar suku, yang membuat mereka menjadi target penaklukan bagi bangsa-bangsa lain. Pada masa itu bangsa Romawi masuk Adn dan membantu bangsa Habasyah merebut Yaman pada awal tahun 340 M. Penjajahan Yaman berlangsung hingg 378 M, dan bangsa Yaman mendapatkan kembali kemerdekaannya. Tidak lama setelah itu, bendungan Ma’rib jebol, yang membuat banjir besar seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an, dengan istilah Sailul-Aram, pada tahun 450-451 M. Setelah itu disusul kejadian besar lainnya yang mengakibatkan hancurnya peradaban mereka.
Pada tahun 523 M, Dzu Nuwas, seorang Yahudi memimpin pasukannya untuk memerangi orang-orang Masehi (pengikut Isa Al-Masih) dari penduduk Najran, dan berusaha memaksa mereka untuk meninggalkan agama Masehi. Penduduk Najran menolak, lalu Dzu Nuwas membuat parit besar dan menyalakan api didalam parit tersebut, lalu mereka melemparkan orang-orang Najran ke dalam api hidup-hidup. Kejadian ini melecut dendam di hati orang-orang Nasrani, terutama Romawi. Dorongan dendan tersebut membuat mereka memperluas kekuasaan di Arab, mereka bekerja sama dengan bangsa Habasyah dan menyiapkan Armada lautnya. Habasyah akhirnya menguasai Yaman untuk kedua kalinya setelah mengerahkan tujuh puluh ribu pasukan pada tahun 525 M. Aryath yang memimpin pasukan penaklukkan saat itu dibunuh Abrahah, anak buahnya sendiri, dan dia menggantikan kedudukan Aryath di Yaman setelah meminta restu raja Habasyah. Abrahah inilah yang mengirimkan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah.
Setelah peristiwa Gajah, penduduk Yaman meminta bantuan Persia untuk mengusir orang-orang Habasyah, hingga akhirnya pada tahun 575 M, Yaman memperoleh kemerdekaannya dan dipimpin Ma’di Yakrib bin Saif Dzi Yazan Al-Himyari sebagai raja. Ma’di Yakrib masih mempertahankan sebagia orang-orang Habasyah sebagai pengawalnya, sampai akhirnya itu menjadi bumerang baginya. Suatu hari mereka membunuhnya, dan berakhirlah dinasti dari keluarga Dzi Yazan. Setelah itu Kisra mengangkat penguasa dari bangsa Persi di Shan’a, dan menjadikan Yaman sebagai salah satu wilayah kekeuasaan Persia. Waktu silih berganti, kepemimpinan Persi di Yaman berakhir di era Badzan, yang kemudian masuk Islam pada tahun 638 M.
Nahh, sekrang kita sudah tahu ya sejarah bangsa Arab di Yaman. kita juga sudah tahu, kisah yang sangat terkenal, dan tertulis di dalam Al-Qur'an, dan sangat populer di kalangan anak-anak TPA, yaitu kisah raja Abrahah dan pasukan Gajahnya ada dalam sejarah Bangsa Yaman. Insya Allah bakalan banyak lagi kisah-kisah sejarah yang akan kita ketahui asal-usulnya, jadi jangan sampai ketinggalan, terus pantengin nih akun steemit saya.
Semoga Bermanfaat ^^
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://timalhusnapurbalingga.blogspot.com/2015/04/sirah-nabawiyah-kekuasaan-dan-imarah-di.html
berapaan harga bukunya mas ?
dulu saya beli di gramedia, harganya 112rb mas. kalau ga salah ya hehe
Congratulations @wahyumaulana1796! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard: