The Diary Game Season 3 - Better Life || Selasa, 20 Juli 2021 ~ Sumur Kami 😥😥😥, Terpaksa Mengungsi Kerumah Nenek Demi Air Bersih

alhasan (70)Member ⭐in Steem SEA • 3 years ago

Mengungsi kerumah nenek demi air bersih

Salam hebat luar biasa sahabat Steemit. Pagi ini sudah waktunya saya harus pulang. Hari ini jadwal libur kerja untuk saya dan tim. Hari ini juga bertepatan dengan hari raya besar lebaran Idul Adha. Saat saya pulang, dalam perjalanan saya melihat banyak mesjid menyelenggarakan pemotongan hewan kurban sapi dan kambing, meskipun ada beberapa mesjid yang mungkin baru besok di adakan penyembelihan hewan kurbannya. Di kampung saya sendiri di adakan hari ini di mesjid.

Sampai di rumah hanya ada istri dan si sulung yang masih tertidur dengan pulas. Kata istri, si bungsu sedang bermain di luar bersama teman sebayanya. Seperti biasa istri segera membuatkan segelas kopi hitam dan juga sekalian membuat sarapan indomie buat saya dan nasi goreng untuk dia dan anak-anak. Si bungsu yang tahu ayahnya sudah pulang, langsung pulang memanggil-manggil ayahnya dengan sangat kegirangan dan langsung mengajak ayahnya jajan ke warung dekat rumah.

Si bungsu pagi ini

Si bungsu beli es krim

Tetangga sedang ada acara takziah hari ke-7 atau dengan kata lain selametan nuju hari yang tempo hari saya ikut menghadiri pemakamannya. Istri mengajak untuk membeli kue basah untuk di berikan ke tempat acara nuju hari tersebut. Anak-anak ingin ikut juga. Kami berangkat ke toko kue di sekitaran desa Kemang. Untunglah ada toko kue yang mau membuka tokonya meskipun hari lebaran.

Membeli kue untuk selametan nuju hari

Setelah dapat kuenya, kami segera pulang dan langsung memberikan kue tersebut di rumah duka yang memang dekat dengan rumah. Hari sudah menjelang siang. Istri yang galau air sumur yang terbatas, tidak cukup buat masak, mandi apalagi untuk mencuci pakaian kotor yang setiap hari terus menumpuk mengajak kerumah ibunya untuk numpang nyuci dan sekalian numpang makan. Sayapun setuju meskipun si bungsu menolak kerumah nenek. Tapi karena ayahnya yang berangkat, anak-anak sudah pasti ingin dekat dengan ayahnya dan ikut kerumah si nenek. Sampai di sana, istri langsung merendam pakaian kotor yang di bawa dari rumah dan langsung mencuci pakaian. Karena sudah waktunya makan siang, kamipun numpang makan di rumah si nenek.

Si bungsu yang sudah mengantuk, tertidur di samping ayahnya, karena tadi pagi dia memang bangun tidur dari pukul 4:30 subuh. Niatnya ingin sholat Ied di mesjid. Tapi terpaksa gagal karena tidak ada air buat mandi bersih-bersih.
Sayapun menemani si bungsu tidur di kamar.

Si bungsu yang tertidur siang ini

Sore hari akhirnya hujan turun. Si sulung dan si bungsu mandi hujan di luar rumah dengan riang gembira. Setelah itu kami sekeluarga numpang mandi di rumah si nenek. Dan setelah mandi kami ikut makan sore juga. Memang sungguh terlalu jika di rumah kita tidak ada air. Kami hanya pasrah dengan sumur yang tidak biasanya kekurangan stok air bersih. Niat untuk membuat sumur bor belum bisa terealisasikan saat ini, karena harus mengumpulkan anggaran biayanya dulu.

Pukul 18:30 sore si bungsu memaksa ingin pulang. Kamipun pulang dengan harus kehujanan di jalan. Sampai di rumah kami basah kuyup. Segera kami ganti baju. Seperti biasa saya menemani si bungsu bermain sampai akhirnya tertidur juga si bungsu. Mamahnya yang baru selesai saya kerokin juga ikut tertidur pulas. Tinggal putra sulung saya dan saya yang masih belum mau tidur meskipun sudah pukul 23 malam.

Demikianlah kisah keseharian saya di hari Selasa, 20 Juli 2021 dari pagi hingga malam hari yang bisa saya abadikan dalam jejak digital di blockchain Steemit ini. Semoga bermanfaat. Saya mohon maaf jika ada tulisan-tulisan saya yang masih kurang sempurna dalam tata bahasanya.