The Diary Game Season 3 - Better Life (Selasa, 6 Juli 2021): Kangen Dengan Si Sulung
Salam bahagia sahabat Steemit semuanya. Hari Selasa ini saya giliran jadwal masuk kerja malam. Seperti biasa saya sudah di bangunkan oleh si bungsu. Istri sudah membelikan sarapan lontong sayur dan selalu di ingatnya menyediakan segelas kopi hitam panas untuk saya. Pinggang yang masih merana membuat aktifitas saya sedikit terganggu. Bergerak sedikit saja sudah mantap rasanya. Beres sarapan saya tiduran lagi untuk mengurangi rasa nyeri pinggang, barulah setelah itu saya segera mandi sekalian memandikan si bungsu. Air sumur yang sepertinya menyusut membuat kami harus mandi sehemat mungkin.
Selesai mandi dan rapi, kami bersiap-siap untuk berangkat nengokin si sulung yang masih menginap di rumah neneknya. Kemarin si sulung menelpon mamahnya dan minta di tengokin. Saya janji pagi ini akan nengokin putra sulung semata wayang saya.
Si bungsu sudah rapi bersiap nengokin abangnya
Meskipun pinggang saya ini belum mau berdamai dengan saya, tapi demi kangennya saya terhadap si sulung yang minta di tengokin, saya lupakan rasa sakit pinggang ini, dan segera meluncur ke rumah si nenek. Sekitar setengah jam perjalanan kurang sedikit, kami sudah sampai di rumah si nenek. Si sulung yang sedang mandi terlihat kegirangan melihat kami datang. Entah kenapa si sulung betah di rumah neneknya dan tidak mau di ajak pulang kerumah.
Si bungsu yang baru sampai di rumah neneknya
Sampai di rumah si nenek, saya langsung rebahan untuk meluruskan pinggang lagi. Lumayan juga sakit terasa saat di motor, seperti ada urat yang terjepit di antara tulang pinggul, sakitnya senut-senut jika ada pergerakan. Si bungsu yang memang masih kecil, tetap ingin ayahnya menemani dia bermain dan kewarung untuk jajan. Padahal ayahnya lagi menahan rasa ngilu tak tertahankan. Untunglah ayahnya memang tahan banting, alias sering kebanting terlempar saat dulu masih aktif di perguruan karate 😁. Sekarang ini mungkin tulang-tulang saya sudah sedikit keropos karena gaya hidup yang semberono 😂.
Istri dan si nenek sudah rapi memasak, berhubung sudah waktunya jam makan siang, saya segera makan dengan menu ikan lele favorit saya. Barulah selesai makan, saya mulai bersiap mencari posisi yang tepat untuk istirahat tidur. Saya sengaja memilih kamar yang langsung kesorot matahari yang sudah pasti hawanya panas, agar bisa keluar keringat saat tidur. Tapi sayangnya saat saya terbangun sekitar pukul 16 sore, saya masih tidak kegerahan keluar keringat. Padahal suhu di kamar memang sungguh panas luar biasa. Saya pun beranjak dari kasur menuju ruang depan. Si nenek langsung menyiapkan segelas kopi hitam untuk saya. Beberapa saat kemudian, istri memberitahu bahwa ban motor belakang kempes parah. Memang sudah hampir sebulan ban motor terkena paku. Tapi belum saya tambal. Saya hanya mengisi angin untuk bannya setiap pagi, dan bisa bertahan seharian tidak kempes. Tapi kali ini mumpung masih terang, saya langsung membawa motornya ke bengkel tambal ban.
Sedang tambal ban
Setelah di tambal ban tubles, saya sekalian beli cairan untuk bannya. Mumpung lagi di bengkel. Ongkos tambalnya 10 ribu rupiah, cairannya 40 ribu rupiah satu botol. Kata abang bengkelnya cairan itu anti ranjau paku di jalan. Dan ban bisa aman tanpa takut kena paku lagi.
Pukul 17 sore cuaca seperti mau gerimis, saya segera mengajak istri dan si bungsu pulang. Si sulung masih bermain sepeda bersama teman-teman sebayanya di komplek tersebut, jadi saya tinggal lagi di rumah si nenek. Di jalan si bungsu minta jajan, kamipun mampir ke Alpamidi yang kami temui di perjalanan pulang. Seperti biasa, si bungsu yang tadinya bilang haus ingin beli minuman, sampai di dalam Alpamidi tidak jadi hausnya, dan langsung mengambil es cream saja 😁.
Mampir ke Alpamidi beli es cream
Alhamdulillah menjelang maghrib kami sudah sampai lagi di rumah dengan selamat. Saya langsung mandi bareng si bungsu dengan air ala kadarnya. Karena kalau tidak mandi, si bungsu bisa tidak bisa tidur nanti malam. Selesai mandi saya langsung makan malam dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Pukul 19 malam saya pamit berangkat dan seperti biasa si bungsu langsung berdoa untuk ayahnya dengan doa khususnya. Sampai di kantor pukul 19:30 malam. Om @chimot23 masih sibuk dengan laptopnya. Dan kami berkumpul sambil ngopi bersama yang lainnya termasuk dengan @sofianiskandar.
Pukul 22 malam kami sudah di jemput oleh tim security. Kami berempat langsung keliling patroli gedung untuk memastikan kondisi aman terkendali, meskipun sedang PPKM seJawa dan Bali, alias zona merah.
Kami sedang patroli malam
Demikianlah kisah keseharian saya di hari Selasa, 6 Juli 2021 dari pagi hingga malam hari yang bisa saya abadikan dalam jejak digital di blockchain Steemit ini. Semoga bermanfaat. Saya mohon maaf jika ada tulisan-tulisan saya yang masih kurang sempurna dalam tata bahasanya.
Salam bahagia
About me
Picture | Smartphone |
---|---|
Model | Infinix S3 |
Original Picture | @alhasan |
Location | Bogor, Indonesia |
start success go! go! go!
Thank you very much.
This post has been rewarded by @steemcurator08 with support from the Steem Community Curation Project.
Follow @steemitblog to get info about Steemit and the contest.
Anroja
Terima kasih banyak