The Diary Game Hujan Di Tahun Baru 1 Januari 2022

Hai sahabat steemian semuanya. Bagaimana dengan kabar anda hari ini? Semoga hari-hari anda menyenangkan, selalu dalam lindungan Allah SWT.

Sabtu, 1 Januari 2022.

Bunga Mahkota Angsa Yang Indah

Pukul 07.15 wib. Pagi ini merupakan pagi di tahun yang baru dengan semangat yang baru pula. Melewati hari-hari yang indah dengan harapan yang lebih baik dari hari dan tahun sebelumnya, Semoga Tahun baru 2022 ini menjadi awal yang produkti yang lebih indah dengan semangat yang baru.

Pagi yang cerah, Saya pun keluar dari rumah untuk dapat menikmati hembusan angin lembut yang sekali tersentuh dan di hirup sangat menyegarkan hingga terasa kedalam tulang sendi paling dalam. Sembari menikmati panorama keindahan bunga yang baru di awal tahun baru 2022 dini hari yang baru mekar di halaman rumah. Bunga ini yang merupakan bunga yang tidak digemari oleh masyarakat. Bisa dikatakan Bunga ini hanya spesies rumput yang tumbuh di halaman rumah yang selalu diabaikan akan keindahannya.

Namun ketika saya memandangnya terlihat bunganya sangat menarik dan mempesona sehingga mata saya pun menerawang dekat mengabadikan foto Bunga ini yang hampir menyerupai Kepala bebek Angsa, sehingga saya menamakan Bunga Mahkota Angsa yang Indah.

Bunganya berwarna Putih Keuunguan sembari dihiasi dengan mahkota bunga yang berwarna kuning keemasan melambangkan jati diri Bungan Mahkota Angsa Yang sangat Indah.

Bungong Mala Sithon
Bungong Mala Sithon atau sebutan nama bungannya dalam bahasa Aceh yang artinya Bunga Mala Setahun. Bunga ini yang Baru saja mekar pagi ini yang memancarkan keindahan serta kecantikannya yang sangat menggoda dan mempesona. Warnanya yang ungu yang indah sehingga saya pun sangat tertarik dengan keindahan bunga ini.

Bunga ini pun mekar hingga 3 bulan lamanya sehingga dinamakan dengan bungong Mala Sithon karena masa gugur bunganya yang lama.

Al Fatih Melihat Hujan
Perdana Dalam Hidup
Pukul 10.15 wib. Anak Pertama saya yang bernama Muhammad Al Fatih Firdaus yang baru saja berusia 4 bulan. Ini merupakan kali perdana ia melihat hujan yang turun dengan deras lewat jendela kamar sehingga saya mendirikannya di depan jendela.

Ia pun saya menikmati pemandangan yang ada di hadapannya ini merupakan sejarah baru baginya melihat langsung hujan yang turun ke atas genteng dengan suara yang tidak beraturan, bagaikan musik terbaru dihari ini.

Rerumputan dan bunga² yang dulunya layu kini subur dan mekar kembali. Ini merupakan Rahmat Allah SWT karena menciptakan air sebagai sumber kehidupan bagi kita.

Bunga Dahlia Yang Indah
Pukul 13.50 wib Hujan pun mulai reda. Saya tidak tau bunga ini saya tidak tau namanya yang jelas bunga ini sangat menawan cantik sekali, sebut saja namanya bunga janda karena berwarna ungu. Pohonnya simpel tapi siapa sangka bunganya berwarna ungu yang sangat menggoda.

Bungan Yang Indah
Saya melihat Bungan ini sangat indah, warnanya yang ungu serta mahkota Bungan yang berwarna kuning sehingga saya sangat menyukai bunga ini serta berelaborasi dengan rintihan hujan yang membasahinya membuat panorama keindahan bungan ini sangat indah.

Bunga Evorbia
Saya melihat bunga eforbia ini di halaman rumah sangat cantik warnanya yang merah yang sangat menawan. Bunga ini merupakan spesies tanaman dari Eropa yang banyak di sukai oleh ibuk² pencinta bunga negri Nusantara ini.

Membeli Buah-Buahan
Pukul 14.30 wib. Membeli buah-buahan kak yus Ule Glee solusinya. Ketika saya dan istri membeli buah-buahan tetap kak yus yang menjadi pusat kunjungan kami. Dikarenakan yang jualannya ibuk² yang sangat ramah sehingga istri saya sangat puas akan pelayanan disini, lagi pun buah-buahannya sangat segar-segar.

Berkunjung Ke Rumah Saudara
Menemani istri berkunjung ke rumah saudara yang bertempat di kede Ule Glee Pidie jaya, menjalin silaturahmi sembari melihat kain barunya yang baru saja di jahit sehingga belum menjadi baju yang untuk, masih dalam tahapan proses pembuatan.

Menjenguk Jahitan Baju
Saya pun menemani istri melihat jahitan bajunya yang di jahit ala Turkey katanya.
Namun saya belum tau setelannya bagaimana, dengan harga Rp 120.000 satu bajunya ini.

Pohon Buah Kelengkeng
sepulangnya dari rumah saudara, pas di puntung gerbang masuk saya melihat satu pohon buah Kelengkeng yang berbuah lebat. Saya sangat menyukainya sehingga saya meminta istri untuk dapat mengabadikan sebuah gambar untuk dijadikan satu kenangan.

Memotong Rumput
Lapangan Sepak Bola
Pukul 16.30 wib. Kami pun pulang sembari singgah di lapangan sepak bola melihat satu rekan yang lagi membersihkan rumput lapangan sepak bola di Gampong jeulangan mesjid l, Bandar Dua, Pidie Jaya. Lapangan ini dibersihkan untuk dipakai pada hari Minggu, bagi rekan-rekan yang jauh mari mendekat, yang dekat mari merapat sehingga besok sore kita dapat duel bersama sikulit bundar di lapangan esok hari.

Beli Bakso Jeulanga Mata Ie
Pada pukul 17.00 wib, kami pun pulang dan permintaan istri yang lagi ngidam mie bakso, kami pun mencari Mie bakso yang ada disekitar sini. Bak Soe Jeulanga ini memang menjadi salah satu kuliner makana yang banyak diminati baik kaum Milenial maupun kaum ibu-ibu, banyak wisatawan dalam maupun luar daerah yang berkunjung kesini hanya untuk menikmati semangkok bakso dengan rasanya yang sedap.

Pada Pukul 20.30 wib. Saya melanjutkan bacaan Buku Dari Gunung Halimon Ke Swedia. Banyak referensi yang saya dapatkan dari buku ini. Baik secara garis kordinasi politik yang tidak semulu ucapakan penguasa. Seperti hal Air Madu di Balas dengan Air tuba.

_{Dari Halimon Ke Swediakarya Dr. Husaini M. Hasan}

NAMAMU ACEHkarya Dr. Husaini M. HasanEngkau Dicipta, ditempatkan di bumi Asia tenggara.
Negerimu diapit oleh Selat Malaka dan Lautan Hindia.
Kedudukanmu di pintu gerbang ke Timur Jauh, Pasifik-Asia.
Pelaut Hindi menyebutmu Accaa... Kagum atas keindahanmu.
Geureudong , Abong-abong, Leuser, Seulawah, saksi atas kegagahanmu.
Lhok Seudu, Sabang, Simeulu, bukti atas kecantikan pantaimu.
Harimau, badak dan orang-utanmu, sasaran penyelidik pengamat bumi.
LNG, petroleum, hutan tropical, emas, nikmat Allah akan kekayaan tanahmu.
Meneteskan air liur perampok-perampok asing, datang ke negerimu.
Silih berganti Portugis, Belanda, Jepang, dan kini Indonesia...
mengeroyokku, merampokku, memperkosaku, menjajahmu.
Hhh... hhh... (suara Isak tangis)

Namamu Aceh... Campuran genetikmu unik.
Darah Arab, darah Cina, Eropa dan Hindi mengalir di dalam tubuhmu.
Membentuk kecantikan, kegigihan, kepintaran menjadi identitasmu.
Keramahan, kejujuran, ketulusan hatimu, disalah-gunakan, disalah-artikan.
Engkau berikan apa yang ada padamu.
Engkau tujukan kesetia-kawananmu, sesama bangsa Melayu.

Di masa Portugis, darah Aceh
membanjiri benteng negeri Malaka.
Di masa Belanda, darah Aceh
mengalir di bumi Nusantara.
Di akhir Perang Dunia II, darah Aceh berkubang di Medan Area.
Emasmu, minyakmu, LNG-mu, hasil hutanmu, telah engkau sumbangkan.
Menyelamatkan dan memerdekakan seluruh Nusantara dari penjajahan Belanda.

Akan tetapi... Air susu dibalas dengan tuba.
Kini engkau menjadi asing di negerimu sendiri. Engkau dibantai, disiksa, diperkosa oleh "rekanmu", yang engakau merdeka kan di tahun 45.
Kini engkau dilarang menyebut namamu, Aceh. Engkau dipaksa diberi nama baru, yang asing bagimu, "Indonesia".

Di sekolah, anakmu dilarang menggunakan bahasa ibunya. Di dunia Internasional, engkau dilarang menyatakan hakmu. Untuk menjadi Tuan di rumahmu sendiri, di negerimu sendiri.

Stockholm, 2 Desember 2003

Ketika Kita Kenal Sejarah
Maka Kita Akan Mengenal
Jati Diri Kita Aceh

Semoga postingan ini bermanfaat dan rekan-rekan Steemians tidak bosan-bosan membaca dan berkunjung ke blog saya. Salam sucses untuk rekan-rekan steemian semua. Mari kita teruskan perjuangan!

Salam Hormat saya kepada:
@anroja @nazarul @mirzamg @Herimukti @ayijufridar @ernaerningsih @muzack1 @harferri @ridwant @saifuddin73 @nasrud @linlada639 @ikhsan01
Serta untuk semua sahabat steemian.

Mau tau Tentang Saya ^{Klik di sini}

Salam @emirzafirdaus