The Diary Game (22 Mei 2024): "Membedah" Bhabha sampai Fanon

in Steem SEA7 months ago

Sampai pukul 3 pagi, saya masih berkutat dengan desain grafis mindmap untuk merangkum teori postkolonialisme sebagai syarat untuk mendapatkan nilai final. Ini adalah project berkelompok yang sudah sejak seminggu lalu diminta oleh dosen.

Tapi apalah daya, hasil yang kami buat sebelumnya kurang substansial, jadi saya harus menyelesaikannya di detik-detik terakhir.

Sebelum-sebelumnya, setiap kali teman-teman sekelompok saya berkumpul di perpustakaan wilayah untuk menyelesaikan tugas ini, ada saja hal yang membuat saya berhalangan hadir. Sementara besok pagi, mindmap ini harus dipresentasikan di kelas.

Jadilah saya, sosok yang tidak pernah hadir dalam pertemuan diskusi kelompok, mau tidak mau harus mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikannya.

image.jpg
Setelah desainnya selesai, saya segera mengirimkannya ke grup wa dan meminta pendapat dari anggota kelompok. Meski berharap balasan di jam segini sama dengan berharap Taylor Swift bikin konser di Indonesia, alias nyaris mustahil

Beruntungnya, masih ada satu anggota yang terjaga dan dia bilang desainnya sudah memenuhi syarat. Dengan perasaan lega, saya memutuskan untuk tidur sejenak. Namun, tidur nyenyak itu hanya bertahan sebentar karena, seperti biasa, alarm pagi berbunyi lebih galak dari suara guru BK.

Saya terbangun lagi pada pukul 8 pagi. Hal pertama yang saya lakukan adalah memastikan bahwa ada anggota kelompok yang mencetak mindmap tersebut untuk menjadi alat peraga saat penyajian materi nantinya. Saya mengingatkan mereka untuk mencetaknya di kertas A3, mengingat akan adanya kemungkinan revisi dari dosen pengampu, jadi tidak butuh kertas yang terlalu besar.

Mereka bilang sudah menghubungi pihak percetakan dan bisa mengambilnya pukul 10 nanti. Saya langsung bersiap-siap untuk ke kampus sambil menahan diri untuk tidak kembali tidur.

Pukul 11 tepat, dosen masuk ke kelas. Ia meminta ketersediaan setiap kelompok untuk maju tanpa paksaan dan undian. Kelompok yang maju duluan akan mendapatkan nilai lebih. Namun, tidak ada satu pun kelompok yang bersedia maju karena semuanya merasa bahwa mereka tidak menguasai materi.

Memang, studi postkolonialisme bukanlah hal yang mudah, membutuhkan pemikiran kritis untuk benar-benar memahami wacana dari setiap tokohnya. Bagi awam seperti kami, menguasai wacana postmodernisme sama seperti disuruh membedah buku filsafat di tengah malam buta dengan kondisi lampu mati.

Karena tidak ada yang bersedia, dosen mengancam, "Kalau tidak ada yang maju, kelasnya saya sudahi, dan semuanya tidak mendapatkan nilai UAS."

Seketika saya mengangkat tangan dan berkata, "Kelompok kami bersedia maju sekarang, pak!"

Saya mengatakan itu tanpa konfirmasi dari teman-teman sekelompok, sebuah tindakan tidak etis yang tidak akan saya sesali selamanya, sebab setelahnya, semua kelompok pada akhirnya mendapatkan nilai.

IMG_20240522_121537.jpg
Sebenarnya saya tidak tertarik dengan nilai plus sama sekali, persetan dengan itu. Saya hanya berpikir, sia-sia semua pekerjaan saya sampai bergadang semalaman jika hari ini tidak maju presentasi. Toh, lebih baik dihujat teman sekelompok daripada dimaki dosen, bukan?

Kami memaparkan wacana dari empat tokoh utama: Homi K. Bhabha, Frantz Fanon, Gayatri Spivak, dan Edward Said. Bhabha, misalnya, dengan konsep ambivalensi dan mimicry-nya, melihat bagaimana percampuran budaya sebagai produk dari kolonialisme yang terjadi di tempat yang disebutnya sebagai ruang ketiga atau "the 3rd space.”

Atau Fanon, dalam buku terkenalnya, "The Wretched of the Earth", yang memaparkan bagaimana penjajahan merusak mental dan psikologis bangsa terjajah.

Postcollonialism menjelaskan bagaimana penjajahan bukan hanya tentang penguasaan bentuk-bentuk fisik, tapi juga moril, budaya, dan ekonomi yang masih berlangsung hingga kini. Diskusi berjalan dengan lancar, dan dosen terlihat puas dengan presentasi kami. Saya bisa merasakan detak jantung saya mulai normal kembali setelah presentasi usai.

Kelas selesai pukul 1.30 siang. Semua kelompok mendapatkan revisi dari dosen terkait mindmap mereka, tal terkecuali kelompok kami.

IMG_20240522_140624.jpg
Sepulang kuliah, saya mampir ke warung langganan untuk membeli nasi ayam geprek. Sejak pagi saya hanya makan sepotong roti dan beberapa potong nugget, dan kini mulai tremor karena kekurangan gula

Sore ini, saya keluar untuk membeli beberapa keperluan yang sudah habis. Saya berhenti di sebuah gerai minuman di pinggir jalan dan memilih untuk membeli strawberry milk, salah satu minuman dengan kadar gula yang paling tinggi yang tersedia di sana. Alasannya sederhana, saya sedang craving gula, dan walaupun sebenarnya tidak sehat, sesekali cheat day tidak apa-apa lah ya.

Saya sampai di rumah ketika waktu sudah petang. Tidak baik juga berada di luar jam segini terutama di lingkungan yang rawan.

Malam ini saya habiskan di rumah saja sembari menyelesaikan series di aplikasi streaming filem, serta menelpon orang tua yang ada di kota yang berbeda. Besok adalah hari libur, jadi kemungkinan saya bisa istirahat dengan leluasa.

Semoga saja…

haram untuk dicuri.png

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 7 months ago 

Pekerjaan yang luar biasa, jangan sering -sering begadang, nanti sakit

 7 months ago 

Terima kasih sarannya, pak. Hanya sesekali saja ketika mepet deadline, kok. Heheheheh.

 7 months ago 

Yang penting disaat bergadang, pola makan yg sehat di jaga, semoga alumni MAN Lhokseumawe, semua nya sukses,

 7 months ago 

Aamiin allahumma aamiin…

 7 months ago 

Saya cukup tersanjung dengan tulisan saudara. Teramat runtut dan mudah dicerna oleh pembaca.

Terdapat pertanyaan besar. Saudara mengambil jurusan apa?

 7 months ago 

Ah, jangan begitu, saudara. Ini hanya secuil kisah sehari-hari yang saya tulis dengan mengalir saja, tidak ada jurus spesial apapun.

Saya mengambil jurusan Sosiologi, Fakultas ISIP. Masih setengah jalan untuk lulus (berdasarkan waktu rata2 yang dibutuhkan untuk lulus di prodi kami)

 7 months ago 

Oke. Bahasanya soalnya baku. Kemungkinan besar, memang menulis bagian dari perjalanan hidup saudari.

Saya sudah lama tidak hidup sebagai mahasiswa. Saya kira sudah mendekati libur semester di bulan Mei akhir, ternyata tidak.

Jurusan yang saudari lalui merupakan jurusan dambaan saya. Walaupun takdir mengajak diri untuk mendekatkan diri pada jurusan sejarah. Saya kira, topik pos kolonial membahas di jurusan sejarah.

Ngomong², Saudari mahasiswi angkatan berapa?

 7 months ago 

Sejak SD saya sudah berhobi menulis prosa, puisi dan cerpen. Tapi sekarang bakatnya sudah hilang, sehingga saya lebih suka nulis yang ringan-ringan saja, semacam diary game ini, misalnya.

Saat ini saya sedang dalam minggu-minggu ujian akhir, kemungkinan besar di minggu pertama bulai Juni sudah memasuki waktu liburan. Saya tidak pernah mengecek kalender akademik selama berkuliah LOL

Wah, saya jarang-jarang ketemu orang yang tertarik pada jurusan Sosiologi. Kebanyakannya malah tidak tahu-menahu tentang jurusan ini, atau apa yang kami pelajari di dalamnya.

Benar, kami mempelajari pengantar postkolonial sebagai mata kuliah prasyarat sebelum masuk ke mazhab kritis (frankfurt). Sosiologi dekat dengan filsafat, dan saya rasa hal yang sama juga berlaku pada sejarah. Keduanya punya benang merah yang sama: masyarakat.

Anda lulusan sejarah, ya? Barang kali saya bisa belajar banyak tentang studi postkolonial pada Anda.

Terima kasih, ya, sudah singgah di post saya…

 7 months ago 

Perjalanan menulis yang inspiratif. Sedari Sekolah Dasar terbiasa menulis sajak.

Beruntungnya lulus dengan drama menambah 2 semester. Setidaknya, sejarah membuka cakrawala berfikir mengenai manusia (masyarakat) tepat adanya. Walaupun, kami di paksa untuk menentukan periodisasi. Namun, secara garis besar "sejarah dan sosiologi saling berkesinambungan".

Berbicara postkolonial, saya belum pernah membuka pemahaman akan hal tersebut. Namun akan semakin menarik jika saling dibicarakan di lain kesempatan.

Terima kasih kembali. Sukses selalu untuk saudari @firyfaiz

 7 months ago 

Saya angkatan 22 btw

 7 months ago 

Luar biasa.. masih semester 4

Apalah daya saya sebagai angkatan 2015 disini☺️😆

 7 months ago (edited)

Thank you very much for publishing your post in Steem SEA. We encourage you to keep posting your quality content and support each other in the community

comment

DescriptionInformation
Verified User
Plagiarism Free
#steemexclusive
Bot Free
BeneficiaryNo
burnsteem25
Status ClubClub5050
AI Article✅ Original (Human text!)
I invite you to support @pennsif.witness to grow across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.

Click Here
 7 months ago 

Terima kasiih