Betterlife Diary Game Sesion III (16-17 April 2021) - Sehat Adalah Nikmat Terbesar

in Steem SEA4 years ago (edited)

25% Pendapatan dari post ini akan disumbangkan kepada akun @steem.amal untuk menyukseskan programnya

> Nikmat yang manakah lagi yang kau dustai?

Sebuah kutipan di atas mengawali kisah ku hari ini, Dentingan nada dering telepon membangunkan aku & istri untuk bersahur, mengalahkan jadwal alarm yang telah ku setel. Ku lihat namanya "Mertua", tak pernah beliau menelpon kami sepagi ini. Istriku mengangkatnya lalu terdengar suara dalam lirih mengatakan "Pulang ke sini, Nak. Ayah sakit," Kami (anak-anaknya) yang memutuskan untuk hidup mandiri, menempati gubuk sendiri, meski belum memiliki rumah sendiri, membuat mereka tinggal berdua sahaja di rumah. Setelah mengiyakan permintaannya, lalu istriku menyiapkan bekal sahur kami hari ini, setelah bersahur, lalu istri ku mengemas barang-barang untuk mengahabiskan beberapa hari di sana sampai beliau stabil kembali. Membangunkan si Sulung dan mengangkat si Bungsu dari ayunan, kami pun bergegas ke sana, memang tidaklah begitu jauh jarak tempuh ke rumah mertua, kurang lebih 7 KM.

Pagi dengan cuaca yang dingin bagi ke dua bocah ku, mengharuskan kami menerobos angin dengan kecepatan lambat. Sesampai di sana, ku lihat beliau dengan keadaan yang sangat lemas, lalu aku mencoba menghubungi seorang sahabat yang berprofesi sebagai perawat di salah satu Puskesmas, untuk datang memeriksa keadaannya.

IMG20210416103138.jpg

IMG20210416103141.jpg
[Saya tiba di Apotek tempat untuk belanja obat]

Resep pun telah di tangan, menunggu matahari terlihat dan aku pergi ke apotek untuk membeli obat-obatan dari resep yang telah perawat itu tuliskan. Ada hal yang mesti kita tahu tentang obat yang tidak dijual secara bebas yang membuat ku mengelilingi beberapa apotek hingga rumah sakit swasta, sampailah aku ke apotek ternyata kawanku bekerja di situ, katanya obat itu tidak dijual di apotek coba saja ke rumah sakit swasta, aku pun mencoba ke rumah sakit swasta dengan nada yang sedikit kurang ramah pekerja disana menanyakan "Mau beli ya, maaf tidak di jual," pupus sudah harapanku, nama obat itu adalah "Metrodinazole Injeksi" entah itu tidak dijual di kabupaten tempat aku tinggal, itu pun aku kurang paham. Aku kembali dengan obat-obatan yang telah ditulis minus obat itu.

IMG20210416120525.jpg
[Obat-obatam untuk membersihkan luka, resep dari perawat]

Siang pun tiba, si Sulung terlelap di dekatku, biasanya dia yang hampir naik kelas 2 sekolah dasar, paling susah kalau diajak tidur siang, belum lama kami tidur selepas shalat dhuhur, pukul 14.00 WIB kami dibangunkan oleh rintihan sakit dan panggilan Ayah. Padahal luka di tenpat sakitnya telah diobati dan dibersihkan oleh kawan yang berprofesi sebagai perawat tadi.

IMG20210416141109.jpg
[Aktifitas si Sulung bersama teman-temannya]

IMG20210416180333.jpg
[Aktifitas si Sulung bersama saudaranya, anak dari Abang Ipar]

Sorepun tiba, saya bersama si Sulung pergi mencari beberapa makanan persiapan berbuka puasa, dia ngotot ingin dibelikan bakso bakar, aku pun menyetujuinya, walaupun hari ini dia hanya berpuasa setengah hari sahaja, sebagai latihan berpuasa untuk anak usia dini saja. Setelah mendapati beberapa makanan untuk berbuka di seputaran perkotaan, aku bersama si Sulung langsung menuju kediaman mertua.
Dia yang duduk di depan sesekali meminta untuk memegang stir sepeda motor yang kami kendarai, di tempat yg sepi saya melepaskan stir padanya dengan pengawasan pedal rem tetap dalam kendali saya.

IMG20210416165649.jpg

IMG20210416170016.jpg

IMG_20210416_174909.jpg

Setelah berbuka puasa, aku yang tidak bertarawih karena menjaga beliau, menghabiskan waktu sambil melihat beberapa postingan kawan-kawan di Steem SEA dan mempelajari bagaimana cara mendonasikan ke @steem.amal. Setelah itu saya membuat postingan yang cara mengepostnya seperti hal baru, menjadi dua bagian kiri dan kanan dan di atas terdapat tombol praktis dengan logonya sahaja, tetapi jika anda menguasai word, lambang ini sudah tentu tidak terlalu asing bagi anda.
Malam pun tiba sembari menyelesaikan tulisan ini pukul 5.00 WIB (Tadi pagi) bertepatan dengan azan subuh Ayah meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Selamat Jalan Ayah Perjuangan mu menjadi seorang Ayah dan suami sekarang ku akui dan kagumi. Tulisan ku terhenti dan ini hanya finish yang apa adanya saya lakukan. Maaf jika beberapa hari ke depan saya tidak terlalu aktif dalam postingan, baik komentar mauoun silaturahmi vote 0,00. Dan maaf jika banyak terdapat kekurangan dalam postingan ini.

Salam untuk @nazarul and assisted by @anroja, @radjasalman, @muzack1 dan @el-nailul. Salam.kenal dari saya. Semoga Sehat dan selalu dalam lindungan Allah.

Untuk para Steemian, dimana pun dan kapan pun, jika mereka (Orang tua) masih ada, sayangi, hargai dan jumpai. Jika beliau telah tiada hadiahkan sedekah baik dalam bentuk uang maupun doa, niatkan untuk mereka.

IMG20210417090243.jpg
[Tgk. Salim Lancok sedang ceramah sebelum alAyah dihantar ke kubur]

IMG20210417094451.jpg
[Foto ulah si Sulung tanpa disuruh, HP saya suruh pegang krn takut jatuh saat saya sedang memegang cangkul (Tanpak Abon Cot Tarom di dalam foto)

Dalam duka @jubagarang

Sort:  
 4 years ago 

Innalillahi wainnailaihi rajiun.
turut berduka bg....
saba beu rayeuk bg beh

Terimakasih Sobat.

Innalilahi wainnailaihi raajiuun.. Semoga almarhum Khusnul khatimah ...Dan keluarga yang di tinggalkan sabar dan tabah..