Panglima Perang Islam di Negeri Batak: Teungku Muhammad Said dan Raja Sidabutar
"Teuku Muhammad Said adalah orang Aceh yang berasal dari daerah Keumala, Pidie." Kata penjaga kubur Raja Sidabutar itu.
Patung Panglima perang Islam di Makam raja kedua Sidabutar, Oppu Soributtu Sidabutar.
Hello para pemburu dollar tercinta!
Apa kabarnya? Semoga harga SBD akan terus melunjak. 😂😂
Kita lupakan masalah itu, enggak usah fokus-fokus kali... Hehehe
Baiklah, sehubung dengan kebosanan saya yang vacum akan ide beberapa hari yang lalu dan terus dimention-mention oleh abangda @awanilusi dan kanda @paskadom. Saya memutuskan untuk sedikit bercerita tentang pengetahuan yang saya dapat dari seorang penjaga kuburan bersejarah Raja kerajaan Tomok pulau Samosir.
Sovenir dan pernak-pernik yang dijajakan penjual di pulau Samosir.
Mungkin di pelajaran-pelajaran sekolah dari jaman-jaman kak @cicisaja SD sampai dengan saya kuliah, danau Toba selalu diidentikkan dengan kisah maupun mitos legenda asal usul danau toba yang berasal dari samosir yang melanggar pantangan ibunya untuk memakan telur ikan mas. Namun, sangat jarang dihadirkan sejarah-sejarah asli asal usul penduduk samosir itu sendiri.
View pulau Samosir dari atas kapal.
Jika kita berlibur ke daerah Tomok di ujung samosir, kita akan disambut oleh pasar rakyat dan mata kita dimanjakan dengan segala keramah-tamahan ibu-ibu penjual sovenir dan baju-baju khas Batak Toba. Hingga pada penghujungnya kita sampai pada sebuah komplek pemakaman kuno yang dibuat seperti sebuah area teater yang dilengkapi dengan bangku-bangku penonton.
Pengunjung yang sedang melintasi lorong-lorong pasar Tomok.
Jalan utama pasar Tomok
Tempat pemakaman tersebut diisi oleh beberapa kuburan dengan berbagai bentuk artefak berbeda, sesuai dengan perkembangan zamannya masing-masing.
Suasana tempat pemakaman tokoh-tokoh kerajaan Tomok.
Diantara semua keunikan kuburan-kuburan tersebut ada sebuah kuburan yang mungkin orang kurang tertarik untuk memperhatikannya, dikarenakan bentuk pahatannya yang kurang sempurna dan kondisinya yang sudah berlumut. Makam tersebut adala makam raja pertama Raja Kerajaan Tomok, raja marga Sidabutar yaitu Oppu Soributtu Sidabuttar.
Makam raja pertama marga Sidabutar.
Raja Oppu Soributtu Sidabutar adalah raja pertama di Tomok dan dipercaya sebagai orang pertama yang membuka desa Tomok. Pada makamnya terdapat ukiran kepala manusia yang dipercaya sebagai ukiran dari sang raja. Sedangkan di bagian atas makamnya terdapat ukiran kecil yang konon adalah ukiran cucunya sebagai harapan agar generasi selanjutnya lebih baik dari dirinya.
Benar adanya, Tahta kerajaan kemudian di wariskan kepada cucunya sebagai raja kedua kerajaan Tomok yaitu Oppu Soributtu Sidabutar seorang raja yang keras wataknya seperti orang batak pada umumnya, namun di sisi lain mempunyai sisi lembut dan keromantisme dalam percintaannya.
Makam raja terkenal kerajaan Tomok, Raja Sidabutar ke-2.
Kisah romantismenya nanti kita ceritakan pada sesi lainnya 😋😁😂
Kita cerita dulu sedikit tentang kisah yang tiba-tiba membuat saya tertarik untuk mengulasnya. Karena kisahnya berhubungan dengan daerah kelahiran saya yaitu Aceh.
Raja kedua Sidabuttar sangat dikenal dengan kesaktiannya dalam ilmu mistis yang digunakan untuk menaklukkan musuh-musuhnya. Disamping itu, keberhasilannya memperluas kekuasaan tidak luput dari bantuan panglima perangnya yang berasal dari tanah Islam Nanggroe Aceh dikala itu, yaitu Teungku Muhammad Said. Ia merupakan seorang ulama Islam asal Aceh yang berdakwah di tanah Toba.
Ia bertahan lama dan diterima di Tomok karena agama Islam mempunyai kemiripan dalam segi ajaran kehidupan dengan agama kepercayaan nenek moyang rakyat Tomok dimasa itu. Dimana dalam agama mereka yang bernama Parmalim tersebut penganutnya dilarang memakan babi, anjing, hewan berdarah dan yang susah dibunuh.
Sampai sekarang masih ada 22 KK yang masih terdata sebagai penganut parmalim di pulau Samosir.
Patung pahatan Teungku Muhammad Said di bawah dagu Sidabutar.
Asumsi saya mungkin dahulu Teungku Muhammad Said berusaha menyebarkan ajaran Islam melalui kultur dan budaya setempat.
Menurut pengakuan sang penjaga sejarah pemakaman tersebut, Tengku Muhammad Said adalah seorang panglima yang mempunyai strategi perang hebat untuk mengalahkan musuh, sehingga ia dinobatkan sebagai Tongkat Perang Sidabuttar. Bahkan patungnya dipahat dibawah dagu Raja Sidabuttar ke-2 sebagai penopang, khas dengan songkok Aceh di atas kepalanya. Patung tersebut dipahat sebagai bentuk apresiasi hubungan Aceh dengan Batak pada masa itu.
Bapak penjaga makam sedang menceritakan sejarah diplomasi Aceh-Batak.
Namun, ada hal aneh yang mencuri perhatian saya. Patung Teungku Muhammad Said dibuat telanjang dengan posisi tangan menutup kemaluannya.
Iseng saya menanyakan kepada penjaga kuburan, mengapa keadaannya seperti itu.
Konon katanya pernah suatu ketika Teungku Muhammad Said dikepung oleh musuh dan hendak dibunuh, kemudian dia membuka semua pakaiannya dan berpura-pura gila.
Dalam adat batak, dilarang membunuh orang tanpa pakaian . Jika dibunuh maka kesaktiannya akan hilang dan hambar. Sehingga si pembunuh akan mengalami malfunction ilmu mistisnya.
Kemudian, pada masa-masa Teungku Muhammad Said hendak akhir hayat, ia meminta izin pulang Aceh kepada sang raja. Raja pun mengutus pengawalnya untuk mengantarkan Teungku Muhammad Said sampai ke Aceh dan beliau wafat di tanah kelahirannya sendiri.
Disamping itu, penjaga sejarah makam Raja Sidabutar juga menceritakan bahwa kerajaan Tomok mempunyai hubungan erat dengan kerajaan Aceh hingga masa kolonial Belanda. Dimana raja Sidabutar III menyerahkan cendera mata berupa tongkat sakti 5 pilar kepada Daud Beureueh.
Begitulah singkat ceritanya, untuk lebih detailnya teman-teman bisa mengunjungi tempat bersejarah tersebut.
Selain itu, masih banyak tempat-tempat indah dan bersejarah lainnya di pulau yang damai permai ini. Bahkan saat perjalanan saja kita saja udah disambut sama adik-adik manis penari batak di atas kapal penyebrangan.
Penari Batak yang mengisi penyebrangan Ambarita-Ajibata.
Nah, untuk bonus kali ini ada adik manis ini yang kadang-kadang suka melirik ke arah lensa saya. Hehehe
wkwkw 🤣
Bukan main adinda ini tour-nya sangat menarik
Sayangnya tournya belum bisa pakai Moge kanda. 🤣
Sayang seribu sayang.
Nyan ka kuteken... Lupah meusaneut runutan cerita... Yangpah tajak sigoe keunan ngoen loen... Hawa kuh kujak keuan lom gara-gara kubaca tulesannyoew... Alah....
Hanjeut jak ngen droen, hahaha. Rusak kedamaian samosir enteuk hahaha😂😂😂
foto pengunjung itu bukan sang koki dalam cerita @awanilusi?
jangan salah soal danau toba yaa, saya mengaguminya gara-gara Julius Sitanggang menyanyikan lagu danau toba dengan sangat impresif
Hahaha. Iyaa kayaknya kak 😋 tapi Saya lebih suka men-generalisasikan object kak. Biar setara😂
hahaha 🙏🙏 nyan lagu hana bak koh
Pigi sama2 pun...😂😂 Eeh, nggak disuruh pake ulos lagi kok waktu ke makam sidabutar tu🤔
Hahhaa. Yahhh. Ketahuan rupanya🤣
Lagi pandemi mungkin kak, takut terpapar karena dipakai ganti-gantian.
Ah Iya... Mantap ugak, adat bisa disesuaikan 👌
Itu Figuran Lokal Mbak @cicisaja
hahahahahahhaha... yang betoll?
Ini semua bukti keseriusan mbak @cicisaja
Nyan ban. Katakan sama adek manis yang melirik kamera itu "Holong rohakku tu ho". Selamat bersenang-senang @mahathir2508 jangan lupa prokes😷😷🍷
Kutakot rebas adek nyan leuh kupeugah kata2 nyan bang @fooart , langsung ilhap pitam 🤣🤣🤣
Bereh bang, lanjutkan ...
Siapp bang
Mantap, sangat berkesan, sukses selalu buat @mahathir2508
Terimakasih bang @sazaliza
Opolong, gegara gata, jadi hawa aku ke sana, oya @mahathir2508, keknya seru juga kalau kamu olah kata terkait "lirikan mata adek itu melihat lensa" jangan-jangan ada cinta bertaik kalang di sana ya? ciyeeee cinta eeeaaaaaa 🤣😁😂😁
Hahaha. Next post abu bak #pehtem
yayaya, jay seutokkk 👍🏼
Wah cerita menarik, ingat juga bg virus dimana-mana
Wahh.. bener juga. Tapi kita tetap menjaga prokes kok.
Meuketam bereh that kalinyoe tir, mendayu dayu cara katumuleh tir... Cek ih ka hawa, kah harus kaprunoe cek ih😁