Untuk membangun sistem transfer uang berbasis blockchain, lebih praktis memanfaatkan platform yang sudah ada seperti Ethereum, daripada membangun blockchain dari awal, karena skalabilitas, keamanan, dan komunitas pengembangnya yang mapan
Keputusan untuk membangun blockchain dari awal atau memanfaatkan platform yang sudah ada merupakan keputusan yang sangat penting, yang berdampak signifikan pada kompleksitas, biaya, dan waktu pemasaran proyek. Berikut adalah rincian faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan:
Membangun Blockchain Kita Sendiri
Kelebihan:
- Kustomisasi: Disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan tertentu.
- Kontrol: Kontrol penuh atas aturan dan tata kelola jaringan.
- Inovasi: Peluang untuk memelopori teknologi dan fitur blockchain baru.
Kekurangan:
- Kompleksitas: Memerlukan keahlian teknis yang mendalam dan sumber daya pengembangan yang signifikan.
- Risiko Keamanan: Membangun blockchain yang aman merupakan tantangan, dan kerentanan dapat merugikan.
- Memakan Waktu: Proses pengembangan dan pengujian dapat memakan waktu lama dan menghabiskan banyak sumber daya.
- Pemeliharaan Jaringan: Pemeliharaan dan pembaruan yang berkelanjutan diperlukan.
Memanfaatkan Platform yang Ada
Kelebihan:
- Pengembangan yang Lebih Cepat: Platform yang ada menyediakan infrastruktur dan alat yang telah dibangun sebelumnya.
- Keamanan: Platform yang mapan mendapatkan keuntungan dari audit dan peningkatan keamanan yang digerakkan oleh komunitas.
- Skalabilitas: Banyak platform menawarkan solusi untuk tantangan skalabilitas, seperti sharding dan solusi layer-2.
- Komunitas dan Dukungan: Akses ke komunitas pengembang yang besar dan sumber daya dukungan.
Kekurangan:
- Kustomisasi Terbatas: Mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan persyaratan tertentu.
- Potensi Kemacetan Jaringan: Platform populer dapat mengalami biaya transaksi yang tinggi dan waktu konfirmasi yang lambat selama penggunaan puncak.
- Ketergantungan pada Infrastruktur Pihak Ketiga: Ketergantungan pada pemeliharaan dan pembaruan platform.
Pertimbangan Utama untuk Pemilihan Platform:
- Skalabilitas:
- Throughput Transaksi: Dapatkah platform menangani volume transaksi yang diharapkan?
- Solusi Skalabilitas: Apakah platform menawarkan solusi seperti sharding atau protokol layer-2?
- Keamanan:
- Audit Keamanan: Apakah platform telah menjalani audit keamanan yang ketat?
- Kriptografi: Apakah platform menggunakan algoritma kriptografi yang kuat?
- Mekanisme Konsensus: Apakah mekanisme konsensus kuat dan aman?
- Alat Pengembang dan Komunitas:
- Alat Pengembang: Apakah tersedia alat dan kerangka kerja pengembangan yang matang?
- Dukungan Komunitas: Apakah ada komunitas aktif yang menyediakan dukungan dan berbagi pengetahuan?
- Kepatuhan terhadap Peraturan:
- Kerangka Kerja Kepatuhan: Apakah platform mendukung standar kepatuhan peraturan?
- Pertimbangan Hukum: Apakah ada hambatan hukum dan peraturan yang terkait dengan penggunaan platform?
- Biaya:
- Biaya Transaksi: Berapa biaya transaksi yang terkait dengan penggunaan platform?
- Biaya Infrastruktur: Apakah ada biaya infrastruktur yang terlibat, seperti menjalankan node?
Dalam kebanyakan kasus, memanfaatkan platform yang sudah ada seperti Ethereum atau Hyperledger Fabric merupakan pendekatan yang lebih praktis dan efisien untuk membangun sistem transfer uang berbasis blockchain. Platform ini menyediakan fondasi yang kokoh, komunitas pengembang yang besar, dan banyak sumber daya. Namun, jika kita memiliki persyaratan khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh platform yang sudah ada, membangun blockchain sendiri mungkin diperlukan.
Ingatlah untuk mengevaluasi kebutuhan dan kendala khusus proyek kita dengan saksama untuk membuat keputusan yang tepat.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Proyek Percontohan |
---|
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.