The Diary Game (July 20, 2021) - Main Tenis Meja Di Sore Lebaran Idul Adha

Hay rekan-rekan steemit. Para pembaca yang budiman, pendengar yang setia. Tetap semangat dalam mengembara di platform @steemit ini.

Pagi ini aku terbangun dengan perasaan yang begitu gembira. Hari ini merupakan hari raya Idul Adha 1442. Hari sebagai bentuk untuk memperingati dan menjalankan syariat yang telah diperintahkan setiap 10 Dzulhijjah.

Sebuah kisah terdahulu yang telah terdokumentasikan dalam Al Quran. Awal kisah Nabi Adam a.s. Akan tetapi lebih identik dan dikenal pada kisah Nabi Ibrahim a.s.

Baiklah rekan-rekan sekalian. Mulai kugerakkan tangan untuk menulis diary hari ini yang kuawali saat pagi tadi, setelah mandi aku melangkahkan kaki menuju Masjid yang berjarak sekitar 200-an meter dari rumahku. Pergi ke Mesjid untuk melaksanakan salat Idul Adha. Takbir terus bergema hingga akhirnya salatpun tiba. Terlihat mesjid begitu padat. Orang-orang sangat bersemangat mengikuti salat sunnah dan sekaligus khutbah selama 40 menit lebih.

Sepulangnya dari mesjid, aku bersalaman meminta maaf kepada orang tua, saudara dan semua tetangga-tetangga terdekat. Setelah itu kulanjutkan pergi ke kuburan nenek untuk membacakan yasin dan doa sebagai amalan tambahan beliau di alam barzakh. Kuburannya sangat rapi dan bersih karena telah dibersihkan adikku kemarin.

Aku tidak berlama-lama lagi. Setelah pulang dari kuburan, aku langsung menuju tempat pemotongan hewan qurban yang terletak di lapangan voli kampungku tak jauh dari rumah, berjarak sekitar 30 langkah dan disampinya juga terdapat sungai yang terus mengalir menuju hilir di kota merdu.

Orang-orang telah memulai gotong royong bersama-sama untuk memotong semua hewan qurban. Sebagian menguliti kambing sebagiannya lagi menguliti lembu dan menumpuk semua daging untuk dibagikan kepada semua masyarakat. Banyak orang yang antusias mulai dari anak-anak hingga orang tua untuk menyaksikan proses penyembelihan qurban. Tak jarang mereka juga mendokumentasikannya baik dalam bentuk foto maupun video.

Setelah membantu-bantu menyembelih hewan qurban, aku pulang untuk membersihkan diri. Bau-bau lembu yang kubawa ditambah keringat yang telah membasahi sebagian bajuku membuatku memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum pergi ke menasah untuk melaksanakan salat zuhur.

Siang ini aku memilih untuk beristirahat di rumah. Cuaca yang sangat panas dan menyengat membuat banyak orang enggan beraktifitas di luar rumah.

Setelah asar aku berbenah dan menghubungi beberapa teman pemuda di kampung mengajak mereka untuk bermain tenis meja. Meja pimpong yang sudah lama nganggur di depan teras rumahku membuatku tergerak untuk menggunakannya kembali. Beberapa orang merespon ajakanku dan antusias untuk ikut bermain. Kami membentangkan mejanya di depan rumah salah satu saudara sekaligus tetanggaku. Kami menyebutnya rumah bang Abang. Setelah membuka dan menyetel netnya, kami mulai bermain santai. Awalnya hanya kami bertiga saja yang bermain , tapi lama kelamaan karena seru san di tempat terbuka, banuak anak muda singgah dan ikut bermain pimpong. Tak jarang ada juga yang berdiskusi disana terkait steemit. Sangat seru hingga tak terasa waktupun hampir maghrib. Kami melipat kembali meja dan meletakkannya di samping rumah bang Abang.

Saat malam setelah isya, aku pergi duduk di terminal, warkop bg Ayi. Aku duduk dan bergabung dengan teman-teman steemian disana. Berdiskusi mengenai investasi steem dan bagaimana cara membeli steem dengan langsung menggunakan sbd yang ada di wallet-ku.

Bg @muhd.abrar banyak memberi masukan dan ilmu terkait pencairan steem melaui sbd. Menceritakan pengalaman bersteemit dan pengalaman ikut serta dalam kegiatan @steem.amal. Beliau menyarankan untuk mendelegasikan SP ke @steem.sea dan membuat postingan power up. Disana aku juga duduk bersama rekan-rekan steemit @mrys, @siween dan juga @zakie92. Walaupun tidak terlalu pro setidaknya mereka lebih dulu bermain dan lebih mengetahui daripadaku.