The Diary Game, 26 Oktober | Malam PSMS Medan Kecewa
Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
AKHIR Pekan ini ada agenda penting. Yakni menonton sekaligus meliput Liga 2 di Stadion Haji Dimurthala, Banda Aceh. Pertandingan baru berlangsung pukul 20.00 Wib malam. Untuk persiapan agenda itu, saya mempersiapkan segala hal, agar tidak terburu-buru lagi pada malam harinya. Karena itu, dari pagi usai rutinitas biasa, saya mulai menuntaskan beberapa tugas kelas ringan.
Untuk menuntaskan itu, sejak pagi saya langsung menyibukkan di warung kopi biasa. MK Kopi Ulee Kareng. Menyelesaikan banyak tugas dan menuntaskan banyak pe-er. Pukul 11 siang baru menjemput di bungu. Dia pulang sekolah. Sedangkan abangnya baru keluar satu jam kemudian.
Saya tidak menunggu lagi. Tiba dirumah lalu bergegas membersihkan diri. Lalu, sebelum jam 12 siang sudah keluar. Kali ini tujuannya ke teman yang baru pulang dari Malaysia. Mengikuti retreat di sana. Dia bekerja di Rumah Sakit Al-Islam, Kuala Lumpur, Malaysia. Perwakilan Aceh dia adalah bosnya. Saya memanggil dia Bu Bos. Dedek panggilannya.
Untuk urusan penjemputan Gazhi, sudah saya limpahkan ke ibunya. Jadi, saya aman untuk beraktivitas, tak diburu waktu harus bolak-balik. Saya pun tiba di lokasi kantor perwakilan RS Al-Islam di kawasan Lambhuk. Persis depan Hotel Hermes, Banda Aceh. Saya lihat, kantornya tutup. Saya telepon Dedek, dia sedang ada pertemuaan di toko samping. Bersama rekan-rekan bisnisnya.
Saya pun menunggu sejenak. Hampir saja tak sabaran. Saya perlu jumpa dia dalam rangka urusan bisnis juga. Sebelum pukul dua siang, pertemuan dituntaskan. Sebab, Dedek sudah ditelepon-telepon temannya. Saya pun memilih ke Tekkomdik. Lalu melanjutkan kerjaan di sana, hingga masuk waktu Ashar.
Setelah itu saya bergerak ke Dispora Aceh. Mengambi berkas. Lalu, pulang. Tiba dirumah, berganti pakaian. Kembali ke urusan bersih-bersih. Soalnya batang kelengkeng, jambu madu dan jemblang masih merusak pandangan mata di halaman belakang. Alhamdulillah, semua rantingnya sukses dibakar sebelum azan magrib. Sisa daun yang membukit, akan dibakar esoknya.
Selepas shalat Isya, saya berencana ke agenda awal yang sudah dipersiapkan dari pagi. Yakni meliput Liga 2. Persiraja versus PSMS Medan. Saya baru benar-benar ke sana, setelah babak pertama kelar. Saat itu, skor 2-1 untuk tuan rumah Persiraja Banda Aceh. Dalam tempo kurang 10 menit tercipta tiga gol. Reli gol terjadi. Persiraja mencetak gol pada menit 37 lewat Deri Corfe.
Lalu lima menit kemudian, giliran PSMS Medan mencetak gol. Pemain asing Junito menyamakan kedudukan via penalti pada menit 42. Skor 1-1. Persiraja kembali landing bin unggul lagi menjadi 2-1 berkat gol Miftahul Hamdi. Gol ini dirayakan secara emosional oleh mantan pilar Timnas U-19 itu. Bahkan dia membuka bajunya untuk mengekspresikan kesenangannya.
Sikap Hamdi ini tak berlebihan, mengingat golnya ke gawang Persikota Tangerang pada dua pekan lalu dianulir oleh wasit yang memimpin pertandingan malam ini. Laga tersebut dipimpin Pipin Indra Pratama. Babak pertama milik Persiraja. Menang 2-1. Ternyata, laga ini sudah berakhir di 45 menit pertama. Pasalnya, 45 menit kedua tak ada tambahan gol.
Pelatih PSMS Medan, Nil Maizar tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Ia kecewa timnya kalah. Fokus pemain kontan hilang usai gol Hamdi yang membawa tuan tumah kembali unggul 2-1. Lalu, derita tim berjuluk ayam kinantan bertambah kuat akibat kapten tim Hamzaly mendapat kartu kuning kedua. Kartu merah menit 63 membuat PSMS tampil 10 pemain.
Hasilnya, mereka tak bisa mengejar gol keduanya di malam ini. Usai pertandingan, kami para peliput langsung mencari pemanis mulut usai jumpa pers akhir pertandingan. Saya baru tiba di rumah sudah pukul 00.23 Wib. Hari dikalender sudah berganti. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
23/10/2024
Description | Information |
---|---|
Verified User | ✅ |
Plagiarism Free | ✅ |
#steemexclusive | ✅ |
Bot Free | ✅ |
Beneficiary | Yes |
burnsteem25 | Yes |
Status Club | Club100 |
AI Article | ✅ Original (Human text!) |