The Diary Game - 14 Maret 2021: Akhir Pekan yang Terkurung

Jambu air ini saya jepret di sebelah barat rumah, setelah hujan hari Jumat kemarin, buahnya semakin banyak dan tak sedikit juga membusuk.

SETELAH lama menghilang di dunia per-steemit-an, mulai hari ini aktif kembali untuk berjumpa dengan kawan-kawan lama. Bersama mereka, selama ini tidak lagi berbicara vote, resteem, flag, cheetah, delegasi, curator, tag Aceh, tag Indonesia bahkan sampai ribut antara kedua tag ini kala itu, sekarang entahlah.

Menjadi baru dan tabu bagi saya, saat ini muncul menu baru seperti My communites, My Friends, My subscriptions, dan beberapa menu lain. Mengenai menu-menu ini, saya masih sedikit buta meski telah diperkenalkan oleh salah senior terpenting dalam hidup saya, bernama @zainalbakri. Semoga Allah membalaskan kebaikannya dunia dan akhirat. Cukup di sini ya mukaddimahnya.

Pohon pepaya ada dua batang yang sedang berbuah, keduanya tidak henti-henti berbuah.

Hari ini merupakan akhir pekan atau hari Minggu, di mana kebiasaan kita melepaskan dahaga suntuk setelah bekerja enam hari atau lima hari sebelumnya. Namun hal itu tidak terjadi pada saya dan keluarga untuk hari ini yang bertepatan dengan akhir bulan “langit” yaitu 30 Rajab 1442 Hijriah (14 Maret 2021).

Gerangan itu disebabkan tidak lain karena kondisi badan saya yang kurang sehat, membuat aktivitas saya di luar terhenti sementara. Sejak tadi malam, badan terasa kurang fit, kepala terasa berat sekali, tapi Alhamdulillah menjelang siang sampai sore, kondisi badan dan kepala berangsur membaik, sehingga dapat saya jepret beberapa foto di seputaran rumah.

Kondisi padi yang sedang bunting nampak begitu hijau dan memanjakan mata setiap yang melihatnya.

Rumah saya tinggal saat ini berada di sisi persawahan dan lingkungan yang masih hijau baik di sisi selatan (depan rumah) dengan areal persawahan, sebelah barat juga persawahan, utara persawahan dan kebun kosong, hanya sebelah timur yang terdapat rumah-rumah tetangga.

Berkah suasana hijau ini, di pekarangan rumah saat ini ada beberapa tanaman buah seperti pepaya, jambu biji, jambu air, sirsak, yang sedang berbuah. Khusus papaya, jambu biji, jambu merah sangat banyak buahnya sehingga kami berbagi dengan burung-burung semisal beureujuek (cucak rawa), cicem murong (prenjak kuning), cicem pala (kucica), kelelawar, dan lainnya.

Dua batang jambu biji yang selalu berbuah di belakang rumah. Guava bahasa kerennya, bagus untuk mencegah demam berdarah.

Sementara di dalam rumah hanya dapat menemani si kecil bermain rumah-rumahan dengan aneka ragam alat masak-masak yang tidak begitu relevan dengan jenis kegiatan sesungguhnya. Anak perempuan satu-satunya ini sangat suka dengan masak memasak, entah dia meniru ibundanya.

Anak saya, Khalida sedang memotong roti sosis saat bermain rumah-rumahan di samping saya.

Anak saya itu bernama Khalida Zia Karima, berusia 4 tahun. Ketika masuk dapurnya, dia kerap membuat kue dan memasak makanan. Contoh makanan ringan paling suka dia mengolahnya seperti sosis, popcorn, burger, eskrim, aneka juice. Sebelum masuk dapur, tidak lupa dia belanja ke pasar, misal dia sebut pasar terdekat seperti pasar Krueng Geukueh, Batuphat, Lhokseumawe, dan lainnya.

Jangan heran, itu semua dia lakukan sendiri tanpa melibatkan teman sejawatnya, paling kalau sudah suntuk dia mengajak kami selaku orangtuanya. Itupun keterlibatan kami cukup menjawab pertanyaannya, seperti “Bunda suka apa biar adik masak”. “Tunggu ya, adik antar sekarang!” ocehnya.

Khalida bermain masak-masak di bawah tiang ayunan.

Sekian dulu Steemians, tulisan perdana saya sebagai perkenalan kembali, karena sempat menghilang beberapa saat. Mudahan bisa aktif kembali.