The Diary Game (10 Juni 2022) - Mendengar Cerita Kehidupan

in Steem SEA2 years ago (edited)

Jun102022.jpg

Halo Steemians!!.

Apakabar hari ini?.
Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, dan semoga kita semua senantisa dalam limpahan Rahmat serta Karunia Tuhan yang Maha Esa. Aamiin...

Mengawali pagi hari yang penuh berkah ini dengan penuh semangat dan rasa syukur kepada Tuhan, atas kesehatan dan kesempatan hidup yang masih diberikan. Salah satu bentuk syukur sebagai hamba adalah dengan menunaikan kewajiban yang telah diperintahkan Tuhan. Shalat shubuh mengawali aktivitas ku hari ini, tidak lupa sejenak berdoa setelahnya, dengan penuh harapan, semoga hari ini adalah hari yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Aktivitasku masih dengan kegiatan sensus penduduk lanjutan. Dan hari ini sudah masuk hari ke sepuluh saya melakukan pencacahan terhadap rumah tangga sampel yang telah terpilih untuk di wawancarai guna mendapatkan data tentang rumah tangga tersebut.

Sensus penduduk lanjutan ini terdiri dari dua tahapan. Yang pertama adalah pemutakhiran penduduk, yang mana seluruh penduduk dalam blok sensus yang telah ditetapkan harus didata keberadaannya, dan jika terdapat penduduk baru yang belum terdaftar pada dokumen pemutatkiran, kami harus mendata keluarga tersebut, agar tidak ada keluarga atau rumah tangga yang terlewatkan.

Yang kedua adalah pencacahan. Pendataan yang dilakukan terhadap rumah tangga sampel yang dipilih berdasarkan hasil pemutakhiran pada tahap pertama, yang mana pada data hasil pemutakhiran sebelumnya yang telah di entri kemudian ditetapkan 16 rumah tangga sampel dalam satu blok sensus untuk dilakukan pencacahan kembali. Pencacahan ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang karakteristik penduduk, migrasi, pendidikan, kelahiran dan kematian, serta data tentang kesehatan.

Pagi ini saya hanya sempat menyelesaikan pencacahan terhadap 3 rumah tangga saja, berkenaan waktu shalat jum'at telah tiba, sayapun kembali kerumah dan bersiap-siap untuk menunaikan shalat jum'at.

Ba'da shalat jum'at saya kembali menuju ke lokasi blok sensus dengan membawa sebuah tas yang di penuhi dengan dokumen sensus yang telah terisi dan ada masih banyak yang masih kosong.

Pictures.jpg

Jun102022.jpg
Menikmati kopi siang di pinggir pantai

Namun teriknya matahari siang ini mengharuskan saya untuk sejenak menikmati kopi di pinggir pantai sambil mengecek lokasi rumah tangga yang harus saja tujui melalui peta blok sensus yang tersedia. Satu, dua, dan tiga rumah saya tandai di peta untuk saya lakukan pencacahan siang ini.

Segelas kopi telah kosong, target rumah tangga pencacahanpun telah saya tetapkan. Dan Kembali lagi saya mendengarkan cerita kehidupan dari rumah ke rumah yang saya lakukan pencacahan.

Menjadi seorang petugas sensus penduduk benar-benar telah membuat saya tidak bisa menolak untuk mendengar cerita kehidupan yang berbeda-beda dari rumah tangga yang saya kunjungi. Bagaimana tidak, setiap pertanyaan yang terdapat pada dokumen harus saya tanyakan satu persatu ke responden. Sepertinya halnya pertanyaan tentang pendidikan. Rata-rata kepala rumah tangga yang saya data, mereka yang telah berumur lanjut. Pendidikannya hampir keseluruhan adalah tamatan sekolah setingkat SD saat itu, (saya lupa nama sekolah setingkat SD jaman dulu). Jawaban atas pertanyaan itu, menuntut mereka (responden) harus bercerita ketika mereka sekolah jaman dulu, hal itu tentu juga memaksa saya harus mendengarkan cerita dikala itu. Lain lagi pada pertanyaan tentang kesehatan yang harus saya ajukan. Lagi, saya harus mendengarkan sekian banyak keluhan tentang kesehatan responden yang rata-rata adalah lansia. Itu juga memaksa saya harus menyimak dan mencoba merasakan. Terkadang saya harus meminta mereka untuk mengulangi pembicaraannya beberapa kali, karena tutur kata yang tidak lagi terdengar pasih.

1.jpg
Buk Nurma (58) yang sedang bersedih karena kacamatanya yang patah

Mengakhiri kegiatan sensus saya hari ini dengan responden burisia 58 tahun. Nurma adalah seorang kepala keluarga perempuan (Pekka) yang yang mengalami banyak keluhan tentang kesehatan. Ditinggal mati oleh suaminya 19 tahun silam dalam bencana Tsunami, memiliki 4 orang anak, yang mana 2 dari anaknya telah memilki keluarga sendiri dan tidak tinggal bersamanya, dan 2 lainnya yang masih tinggal bersama dengannya.

Berumur 58 tahun belumlah terlalu lanjut usianya. Namun buk Nurma mengalami banyak kendala tentang kesehatannya. Beberapa tahun lalu beliau mengalami kecelakan motor saat pergi berbelanja bersama anaknya yang membuat kaki dan tangan buk Nurma mengalami gangguan, selain itu penglihatan dan pendengrannya pun mengalami keluhan disebabkan benturan kepala di aspal ketika kejadian kecelakan saat itu.

2.jpg

Saat saya meminta buk Nurma untuk mengambil kartu keluarga, saya melihat langkah kaki beliau yang tidak lagi teratur. Tersentak saya saat beliau memperlihatkan kacamata nya yang telah patah dengan melontarkan pertanyaan kepada saya, "dapatkah saya dibantu untuk mendapatkan kacamata yang baru", ujar buk Nurma kepada saya. Saya terdiam beberapa saat sambil memegang kacamata itu. Namun saya kembali harus menjelaskan kepada buk Nurma dengan penjelasan yang lembut, akan maksud dan tujuan pendataan ini bukanlah untuk pendataan tentang seleksi penerima bantuan.

Saya melihat rawut wajahnya yang sedih, namun buk Nurma terus bercerita tentang keluhan yang dideritanya. Sangat susah melihat apabila saya tidak memakai kacamata ini ucapnya, untuk mengganti yang baru harus mengeluarkan uang dengan jumlah Rp 700.000, itu terlalu sulit untuk saya beli dengan hanya menabung dari hasil penjualan gorengan, sedangkan untuk meminta dari anak-anak nya, beliau berkata, mereka hanya pekerja bakti di beberapa dinas, gaji mereka hanya cukup untuk transport ke tempat kerja.

Tidak ada yang bisa saya lakukan saat itu. Hingga akhirnya saya hanya berkata ke buk Nurma dan kembali menjelaskan maksud dan tujuan pendataan ini. Namun saya memberi sedikit kata semangat kepada beliau sebelum saya beranjak dari tempatnya, dengan mengatakan. Jika Tuhan ingin memberi, maka tidak akan ada penghalangnya untuk anda mendapatkan keinginan itu. Semoga jualan gorengannya semakin laris.

Jun102022..jpg

Langit telah berwarna jingga dan itu menandakan waktu gelap akan segera datang. Ku arungi jalan pulang dengan motorku sambil terus meresapi setiap cerita kehidupan yang ku dengar seharian ini.

Beristirahat di rumah dan kemudian tidur adalah aktivitas terakhirku menutup keseharian saya pada jum'at 10 Juni 2022. Terima kasih kepada teman-teman semua yang telah berkenan singgah disini. Semoga hari-hari kalian diberkati.

Salam spesial untuk :
Admin dan moderator Komunitas Steem SEA.

cc;
@anroja
@el-nailul
@radjasalman
@mirzamg
@firyfaiz

Zskj9C56UonWToSX8tGXNY8jeXKSedJ2aRhGRj6HDecqrdt1FCe8zULW9hTM1hUKkLEPMZT5Zq8S7DxsR8aEqSmY1QHfkXBFc9ULup1T7yjXuTVnWQkN.png

𝓡𝓮𝓰𝓪𝓻𝓭𝓼

nasir.steem

About MeHERE

Sort:  
 2 years ago 

Ya Allah... sedihnya melihat Bu Nurma dalam kondisi demikian.😢

Kalau boleh tahu, domisili beliau di mana, ya?

 2 years ago (edited)

Iya @firyfaiz, kondisi buk Nurma membuat kita sedih 😢.

Buk Nurma warga Dusun Rumbia, Desa Kampung Blang, Aceh Jaya.

 2 years ago 

Cerita kehidupan yang sedih.
Hanya doa yang bisa kupanjatkan, semoga bu nurma segera mendapatkan kacamata yang dibutuhkannya.

saya lupa nama sekolah setingkat SD jaman dulu

Sepertinya, kalau aku gak salah namanya SR atau SRI (Sekolah Rakyat Indonesia)

Amiin..

Oh iya jadi ingat yang bapak² responden bilang kemarin, benar nama sekolahnya SR bang @aafadjar

This post was upvoted by @hustleaccepted
Use our tag #hustleaccepted and mention us at @hustleaccepted to get an instant upvote.
Also, you can post at our small community and we'll support you at Hustle Accepted

hustle accepted.png
Visit our website at Hustle Accepted

Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.

Manually curated by @jasonmunapasee

r2cornell_curation_banner.png

Thank you very much @jasonmunapasee for the support 🙏😊

You are welcome, friend.

 2 years ago 

Saya pribadi sering melihat kondisi mirip kondisi Bu nurma di media televisi, setelah membaca postingan bang @nasir.steem saya sadar kondisi seperti itu juga ada disekitar kita 😭

Yaa... Ada banyak lainnya yang kita temukan disekitar kita dengan kondisi seperti ini atau sedikit berbeda, namun tidak ada yang bisa kita lakukan saat ini, selain hanya mendoakan yang terbaik untuk mereka.

 2 years ago 

👍

Description
Action
Plagiarism Free
Club
100
Bot Free
Verified User
Steemexclusive Tag
Country Tag
Delegator
Beneficiary Rewards

Terima kasih tgk @mirzamg

Sama-sama bang @nasir.steem 🙏🙏