The Diary Game | 21 Oktober 2021 | Gagal Rencana Power Up dan Giatku Hari Ini

in Steem SEA3 years ago
Assalamu'alaikum semua steemian, semoga selalu sehat walafiat, mudah rezeki dan bahagia...

••• TENTANG GIATKU •••
Sudah hampir sepekan aku tidak bergiat sesuai agenda harian yang semestinya kukerjakan, yakni menyelesaikan dinding kamar mandi. Ini lantaran semen sudah habis sejak awal pekan lalu. Sehingga dengan sangat terpaksa aku pun mencari giat lain sembari menunggu ada sedikit pemasukan untuk membeli semen sesegera mungkin. Harapanku satu-satunya adalah bisa mencairkan reward dari Steemit yang sudah kukumpulkan sekira sebulan lalu.

Untuk mengisi giat hariku selama menunggu bisa mencairkan reward, aku lebih banyak mengangkut batu, mengangkut sisa tebangan kampar untuk rangka kamar mandi, mengurus tanaman dan kadang setengah harian lebih aku hanya duduk santai tanpa melakukan sesuatu yang berarti menurutku. Namun demikian, aku tetap menjalani, menyesuaikan dan menyederhanakan saja segala kondisi saat ini.


Tepat pagi ini, aku bangun pagi dan segera memanaskan air untuk menyeduh kopi. Berikut aku juga menghabiskan tiga kretek “plat merah” sisa bungkus semalam. Di sekitar gubuk, sinar mentari pun tidak cukup bersahabat. Awan hitam seperti terlihat malas untuk pergi. Besar kemungkinan hari ini hujan akan turun lebih cepat dari kemarin. Karena hari masih pagi, sebaiknya aku menunggu saja. Jika saja cuaca nantinya lebih cerah, aku akan bergiat untuk mengisi hari ini. Sementara aku menikmati kopi saja dulu.

Keadaan ku saat ini laksana memakan buah simalakama. Karena di tengah gencarnya promo power-up dengan hastag club5050 untuk mempekuat akun dan tentunya aku sangat ingin. Di sisi lain aku harus rela menutup mata untuk mencairkan reward bersebab desakan kebutuhan untuk membeli material pembangunan kamar mandi. Semoga ke depan aku bisa berbuat lebih.


• MELIHAT POHON KOPI •

Alhamdulillah, sekira setengah jam menunggu, sinar matahari sudah mulai nampak dari balik awan. Mungkin ini pertanda baik untuk mulai bergiat. Dan aku mulai dengan melihat-lihat kopi yang sudah mulai berbuah, bahkan sebagian kecil sudah mulai merah. Biasanya, tak lama lagi, hanya hitungan hari cherry kopi akan dipetik. Sedang yang mulai menguning tentu akan butuh waktu lebih lama lagi.

Selain memetik buah, perawatan kopi juga sedang kulakukan dengan Abah. Yakni membuat terasering dan membersihkan gulma dari pangkal batang, dan kemudian dilanjutkan dengan pemupukan. Cara ini dilakukan agar pupuk yang ditabur tidak sia-sia, apalagi daerah tempat kutinggali memiliki curah hujan yang tinggi.

• MENCARI KAYU BAKAR •

Bersebab saya masih memasak dengan tungku kayu, tentunya kayu bakar adalah hal yang mesti terjamin ketersediaannya. Dan untuk hari ini, stok kayu bakar saya hanya cukup untuk sekali memasak lagi. Untuk menjawab masalah ini, sebelum turun hujan saya harus segera berkeliling sekitar kebun untuk mencari kayu yang sudah kering. Kali ini saya harus berkeliling lebih jauh karena kayu kering yang dekat sudah tidak ada lagi.

Dari hasil keliling, saya mendapat dua batang kayu kamper yang sudah mati dan kering. Sebatang sudah lebih lapuk dan sebatang lagi masih cukup keras untuk di tebang. Setelah mencoba, akhirnya saya memilih kayu kamper yang sudah agak lapuk, bersebab saya perkirakan alat yang saya gunakan untuk menebang hanya mampu menebang yang agak lapuk.

Setelah tumbang, saya ambil satu cabang pohon untuk saya bawa ke gubuk dan kemudian langsung potong dengan gergaji, lalu saya belah menjadi beberapa bagian untuk kayu bakar. Alhamdulillah, sebelum jam sepuluh pagi, setumpuk kayu bakar sudah ada ditempatnya. Setidaknya ini akan bertahan hingga tiga atau empat hari kedepan.

• MENGANGKUT PASIR •

Ini kegiatan yang lumayan menyita tenaga, begitulah yang aku rasakan. Jika sekira tiga pekan lalu aku mengangkut pasir dengan gerobak sorong, maka kali ini aku harus siap mengangkut dengan ember. Memang sih akan lebih lama dan lebih berat. Namun apadaya gerobak sorong pinjaman sudah aku kembalikan ke pemilik. Aku targetkan hari ini bisa mengangkut sekitar tiga hingga lima ember saja.

Perlahan tapi pasti aku pun mulai mengangkut. Satu ember kuisi dengan tujuh cangkulan, itu sudah penuh. Memang sih, terasa begitu berat saat aku mengangkat ember berisi pasir ke pundak ku. Jauhnya aku mengangkut sekitar 100 meter. Itu terasa begitu jauh dengan beban yang ada di pundak, tapi kujalani saja. Tak sampai setengah jam sekitar lima ember pasir pun selesai kuangkut dan kutumpuk di samping gubuk.

• KEMBALI KE JAKARTA •

Saat aku sedang mengangkut pasir ember yang keempat, tiba-tiba saja handphone berdering. Sejenak aku berhenti dan melihat siapa yang menghubungiku. O, rupanya Bang Fauzan Azima, begitu nama muncul di layar handphone. Sebentar aku berbincang dengannya. Ia mengabari bahwa sore ini ia akan berangkat ke Jakarta untuk menjenguk Nova Iriansyah yang sedang dirawat di RSCM akibat kecelakaan beberapa waktu lalu. Di sela-sela keperluan itu, ia mengajak aku untuk bertemu sekedar ngopi dan berbincang.

Seketika saja, rencanaku hari ini berubah setelah mendapat telepon dari beliau. Artinya aku akan menyelesaikan agenda di kebun sebisa mungkin, selanjutnya aku akan mandi dan berkemas untuk bergerak ke Jakarta. Karena aku bertempat di Bogor sementara ini. Kemungkinan aku akan menempuh sekitar 2-3 jam perjalanan menggunakan motor. Dan sebisa mungkin aku harus bergerak cepat sebelum hujan, maklum di langit sudah kembali mendung.

Sekira 15 menit aku keluar dari kebun, hujan pun jatuh, namun aku tak berhenti. Berbalut mantel hujan, aku terus mengendarai motor dan tetap melaju dalam hujan yang belum begitu deras. Sesampai di perkotaan, aku benar-benar harus berhenti di salah satu sudut jalan, di bawah kedai yang tertutup. Bersebab hujan turun sangat deras, disertai angin, petir dan guntur yang menggelar.

Kurasa sekitar dua jam aku berteduh, hujan belum menunjukan tanda akan berhenti. Akhirnya aku putuskan untuk terus melaju dalam hujan yang terus mengguyur sepanjang jalan. Jelang aku memasuki Jakarta, waktu sudah jelang magrib. Dan saat itulah hujan berhenti. ***

Wassalamu'alaikum...

Terimakasih atas dukungannya,
@pieasant_walking while studying

Sort:  
 3 years ago 

Kerja yang sangat berat tapi tetap semangat, sehat selalu bro 👍🙏

InsyaAllah...👍👍😂😂

Kapan Bogor ngga ujan bang?

Menikmati kopi di kebun kopi di tambah gudang garam merah. Apa rasa suasananya itu

Rasanya biasa aja...tapi lebih santai saja...😂😂

Santai nya itu yang mahal ya. Karena tidak mudah di dapatkan

Selagi masih bisa kenapa tidak...😂😂

 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja