The Diary Game | 24 Oktober 2021 | Seharian Giatku di Jakarta

in Steem SEA3 years ago
Assalamu'alaikum semua steemian... semoga selalu sehat walafiat, mudah rezeki dan bahagia...

••• TENTANG GIATKU •••
Ini pagi ke tiga aku bangun di Jakarta. Aku bangun telat untuk ukuran kota sesibuk Jakarta. Aku mulai pagi dengan secangkir besar teh hangat buatan sendiri, berteman rokok dan biskuit seadanya. Aku duduk di bangku bambu usang di teras depan rumah. Untuk mengisi waktu pagi aku awali dengan memainkan gadget saja. Aku melihat obrolan di beberapa grup WhatsApp. Itu standar untuk semua orang yang hidup di zaman serba online ini.

Agar tidak terlalu suntuk, selanjutnya aku mulai membongkar majalah-majalah lama yang tersusun sembarangan dalam kardus di samping bangku bambu aku duduki. Aku tidak membaca dengan serius, aku hanya membolak-balik halamannya saja sekedar melihat-lihat gambar dan layout-nya. Mulai majalah fashion, otomotif, sport, musik bahkan cerita bersambung gaya tahun 90-an.

Rencanaku pula sejenak lagi akan melihat kembang yang tumbuh di area pekarangan rumah. Kata istriku, ada dua anggrek yang berbunga setelah sekian lama tidak mengeluarkan kuncup bunganya. Karena ingin tahu, akupun mencoba untuk mendekati guna mencari referensi akan jenisnya. Berkat kecanggihan teknologi zaman ini, aku pun jadi tahu akan jenis dua anggrek dimaksud.

Jenis pertama bernama latin Dendrobium aphyllum. Anggrek warna ungu terang ini termasuk dalam famili Orchidaceae, ordo Asparagales, genus Dendrobium. Sebutan ilmiah untuk anggrek ini awal sekali diterbitkan oleh (Roxb) C.E.C.Fisch sumber

Jenis selanjutnya adalah bernama latin Oncidium sphacelatum. Anggrek warna kuning ini katanya tersebar mulai dari Meksiko, Amerika Tengah hingga Venezuela tenggara. Anggrek ini dikenal pula sebagai anggrek Penari Kandyan dari Sri Lanka sumber.

Terakhir sekali juga ada kembang telang. Bunga merambat ini bernama latin Clitoria, dari Faboidea. Bunga merambat yang berguna untuk kesehatan dan kecantikan ini banyak tersebar di daerah tropis maupun subtropis sumber.

Usai aku melihat-lihat bunga di halaman depan, aku kembali ke bangku bambu untuk bersantai kembali. Berselang lebih satu jam disana, aku pun dihubungi oleh seorang teman lama bernama Fawaz, ia seorang penulis lawas yang kukenal di Banda Aceh dulu sewaktu ia sedang berkunjung kesana untuk penelitian penulisan bukunya. Itu sudah berselang tahun. Sayangnya saat ia hubungi handphone sedang tidak di tangan.

Melihat ada panggilan masuk sebanyak tiga kali, aku pun mencoba menghubungi kembali. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa berbicara dengannya. Rupanya ia juga sedang di Jakarta dan ingin bertemu. Ia tahu keberadaan ku di Jakarta melalui seorang temanku lainnya yang sudah berkumpul dengannya. Katanya ia sedang di Universitas Krisnadwipayana. Tanpa banyak kata, aku segera berkemas dan meluncur kesana.

Kurang sepuluh menit menuju satu jam aku tiba disana. Kami berjabat tangan dengan erat, saling menatap dan menanyakan kabar dan lalu duduk berdekatan layaknya orang pacaran. Sekira dua jam kami hanya punya kesempatan untuk bernostalgia dan berbincang tentang rencana kedepan. Karena tepat pukul 16.00 WIB ia harus segera kembali ke Kudus untuk menunaikan kembali tugasnya yang belum usai.

Selepas ia berangkat aku tak langsung pulang. Hingga lepas magrib aku habiskan waktu di Sekretariat Krisnapala bersama dengan teman lainnya sembari berbincang tentang apasaja terkait lingkungan.

Sepuluh menit lepas magrib aku pun memutuskan untuk keluar dari sana. Mengingat aku masih harus menyelesaikan satu agenda lagi, yakni mengganti kartu ATM yang menggunakan chip. Kartu lama yang menggunakan magnetic strip akan tidak bisa dipakai lagi mulai 1 Desember 2021. Karena searah dengan jalan pulang, aku pun mampir di salah satu CS Digital BCA di kawasan Pondok Gede guna menyelesaikan hajat ini.

Tak butuh waktu lama, sekira kurang lima menit, kartu ATM lama pun sudah bertukar dengan kartu ATM yang baru. Seketika pula aku kembali ke motor yang kuparkir di depan dan berjalan pelan menyusuri jalan kota besar yang ramai dan membosankan. Aku terus saja melaju di bawah gemerlap lampu jalan. Setelah 30 menit berkendara, aku pun tiba di rumah dalam keadaan lelah sangat. Aku bersiap untuk mandi, lalu berbaring lebih cepat dari malam-malam lainnya, karena esok aku akan kembali ke Bogor untuk melanjutkan giat yang masih tertunda. ***

Wassalamu'alaikum...

Terimakasih atas dukungannya,
@pieasant_walking while studying

Sort:  
 3 years ago 

Memangnya kalau ketemu kawan lama harus saling tatap tatapan macam di sinetron ya ? Hahahaha.....

Biar lebih dramatis gitu...😂😂😂

Majalah apa itu. Kayak punya tempo dulu. Koleksi ya bang. Baca iyu majalah seperti kembali ke era 70

Ya...ada beberapa sih...di majalah tu belum da iklan handphone...😂😂😂

Ingat saya sama majalah itu. Sekitar tahun 2000 guliti masih sangat popular itu majalah. Banyak yang beli kalau di jual

 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

@ernaerningsih.

 3 years ago 

Di Jakarta rupanya.

Siat nyoe na di Jakarta, kadang di Bogor..