The Diary Game | 27 Oktober 2021 | Giatku Kembali Normal Setelah SBD Cair

in Steem SEA3 years ago
Assalamu'alaikum semua steemian, semoga selalu sehat walafiat, mudah rezeki dan bahagia...

••• TENTANG GIATKU •••
Pagi ini aku bangun jam delapan kurang sedikit saja. Aku segera turun ke bawah untuk memanaskan air guna menyeduh kopi pagi. Untuk sarapan pagi ini aku masih punya bubur kacang hijau yang kumasak kemarin sore. Paling hanya butuh kupanaskan saja agar hangat saat aku santap. Semua proses masak memasak aku lakukan di tungku kayu di bawah gubuk. Cuaca pagi ini sedikit lebih dingin dari biasanya. Sejenak pula kuhangatkan badan di samping tungku.

Alhamdulillah pagi ini aku sudah memiliki agenda yang kiranya sudah tertunda sepekan. Apalagi kalau bukan meneruskan giat mengikat batu untuk dinding kamar mandi. Seperti yang sudah kusebutkan pada giatku sebelumnya, bahwa pengerjaan dinding kamar mandi tertunda bersebab tiada dana untuk membeli semen. Dan sekali lagi Alhamdulillah semen sudah terbeli kemarin.

Selain semen, satu unit closed juga sudah terbeli untuk menggantikan closed yang pecah beberapa waktu lalu. Hanya saja, warna yang kupesan putih namun yang diantar berwarna pink. Tidak terlalu masalah sebenarnya, hanya aku kurang menyukai warna pink saja. Namun karena mengingat fungsinya, jadi walau tidak sesuai warna, tapi ku amankan dan ku aminkan saja closed yang sudah tiba.

Semua material yang aku beli untuk membangun kamar mandi kali ini adalah hasil pencarian dari sepuluh SBD. Dan aku menjual disaat harganya sedang tidak baik. Namun karena kebutuhan, dan mendesak pula, maka ku tunda power-up di tengah gencarnya kampanye club5050 dan ku alokasikan untuk kelangsungan giatku.

Usai sarapan dan kopi pagi, tanpa menunggu aku segera bergegas ke lokasi giat. Disana sudah ada tumpukan pasir yang aku angkat kemarin sore, maka aku hanya perlu membuka semen yang aku beli untuk kubuat adukan. Aku sedikit tidak beruntung, saat akan mengambil air sebagai campuran adukan, rupanya saluran air mati total. Hingga suplai air sama sekali nihil. Beruntung masih ada sisa seember air, maka tanpa pikir panjang air itulah yang aku gunakan.

Jelang pukul 11 lewat, adukan pun telah habis, namun masih ada beberapa centimeter dinding belum selesai. Rencananya lepas dhuhur nanti akan kulanjutkan. Sementara ini aku akan masak nasi untuk makan siang. Sebelum niat tercapai, beberapa kali gemuruh di langit membuat aku pesimis untuk dapat melanjutkan giat dinding kamar mandi. Benar saja, baru sepuluh menit aku di dekat tungku, hujan dan angin kencang pun datang beriringan dari arah timur. Serta merta rencana yang sudah ada harus berubah.

Jika sudah cuaca begini, aku tidak bisa banyak berbuat. Aku hanya bisa duduk sembari menghindari tempias air hujan yang ditiup angin. Namun derasnya hujan dan kencangnya angin membuat aku harus menggunakan mantel. Selain untuk melindungi diri dari tempias, mantel hujan sedikit bisa menahan dinginnya angin yang datang. Selebihnya aku hanya bisa duduk di pinggir api tungku yang masih menyala sambil menunggu hujan reda.

Karena suplai air mati, maka air hujan yang jatuh dari atap pun aku tampung dengan ember sedang. Jika sampai nanti malam suplai air belum normal, setidaknya air untuk tanak nasi sudah tersedia.

Sudah berselang jam aku duduk meringkuk di pinggir tungku. Sesekali aku seruput kopi yang masih ada di termos. Lepas azan dhuhur, cuaca sedikit bersahabat. Sinar mentari sudah mulai menembus awan hitam yang masih tersisa. Berharap saja cuaca akan cerah agar bisa kembali bergiat. Menunggu cuaca cerah, aku pun merebus sebungkus mie instan dengan sisa air di galon sebagai pengganti nasi. Kupikir, biarlah malam nanti nasi kutanak.

Jelang pukul 14.00 WIB, mendung kembali merayap menutup langit dan puncak gunung salak. Sepertinya cuaca belum seperti harapanku. Tak lama berselang, hujan pun turun perlahan. Alhamdulillah tidak lagi disertai angin kencang. Kali ini hujan datang seirama dengan kabut tipis dari Utara. Untuk kali ini aku hanya duduk di pinggir tungku sembari menu kopi yang baru saja kuracik kembali.

Mungkin saja hari ini aku harus rela agenda tidak berjalan sesuai rencana. Atau mungkin seharusnya aku menikmati kopi saja saat hujan dan kabut datang untuk menunggu sore tiba. Alhamdulillah, setidaknya sedikit agenda sudah kuselesaikan. ***

Wassalamu'alaikum...

Terimakasih atas dukungannya,
@pieasant_walking while studying

Sort:  
 3 years ago 

Sebaiknya jangan ganti makan nasi dengan mie instan, apalagi untuk makan siang nya

Ok bg... InsyaAllah diusahakan tetap makan nasi....👍👍😂😂

 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

@ernaerningsih.