The Diary Game | 28 September 2021 | Huff...Hari Ini Tenagaku Terkuras Habis

in Steem SEA3 years ago
Assalamualaikum semuanya, semoga selalu sehat walafiat, mudah rezeki dan bahagia...

••• TENTANG GIATKU •••
Kumulai hari ini dengan menggosok gigi dan mencuci muka saja. Lalu kupanaskan motor yang sudah sangat kotor. Tanpa sarapan dan hanya minum air putih saja, aku keluar ke ATM terdekat untuk mengambil dana pembelian papan cor untuk pengecoran septic tank dan closed jongkok. Papan cor kumaksud kupesan di Warung Loa, itu tidak jauh dari tempat aku bergiat. Sedang closed sudah kubeli beberapa waktu lalu. Rencananya, siang ini semuanya akan diantar ke tujuan.

Usai dari sana aku tidak langsung kembali ke kebun, aku memilih untuk mencari cucian motor terdekat. Aku berniat mencuci motor yang sudah sebulan lebih dalam keadaan kotor. Bahkan sangat kotor. Beruntung, tidak jauh aku berjalan, satu cucian motor pun aku temui. Memang belum mulai, jadi aku harus menunggu sekitar 20 menit. Sebelum motorku, satu motor lain juga sudah standby disana. Aku adalah pelanggan keduanya.

Sembari menunggu motor dibersihkan, aku menyulut kretek merah. Sayangnya pagi ini tanpa berteman kopi. Sesekali aku menyibukkan diri dengan membuka gadget. Dan Disinilah aku mulai menulis diary untuk hari ini. Sekira 25 menit berlalu, motor pun kembali bersih dengan harga 13 ribu rupiah. Segera aku kembali ke gubuk tempat bergiat dan disanalah aku baru menikmati kopi pengganti.

Waktu sudah jam 10 pagi. Giatku selanjutnya adalah mengangkat hebel yang hanya tinggal dua kali angkut lagi. Lalu aku rehat sejenak, tak lama aku kembali mengambil kereta dorong untuk mengangkut pasir. Ya, setidaknya lima kali angkut sudah cukup untuk hari ini. Lagi pula, masih ada kegiatan lain yang harus aku lakukan. Termasuk menanak nasi siang dan mencari kayu kamper untuk tiang kamar mandi.

Karena sedikit rasa malas ditambah dengan fisik yang agak lemas, hari ini aku hanya mampu mengangkut tiga gerobak pasir. Alasannya sederhana, disaat aku sedang fokus mengangkut pasir, tiba-tiba saja dihubungi oleh toko material yang tadi pagi aku kunjungi. Ya, terpaksa sejenak aku tunggu ia datang. Lantas semua barang yang tadi pagi aku pesan dan yang sudah ia bawa, kembali aku angkut ke bawah gubuk biar terlindungi saat hujan datang.

Tak terasa waktu sudah masuk dhuhur, aku belum juga makan padahal nasi dan lauk sudah aku panaskan. Ya, aku memang memilih tidak makan. Aku takut, jika nanti kekenyangan aku akan tambah malas dan mengantuk. Biarlah aku makan nanti saja usai aku mencari kayu kamper untuk tiang. Sembari menunggu waktu giat, kini aku rehat sejenak sembari menyulut lagi kretek.

Waktunya mencari kayu kamper pun tiba. Segera kuambil golok dan gergaji, lalu aku pun menyusuri kebun sambil melihat cabang kayu kamper yang lurus dan cocok kujadikan tiang. Tak butuh lama berjalan, aku tiba di kebun kopi yang disana juga dipenuhi kayu kamper. Mataku mengamati sekeliling, dan benar saja sekira empat cabang kamper sudah aku dapat. Kini saatnya aku harus memanjat satu persatu dan menebangnya.

Sekira dua jam lebih aku bergelut dengan cabang kamper dan ini sungguh menguras tenagaku. Hari ini hanya dapat empat batang saja, padahal target bisa kudapat delapan batang. Tapi karena aku kehabisan tenaga dan benar-benar kelelahan, aku pun memilih kembali dan besok akan kucari sisanya empat batang lagi. Seluruh bajuku dibasahi keringat dan sekali lagi, aku benar-benar lelah bergelut dengan kamper.

Setiba di gubuk sepiring nasi segera kulahap tanpa ampun. Sisa kopi di termos kecil pun aku tuang hingga tinggal ampas. Kini aku berpikir lebih baik berbaring sejenak untuk memulihkan tenagaku.

Aku dibangunkan boleh desir angin yang begitu dingin. Saat aku terjaga, rupanya langit yang tadinya cerah sudah berubah mendung. Hembusan anginnya tentu saja membuat tubuhku dingin. Aku segera bangkit dan meraih kretek yang ada di sisi kanan aku berbaring. Tapi sepertinya lelahku belum benar-benar hilang walau sudah setengah jam lebih aku rebahan.

Tak lama berselang, gerimis pun menyertai sore ini dengan hembusan angin dari utara. Untuk mengusir dingin, aku pun turun dan menghidupkan api di tungku yang juga aku gunakan untuk memasak. Disanalah aku menghabiskan sore sebelum beranjak mandi. Jika saja hujan sore ini lebat, aku pun akan mandi dengan airnya. Seperti tiga yang lalu. Bagiku ini mempunyai kenikmatan tersendiri.

Namun hujan tak begitu deras, hingga aku berpikir untuk bereskan peralatan bergiat dan kemudian beranjak pergi mandi sore ini. InsyaAllah esok aku sambung giat kembali. ***

Wassalamu'alaikum...

Terimakasih atas dukungannya,
@pieasant_walking while studying

Sort:  

Manis

Nismaaa...

 3 years ago 

Motor????

Honda bg... 😅

Oya...hampir lupa klo ku orang Aceh...🙊

semoga lon berjodoh dengan kebun nyan

 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

@ernaerningsih.