Keseruan Anak-Anak Bermain Sepeda
Sebenarnya sudah sangat lama Aira meminta sepedanya di perbaiki, sejak sepedanya rusak Aira tidak pernah bermain sepeda lagi, sepeda ini dulunya adalah hadiah dari mimi Pondok Baru.
Kemarin Abiya bukan nya membawa sepeda Aira ke bengkel, tetapi malah membeli sepeda baru buat kak Aira, kata Abiya, sepeda ini sudah kekecilan buat Aira, jadi abiya beli yang lebih besar sedikit buat kakak Aira.
Sete;ah belajar sore, Aira bermain seakan berlomba dengan waktu supaya puas bermaian sebelum masuk waktu magrib, mereka tentun saja berebut bermain sepeda, kan namanya juga anak-anak.
Kalau kakak Aira sudah agak pengalaman, kan sudah pernah punya sepeda sekali, jadi kakak Aira sudah langsung bisa beradaptasi dengan sepeda, lain ceritanya bagi Ahmad, Ahmad baru kali ini ,endapat kesempatan belajar sepeda, jadi cara Ahmad mendayung sepeda aneh aja menurut saya man teman.
Saat Ahmad menaiki sepeda pandangan matanya bukan lurus kedepan melihat jalan, tetapi melihat le bawah pada kakinya saat mendayung sepeda, kan jadinya kami semua tertawa, Ahmadnya jadi malu dan ngambek.
Akhirnya setelah abiya bantu, Ahmad kembali mau naik sepeda dan percaya diri. Walaupun pandangan matanya masih tetap saja sama.
Satu jam mereka bermain rasanya hanya sebentar saja buat mereka berdua, padahal kami yang jadi pemandunya sudah pada capek dan berkeringat, tapi anak-anak belum menampakkan tanda-tanda akan capek atau akan mau berhenti.
Akhirnya setelah dirayu oleh Abiya Aira dan Ahmad mau pulang untuk mandi, dengan cacatan besok pagi-pagi sekali mereka akan kembali bermain sepeda, yang penting kan janji, kayak janji pemerintah pada rakyatnya, ha ha ha..
Tapi kami ga seperti itu kok, kalau man teman kurang yakin tanya saja ama Aira dan Ahmad,,,
Baju mereka berdua basah dengan keringat, badan mereka lengket oleh keringat, alah,,yang oenting anak-anak bahagia, soal baju kotor mah urusan gampang, kan ada Umminya nya, ha ha ha