The Diary Game, Senin 7 Pebruari 2022, Melihat kakak Aira Bermain Sepeda

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,, Alhamdulillah kita berjumpa lagi man teman semuanya, semoga teman-teman semua tidak pernah bosan membaca diary saya yang sangat menarik,,,

Pagi ini saya sebelum bearangkat menunggui anak-anak sarapa pagi, mereka hanya sarapan sederhana saja, yaitu roti dan teh hangat kesukaan mereka, abiya masih melanjutkan tidur kayaknya, kan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, beda dengan kita para ibu-ibu ya man teman semuanya, tidak ada istilah santai, yang ada, kerja, kerja, dan kerja,,kayak kata mas onoh, ha ha ha

Jam 8 saya tiba di puskesmas, maklum hari senin, mesti cepat sampai, menjaga dari palang absen bu kepala puskesmas.
Hari ini pasien lumayan banyak, entah kenapa semakin banyak tenga kesehatan semakin banyak juga orang sakit, apa kualitas pelayanan kesehatan dari kita yang tidak maksimal, atau tingkat pola hidup masyarakat yang semakin buruk, wallahu a’lam bissawab,,

Jam 12.30 saya baru kembali tiba, langsung memanaskan lauk makan siang spesial kami, ada sambal ama tempe tumis pakai udang kecil-kecil, memang lebih enak udang kecil dari pada udang besar, enak di kantong maksudnya, ha ha ha ha

Jam 4 setelah shalat ashar dan tentunya setelah istirahat siang, saya bersama shafana bersiap untuk pulang ke rumah mimi, karena dari issu yang berkembang Aira dapat sepeda baru dari abiyanya, maksudnya baru bagi Aira, lama buat yang lain, alah,,yang penting mau jalan, anak-anak udah bahagia kok. Itulah enaknya jadi anak-anak, tidak ada “meces-meces”.

Sesampainya saya di rumah mimi, saya langsung jadi penonon yang baik melihat anak-anak bermain sepeda, mereka kompak bermain, tapi kurang kompak dalam berbagi, menurut Aira sepeda ini abiya beli khusus buat Aira, padahal Abiya langsung membantahnya, jadilah anak dan ayah beradu argumen, ibu hanya melihat dengan senyum saja, ha ha ha

Menjelang Magrib anak-anak baru mau pulang dan mandi, memang sih setengah kami paksa, kalau menunggu mereka mau pulang sendiri kayaknya masih lama tu.

Malamnya saya hanya bersama anak-anak saja di rumah, Abiya nya pulang ke rumah tanjong untuk mengajar, sedangkan kami bermain sambil menggigit gigi bersama anak-anak.
Jam 10 kami baru beranjak ke kamar untuk istirahat, memang suasana rumah sangat semarak dengan anak-anak. Semua saya tunda bereskan sampai besok pagi saja. Yang penting malam ini saya istirahat dulu.

Nah, ini lah kegiatan saya hari man teman semuanya, tunggu aja kisah diary saya besok, sampai jumpa, by by