The Diary Game (Kamis, 11 Juli 2024) Bertemu Pegawai Dinas Pertanian dan Mengantar Keluarga Imam Besar Mesjid Untuk Berobat
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas saya sehari-hari dalam The Diary Game.
Pada pukul 11:45 saya berjumpa dengan seorang pegawai dinas pertanian yang merupakan kenalan saya sejak lama, datang ke tempat usaha saya membahas masalah pembangunan saluran air yang sempat tertunda lama. Perjanjian kerjasama yang kami jalin dulu belum sempat terealisasi karena terkendala pelaksanaan pemilihan umum anggota legislatif dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden beberapa waktu yang lalu.
Rencananya ada beberapa pembangunan saluran air, sumur bor dan pengerasan jalan usaha tani yang akan kami kerjakan bersama dengan seorang teman lagi yang pada kesempatan ini tidak bisa hadir karena keperluan keluarga. Pegawai dinas pertanian yang datang ke tempat saya hari ini bertujuan untuk mengantarkan gambar planning kerja pembangunan saluran air yang berlokasi di desa Cot Mee kecamatan Nisam, Aceh Utara.
Setelah melakukan pembicaraan serius lebih kurang satu jam dan tercapai sebuah kesepakatan, pegawai dinas pertanian ini minta izin harus balik ke kantornya untuk mengikuti rapat penting bersama rekan-rekannya. Saya bergabung kembali dengan mitra kerja Rahmad Hidayat beraktivitas di tempat usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis.
Saat sedang beraktivitas di tempat usaha, saya mendapat sambungan telepon dari imam besar mesjid Al-Aqsa Nisam meminta bantuan untuk mengantarkan dirinya dan istri ke Bireun yaitu ke tempat tukang urut untuk menjalani pengobatan istrinya yang mengalami retak pada tulang pinggang akibat insiden tabrakan beberapa waktu yang lalu. Saya menyanggupi permintaan beliau dan dipastikan berangkat pada pulul 15:00 atau selepas sholat zuhur dan makan siang.
Sesuai permintaan imam besar mesjid Al-Aqsa tadi, pukul 14:50, saya menjemput beliau beserta istrinya ke rumah, lalu berangkat menuju kabupaten Bireun dimana tukang urut yang dimaksud membuka praktek. Menyusuri rute Jalan Elak - Simpang Krueng Mane, saya mengendarai mobil dengan kecepatan sedang supaya istri dari imam besar merasa nyaman menumpang di mobil saya sebab harus menahan rasa sakit pada pinggangnya.
Tiba di tempat praktek tukang urut pada pukul 17:00, saya melihat sudah banyak pasien yang sedang menunggu dengan beragam keluhan yang dialami pada tulang dan persendian untuk menjalani perawatan. Sambil menunggu tukang urut mulai buka praktek, saya dan imam besar mesjid Al-Aqsa Nisam mengerjakan sholat asar berjamaah di mushalla terdekat tidak jauh dari lokasi praktek tukang urut.
Istri dari imam besar mesjid merupakan pasien VIP, apabila tukang urutnya telah memasuki ruangan prakter maka pengobatannya akan diprioritaskan. Belum sempat menghabiskan satu gelas minuman bandrek panas, saya diberitahukan oleh imam mesjid bahwa pengobatan istrinya telah selesai dan kami bisa langsung pulang.
Pengobatan istri imam mesjid harus berjalan secara kontinyu selama 3 bulan supaya retak tulang yang dideritanya bisa sembuh total. Dan perawatannya dilakukan dalam rentang waktu 5 hari sekali. Saat saya beranjak pulang, pasien yang mendatangai tempat praktek tukang urut masih terlihat sangat ramai sekali, kemungkinan pengobatannya akan berlangsung hingga malam hari nanti.
Sampai di kota Matang Geulumpang Dua kecamatan Peusangan, saya memberhentikan mobil ingin membeli jajanan dipinggir untuk anak saya dirumah. Sudah menjadi kebiasaan setiap saya pergi ke Bireun, anak saya sangat senang dibelikan jajanan berupa bakso goreng krispi, ayam goreng kentucky dan beberapa jajanan lainnya yang anak saya sukai. Imam besar mesjid juga ikut turun dari mobil membeli gorengan untuk dimakan bersama-sama di dalam mobil.
Kemudian saya melanjutkan lagi perjalanan pulang dan ketika sampai di Geurugok, azan magrib mulai menggema. Saya berinisiatif untuk berhenti di Stasiun Pengisian Bahan Umur (SPBU) “Abad Jaya” Krueng Mane untuk mengisi bahan bakar sekaligus menunaikan sholat magrib di mushalla SPBU tersebut. Disini hujan mulai turun sangat lebat, saya memacu kendaraan untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Saya mengantar imam besar mesjid beserta istrinya hingga ke rumahnya. Setelah tiba di rumah sendiri saya memasukkan mobil ke garasi, lalu bergegas mandi,menunaikan sholat isya dan kembali beraktivitas di tempat usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis hingga pukul 23:00 dimana waktunya untuk beristirahat tidur malam.
Demikian The Diary Game singkat saya pada hari ini, sekian dan terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Salam Hormat,
@yuswadinisam
About Me
Click here
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Click Here