The Diary Game (Minggu, 22 Desember 2024) Makan Mie Kocok “Geurugok” Bersama Keluarga
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Saya bangun tidur untuk kedua kali pada pukul 12:30, mandi siang dan mengambil wudhuk guna menunaikan ibadah sholat zuhur. Tadi pagi saya sudah bangun sekali menunaikan sholat subuh dan mengeluarkan dua buah rak barang lalu masuk ke kamar melanjutkan tidur lagi menyambung episode mimpi yang sempat terputus🤣🤣. Setelah sholat zuhur saya menikmati makan siang yang telah disiapkan oleh istri sejak tadi. Saat sedang makan siang, putri bungsu saya mendekati saya sambil berbisik dia mengatakan ingin makan mie kocok khas Geurugok. Keinginannya makan mie kocok timbul setelah sembuh dari sakit dua hari yang lalu.
Sebagai orang tua yang sayang kepada anak tentunya saya akan memenuhi keinginan anak-anak saya walaupun kondisi ekonomi saya saat ini sedang sulit. Saya menunggu pembayaran tagihan bon dari dua pihak sekolah tetapi sampai hari ini belum ada satupun yang datang membayar. Mendengar keinginannya saya penuhi, putri bungsu saya terlihat sangat senang sekali. Dia memberitahukan kepada ibunya agar setelah sholat asar nanti segera bersiap-siap untuk pergi ke Geurugok makan mie kocok.
Awalnya istri saya tidak begitu percaya mendengar apa yang disampaikan oleh putri bungsu kami sehingga mengkonfirmasi lagi dengan saya. Mendengar jawaban pasti, istri saya juga ikut senang pergi ke Geurugok makan mie kocok, dia malah meminta saat datang di Geurugok nanti agar singgah sebentar di rumah sepupu saya yang perempuan untuk mengambil pesanannya yang sudah dipesan beberapa hari yang lalu. Istri saya turut mengajak adiknya dan seorang temannya yang merupakan istri dari tetangga sekaligus teman saya Abdul Adib. Adik dan temannya istri saya juga turut merasa senang diajak ikut serta makan mie kocok pada kesempatan ini.
Iya, setelah menunaikan sholat asar atau sekitar pukul 16:15 kami berangkat menuju ke Geurugok untuk tujuan seperti yang dikatakan tadi dengan mengambil rute Jalan Elak - Krueng Mane. Saya mengisi bahan bakar mobil di stasiun pengisian bahan bakar umum Abad Jaya Krueng Mane. Rencananya saya akan mengisi bahan bakar jenis Pertalite, tetapi karena stoknya telah habis maka saya terpaksa mengisi bahan bakar jenis Pertamax yang harganya lebih mahal dari yang pertama saya sebutkan. Kemudian singgah sebentar di rumah sepupu saya karena istri saya hendak mengambil pesanannya.
Tidak berapa lama kemudian saya dan keluarga telah sampai di warung mie kocok Geurugok. Saya melihat pelanggannya sangat ramai sehingga kami harus menunggu beberapa saat untuk diantar pesanan mie kocok. Istri saya dan temanya tidak menyukai mie kocok, mereka memesan mie goreng Aceh pakai telur yang terletak di lokasi yang sama. Saya beserta putri bungsu dan seorang adik ipar sangat menyukai mie kocok dengan aroma rempah-rempah yang sangat terasa di lidah. Isi mie kocok terasa lebih lengkap dengan adanya irisan daging ayam goreng dan taburan bawang goreng. Untuk minumnya kami serentak memesan teh dingin.
Setelah puas makan mie kocok dan mie goreng, kami semua hendak pulang karena sudah menjelang malam. Istri saya ingin dibelikan soto daging lembu dan sate lembu Apaleh untuk lauk makan malam nanti dirumah. Saya memesan beberapa tusuk sate dan satu porsi soto daging lembu di warung sate Apaleh. Pengunjung di warung sate Apaleh terlihat tidak terlalu ramai seperti dulu. Apakah orang-orang sedang bepergian ke luar kota untuk liburan atau memang sedang mengalami keterpurukan ekonomi.
Hari semakin gelap, saya memacu kendaraan dalam kecepatan sedang. Ditengah jalan terdengar suara azan magrib berkumandang. Saya memasuki pelataran komplek SPBU Abad Jaya Krueng Mane tempat mengisi bahan bakar tadi untuk menunaikan sholat magrib di mushalla komplek SPBU tersebut. Saya melihat ramai juga orang yang singgah disini untuk memgerjakan sholat magrib, sampai-sampai ruangan mushallanya tidak muat menampung jamaah yang ingin sholat magrib sehingga harus menunggu yang duluan masuk selesai mengerjakan sholat.
Setelah mengerjakan sholat magrib, saya menempuh perjalanan pulang lagi melalui rute yang sama tadi saat berangkat. Kami semua tiba dirumah sekitar pukul 21:15 setelah beberap kali berhenti di beberap tempat untuk membeli sesuatu yang diberikan kepada tetangga yang ada disamping rumah. Karena terasa lelah, pukul 22:30 saya masuk kamar tidur untuk istirahat , tentu saja sebelumnya mengerjakan sholat isya terlebih dahulu.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me
Click here
Share to X (twitter)
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.