The Diary Game (Rabu, 18 Desember 2024) Membeli Batu Asah di Pasar Pekan

in Steem SEA13 days ago (edited)

‎سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.

IMG_6013.jpeg

Bersama seorang teman sedang menawar harga pada penjual pisau, parang dan alat kerja di sawah/kebun

Begitu bangun tidur aku ke kamar mandi membasuh diri dan mengambil wudhuk guna menunaikan ibadah sholat subuh. Kemudian aku membuka pintu warung usaha fotocopy untuk beraktivitas mencari penghasilan menghidupi keluarga. Sesaat setelah membuka pintu warung usaha fotocopy, saya pergi ke warung kopi untuk membeli kopi dan beberapa potong kue buat sarapan pagi. Ada banyak pilihan kue hari ini yang tersedia di warung kopi karena bertepatan dengan hari pekan, dimana ada banyak pedagang musiman yang mampir untuk sarapan sebelum membuka lapak dagangannya.

Walau banyak pilihan kue yang tersedia, namun pilihan favorit saya tetap pisang goreng dan pulut ketan bakar yang dimakan secara bersamaan. Sambil menunggu kopi selesai dibuat, saya memperhatikan pedagang musiman sedang sibuk membongkar dan menata barang dagangannya supaya menarik minat pembeli. Seingat saya daya beli masyarakat sekarang ini di pasar hari pekan sangat menurun drastis, tidak sama seperti masa-masa kecil saya dulu. Ini disebabkan oleh semakin menjamurnya tempat-tempat penjualan yang menawarkan harga yang serba murah.





Membeli kopi dan kue untuk sarapan sambil melihat pedagang menyusun barang untuk dijual pada hari pekan

Saat sedang melayani fotocopy dokumen milik konsumen saya mendengar seperti ada orang yang jatuh di luar yang diiringi suara jeritan yang keras. Ternyata ada orang yang baru pulang berbelanja dari pasar hari pekan duduk istirahat pada bangku panjang saya bersama dengan dua orang anaknya yang kelihatan sangat bandel. Anak-anak tersebut meloncat-loncat di bangku saya sehingga menyebabkan kaki bangku saya menjadi patah. Lalu saya meminta tukang parkir yang sedang berada di depan warung usaha saya untuk memperbaiki bangku yang patah tersebut.



IMG_6011.jpeg

Memperbaiki bangku yang patah

Tanpa sengaja saya melihat tetangga sekaligus teman saya Abdul Adib sedang membeli pisau pada seorang pandai besi yang sedang menjual peralatan seperti pisau, parang dan berbagai alat-alat pertanian. Timbul niat saya untuk membeli batu asah pada pedagang tersebut karena parang saya telah mulai tumpul lagi. Adapun batu asah yang saya pakai kemarin untuk mengasah parang adalah milik tetangga yang satu lagi yang saya pinjam. Karena ada Abdul Adib yang sudah berpengalaman, saya meminta dia untuk memilih batu asah yang berkualitas bagus.

IMG_6012.jpeg

Pandai besi yang menjual pisau, parang dan alat-alat pertanian

Setelah saya membeli batu asah dan Abdul Adib membeli sebilah pisau dapur, lalu kami berdua pulang untuk mengetes kualitas batu asah tersebut apakah bagus atau tidak. Pertama-tama Abdul Adib mengasah pisau dapur yang baru saja dibelinya, lalu saya mengasah sendiri parang yang sering saya gunakan untuk menyiangi rumput di kebun tanaman kakao.

Saya harus belajar sampai bisa cara mengasah parang supaya tidak bergantung pada orang lain. Jika tidak belajar maka sampai kapanpun harus mengandalkan orang untuk melakukan pekerjaan yang sepele ini. Memang saya akui baru sekarang ini melakukan pekerjaan seperti seorang petani dengan pergi ke kebun setiap hari.





IMG_6019.jpeg

Uji coba batu asah yang baru dibeli

Pada sore harinya saya telah siap pergi ke kebun dengan parang yang sudah sangat tajam sekali. Saya akan melanjutkan pekerjaan yang kemarin yaitu membabat rumput yang telah tumbuh lebat yang pertumbuhan tanaman kakao menjadi terganggu. Rumput-rumput liar ini begitu cepat tumbuh karena sedang musim hujan. Pekerjaan saya sore ini terasa sangat ringan karena parang saya telah tajam sekali, sekali tebas rumput-rumput tersebut dengan mudahnya terpotong.



IMG_6035.jpeg

Membabat rumput di kebun

Menjelang malam atau sekitar pukul 18:00 saya pulang ke rumah untuk mandi sore. Pekerjaan membabat rumput di kebun akan saya lanjutkan besok sore.

Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.

Salam hormat,
@yuswadinisam

About Me

Steem.png

Saya mengundang Anda untuk mendukung @pennsif.witness untuk pertumbuhan di seluruh platform melalui komunikasi yang kuat di semua tingkatan dan menargetkan pengembangan hasil tinggi dengan sumber daya yang tersedia.


Click here

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

 13 days ago 
 12 days ago 

Thank you very much for publishing your post in Steem SEA Community. We encourage you to keep posting your quality content and support each other in the community

DescriptionInformation
Verified User
Plagiarism Free
#steemexclusive
Bot Free
BeneficiaryNo
burnsteem25Yes
Status ClubClub100
AI Article✅ Original (Human text!)
 11 days ago 

Terima kasih banyak telah memverifikasi postingan saya