The Diary Game Kamis, 14 November 2024 : "Perkara Persiapan Baju Wisuda"
Salam sahabat steemit sekalian, Alhamdulillah semua kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk dapat senantiasa berkarya di platform ini. Kesibukan hari ini masih tentang perkara persiapan wisuda, setelah kemarin perkara sandal dan sepupu, hari ini beralih ke perkara baju, baju wisuda yang kemarin sudah dijahit, namun karena tidak pas dan ukurannya yang salah, kali ini aku dan ibu membawa ke tempat penjahit lainnya yang semoga nantinya lebih bagus.
Terlihat sangat rumit dan sibuk, ya itulah aktivitas wisuda sehari namun memerlukan waktu berhari-hari untuk persiapan nya yang matang, apalagi bagi perempuan, ada saja dan sangat banyak hal yang harus disiapkan, mulai dari jahit baju kebaya, sandal, jelbab yang sesuai dengan baju, dan segala macam lainnya.
Pagi hari ini ketika jam menunjukkan pukul setengah 10, aku dan ibu sudah on the way ke rumah penjahit yang kemarin pertama kami sewa untuk mengambil sisa kain sebagai keperluan ketika memperkecil ukuran nya nanti. Mengapa harus perbaiki ke penjahit ke 2, karena aku dan ibu merasa penjahit pertama kurang rapi pekerjaan nya, sehingga kami bertambah pekerjaan bersusah payah ke penjahit ke 2.
Setiba dirumah penjahit pertama, kami mengetuk pintu seraya memberi salam, namun sayang nya beliau seperti tidak ada dirumah, karena beberapa kali kami sudah mengetuk pintu, tapi tidak ada sahutan suara sama sekali. Akhirnya singkat cerita kami memutuskan untuk kembali nantinya lagi atau menelpon nya nanti.
Beranjak dari rumah penjahit pertama itu, kami terus ke penjahit ke dua untuk mengambil baju yang pertama sudah siap dan membawa baju lain untuk diperkecil, yaitu baju untuk Yudisium yang awalnya kami jahit di penjahit pertama namun kurang pas.
Ketika melihat baju untuk Yudisium tersebut, penjahit kedua bilang bahwa perombakan nya lumayan rumit, karena harus dibuka ulang benangnya kemudian dijahit kembali sehingga memakan waktu yang lumayan lama dan juga ongkos yang mahal sedikit. Mendengar hal itu, ibu menyetui terkait ongkos yang diedarkan namun ibu juga bilang agar terlalu lama selesai nya.
Dan setelah perkara baju selesai dibicarakan, aku dan ibu tidak langsung pulang melainkan duduk mengobrol di tempat penjahit kedua ini, karena penjahit ini bisa dibilang termasuk saudara ibu yang lumayan dekat. Aku mendengar ibu memanggil nya dengan sebutan "Mak cek", maksudnya adek dari ayah nya ibu.
Bagiku disini sangat aman tentram, karena selain tujuan untuk menjahit baju, kita juga dapat merasakan keindahan alam sekitarnya yang menurutku lumayan teduh. Bagaimana tidak, dengan perkarangan rumah disamping sawah dan suasana desa yang masih hijau membuat hati serasa lebih tenang saat malihatnya.
Sambilan mendengar pembicaraan ibu dengan mak cek dan suami nya, aku juga sambil mengobrol dengan anak Mak cek yang paling kecil sembari bercanda ria karena suaranya yang sangat gemes dan lucu.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, ya seperti itu jika kita nyaman disuatu tempat terasa nyaman dan tanpa menyadari waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan memasuki waktu ashar.
Setelah dari rumah Mak cek, aku dan ibu meminta izin untuk pulang karena berencana singgah di kedai kain untuk melihat bakal kain renda untuk ibu. Sesampai di kedai kami melihat beberapa kain yang di pajang didepan nya, dan sempat juga masuk ke dalamnya mencari warna kain yang sesuai untuk dijadikan seragam.
Selesai dari toko kain, aku dan ibu pun kembali ke rumah dan saat itu jam sudah hampir magrib menunjukkan pukul setengah tujuh. Selesai magrib kami istirahat dan mengobrol sesama keluarga sambil menunggu mata mengantuk.
Sekian cerita hari ini, salam saya @zharaa