You are viewing a single comment's thread from:
RE: Menerka Bahaya di Mata Cinta
Aku tak memandangmu dengan mata, tapi dengan pikiran.”
What a wise words, Bg @isnorman !
Salah satu prinsip dasar ini yang selalu melekat kemana-mana dari belakang hari
Cerpen cinta tentang Cinta & nestapa serta bertahan karena kerinduan di sebuah kota.
Cerpen yang cantik, Bang ☺️
Nikmati saja lika-likunya @asiahaiss saya sedang mencoba kebiasaan lama menulis hal-hal demikian, setelah sekian lama "terkurung" dalam dokumen sejarah.
Geut Bg @isnorman 😄
Semangat terus untuk menulis & menyajikan karya indahnya Bang 🎉💪🏻
Have a wonderful day, Bang Isnorman ☺️
Terimakasih banyak, begitu juga hendaknya bagi @asiahhaiss
Geut, sama-sama Bang 😄