12 Langkah Menghasilkan Tulisan yang Berkualitas

in STEEM Literacy3 years ago

Guru jurnalistik saya @acehpungo dan @munaa di Lembaga Pers Doktor Soetomo, Pak Maskun Iskandar, mengajari kami 12 langkah atau tahapan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas.

Katanya, menulis itu butuh proses. Tulisan yang bagus tidak lahir begitu saja, tidak semudah membalik telapak tangan. Ada sekitar 12 tahapan yang harus dilalui untuk melahirkan tulisan yang berkualitas, yang akan saya coba jabarkan satu persatu, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

1. Mencari Ide
Awal mula sebuah tulisan pastinya ditentukan oleh bagaimana mencari ide untuk tulisan itu sendiri, tanpa ide yang bagus, tulisan akan “ngawur” tidak jelas arah dan juntrungannya. Jadi, kualitas sebuah tulisan sudah ditentukan dari proses mencari ide untuk tulisan itu sendiri.

2. Merancang Pengumpulan Bahan
Setelah ada ide, maka langkah kedua adalah merencanakan pengumpulan bahan. Bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk memperkuat isi tulisan yang akan ditulis. Ini juga bagian dari perencanaan penulisan.

3. Mengumpulkan Bahan
Setelah menemukan ide untuk tulisan dan merancang pengumpulan bahan. Lalu pencarian dan pengumpulan bahan dilakukan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, tentunya sesuai dengan ide tulisan itu sendiri. Ide yang akan mengarahkan bahan apa yang perlu dikumpulkan.

4. Mengkaji Bahan
Bahan untuk tulisan yang sudah dikumpulkan tidak serta merta digunakan semua, tapi perlu dipilah-pilah dan dikaji kembali, dari semua bahan itu mana yang paling menarik, menarik, kurang menarik, dan tidak menarik. Pengkajian terhadap bahan itu penting dilakukan untuk membuat tulisan berisi dan berkualitas.

5. Menyusun Kerangka
Bahan-bahan yang sudah dipilah dan dikaji tadi, kemudian ditentukan prioritasnya pembahasannya dalam tulisan, mana yang perlu ditempatkan di awal, di tengah, dan di bagian akhir tulisan. Tahapan ini disebut sebagai proses menyusun kerangka tulisan.

6. Menetapkan Topik
Setelah ide, bahan, dan kerangka tulisan dibuat, langkah selanjutnya adalah menetapkan topik terhadap tulisan itu sendiri. Penetapan topik akan mebuat sebuah tulisan lebih mengarah dan tidak keluar dari kontek, sehingga tulisan tidak melebar kemana-mana.

7. Menentukan Bentuk
Setelah adanya topik pembahasan, maka selanjutnya perlu ditentukan lagi apa bentuk tulisan yang akan ditulis. Apakah dalam bentuk berita biasa, opini, artikel, feature, reportase, atau berbagai bentuk lainnya. Bentuk yang dipilih akan menentukan cara dan gaya penyajian sebuah tulisan.

8. Membuat Intro/Lead
Intro atau lead merupakan eye catche pada sebuah tulisan. Merupakan paragraf pembuka di bawah judul tulisan. Biasanya berisi satu hingga tiga kalimat menarik yang menggambarkan isi keseluruhan tulisan. Ini seperti abstrak dalam karya ilmiah. Intro/lead yang baik akan sangat menentukan seseorang untuk melanjutkan membaca tulisan tersebut secara keseluruhan. Intro/Lead juga ibarat etalase di sebuah toko, semakin menarik barang yang dipajang, semakin memikat pelanggan untuk masuk ke dalamnya.

9. Menyusun Tulisan
Berbekal dengan kerangka tulisan dan bahan yang sudah dikupulkan, selanjutnya tahapan eksekusi, menulislah, jabarkan bahan-bahan itu dalam tulisan, sesuai dengan bentuk tulisan yang dipilih. Bahan-bahan yang sudah dipilah-pilah disisipkan di setiap paragraph, sehingga setiap bagian tulisan menjadi berisi. Hindari menumpuk bahan-bahan penting hanya di satu bagian tulisan, karena itu akan membuat bagian tulisan lainnya jadi kurang menarik.

10. Mengoreksi Tulisan
Setelah tulisan jadi, jangan berpuas diri dulu, baca kembali tulisan tersebut, lakukan koreksi pada bagian-bagian yang dianggap kurang menarik. Koreksi bisa dilakukan berulang-ulang, sampai tulisan tersebut benar-benar bisa dianggap jadi.

11. Minta Pendapat Orang Lain
Ketika tulisan sudah jadi dan sudah dikoreksi, minta orang lain untuk membacanya, minta pendapat mereka, kalau perlu dikritik sekalian. Anggap sebagai ujian pertama terhadap kualitas tulisan Anda. Setelah itu bila pendapat orang tersebut sifatnya konstruktif, maka koreksi lagi tulisan tersebut sesuai dengan masukan yang diberikan.

12 Uji Publik
Kalau Anda sudah yakin dengan apa yang Anda tulis, langkah terakhir adalah “lemparkan” tulisan Anda ke publik. Bisa dikirim ke media massa, bisa diposting di media sosial dan lain sebagainya. Lalu lihatlah reaksi dan komentar dari para pembacanya. Tulisan yang baik selalu akan menemukan pembacanya sendiri.

Is_norman PNM Pijay.jpg
Foto lama ketika mengisi pelatihan menulis kreatif bagi RBM PNPM Pidie Jaya di Meureudu [Foto: dokumen pribadi]

Sort:  

#STEEMLiteracy bisa menjadi referensi tempat mencari panduan menulis. Artikel seperti ini bisa dibuat lebih banyak meski belum dilirik oleh @steemcurator01. Tapi kita harus menunjukkan konsistensi dulu kepada mereka.

Terima kasih Gure @isnorman....

ka meubalek nyan, sinan guree sinoe murid

 3 years ago (edited)

Betoel Bang @ayijufridar, tulisan ini sangat bagus utk informasi awal bagi penulis pemula untuk belajar menulis, seperti saya. Semoga Komunitas SteemLiteracy cepat berkembang dan maju, dan semoga @steemcurator01 cepat mensupport komunitas Steem Literacy. Yang penting upaya dulu untuk membangun komunitas. Bisa juga dengan ide membuat kontes menulis, dengan Topik sudah ditentukan, biar newcomer2 tertarik untuk menulis, ini sekedar ide.

Ide yang menarik @tucsond semoga kita bisa terus berbagi informasi dan pengetahuan di sini.

Berdasarkan yang saya baca dalam beberapa komentar dan diskusi dengan para akok-akok yang sekarang dekat dengan penguasa (Steemit), kita memang harus membuktikan konsistensi dulu baru bisa mendapatkan dukungan. Enggak tahu juga ya, soal literasi ini tidak terlalu seksi bagi banyak Steemian, tetapi tetap dan selalu seksi untuk peningkatan intelektual.

Siap brader @ayijufridar tiep uroe akan taposting, tentunya sesuai dengan kadar kemampuan.

 3 years ago (edited)

Terkadang ide muncul secara tiba-tiba, jika sudah begitu harus dicatat cepat-cepat, agar tak keburu hilang. Ulasannya sang master memang top, persis sekali dengan penjelasan guru menulis saya.

Sangat bermanfa'at sekali.

Ya, jangan biarkan dia hanya menjadi ide semata, tapi tulislah.

Bereh that Nyak Kaoy...lon meu tingat tan le pue yang geupeugah le Pak Maskun. Teurimong geunaseh ka katem review kembali. Yang tingat dari pak Maskun tok bagian delay-delay lead hahaha...

delay-delay lead cocok bak feature, akan ta tuleh syit bak kesempatan laen.

Profesor titek koma na teungat awak droe, @isnorman, @acehpungo? hehe

Omen hana, soe nyan? mungken meunyoe nan asli neusebut kadang long turi. Pernah ngajar syit kadang watee kamoe di LPDS.

Guru saya di SMA dulu pernah bilang, Menulis itu gampang-gampang susah. Bagi yang sudah terbiasa menulis apa saja bisa ditulis, mengalir begitu saja. Tapi yang belum terbiasa, susahnya minta ampun, kadang untuk mencari ide gak dapat-dapat... ha ha ha
Ini tulisan bagus sbg informasi tahapan menulis.

Ada pameo dalam dunia olah kata, katanya "Menulis itu susah memulai dan susah mengakhiri". Tapi cara terbaik untuk belajar menulis itu ya menulis dan terus menulis, seperti belajar naik sepeda, kalau terlalu berpaku pada teori maka tak akan pernah bisa, cara terbaik adalah naiki itu sepeda dan dayung terus, jatuh sekali dua kali itu biasa. Begitu juga dengan menulis.

Betoel Bang....

Karena yang menulis artikel ini adalah penulis yang sering saya baca tulisannya, sesuai pula dengan selera saya, maka saya percaya apa yg disampaikannya adalah benar😁✌️👌
Meskipun saya tidak bisa mengikuti 12 langkah itu berurutan, lbh suka mulai dari bawah ke atas, biar lucu😁

Jangam sampai menambah rukun iman satu lagi ya "Percaya Kepada Nyak Kaoey" ha ha ha ha

 3 years ago (edited)

santai... percaya yg ini karena kompetensi teruji, bukan percaya karena beriman

ha ha ha ha peace cutkak

Semoga @steemcurator1 jatuh cinta pada steemliteracy

Ya semoga lekas dilirik

Tapi di Steemit, kita bisa melewati beberapa dari langkah-langkah tersebut dan terus ke langkah "menekan tombol POST".

~my50cents

Betul, kalau sudah biasa menulis malah, semua langkah bisa dilewati. Mengalir begitu saja.

Aha! Saya masih butuh banyak proses untuk sampai ke sana. Ada kalanya saya memiliki draft dan mengerjakannya sampai 2 atau 3 hari sebelum saya pikir layak untuk dikirim ke Steemit. Tetapi, sebagus apapun saya mempersiapkan sesebuah tulisan, saya selalu merasa ada yang kurang. Entah apa itu, ada.

Bagus itu, intinya jangan cepat berpuas diri, saya yakin @aneukpineung sedang dalam proses menuju lebih baik.

Dari segi judul dan isi, "hana masalah", yang masalah ketika ada penyebutan, @acehpungo. Saya menyarankan kepada para penulis dimana saja jangan lagi ada tulisan yang menyebut " @acehpungo" karena mengandung konotatif negatif. Pue hana kata laen, aduen? ***Be sportif*** Keputusan ada pada diri penulis sendiri. Sorry.

Itu nama akun sahabat saya penulis buku Aceh Pungo yang membahas bagaimana "kegilaan" orang Aceh yang konstruktif, jadi jangan baper dengan ungkapan tersebut, karena kita juga perlu sekali-kali bertindak "pungo" untuk menunjukkan bahwa kita memang beda.

Masya Allah tabarakallah terimakasih atas ilmunya pak