Gerakan Perempuan India dalam Puisi

in STEEM Literacy3 years ago

Mahadeviakka penyair perempuan India mengembara telanjang bulat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan melalui gerakan Chipko.

Di India Utara juga muncul gerakan Chipko, gerakan perempuan yang anti terhadap perambahan hutan. Di bukit-bukit dan kaki gunung Himalaya mereka menggagalkan usaha-usaha para penebang pohon dengan cara mendekap pohon-pohon tersebut.

Pada saat itu di India juga terkenal seorang perempuan penyair, Mahadeviakka yang aktif dalam sebuah gerakan menuntut kebebasan perempuan dari pengkondisian sosial budaya yang mengecilkan kiprah kaum perempuan. Ia sangat geram dengan dominasi kaum pria di India saat itu yang mengabaikan hak-hak perempuan. Ia menentang dengan sikap yang luar biasa ektrim. Penentangan yang dilakukannya sangat unik dan profetis kontra kultural, yang mengangkangi nilai dan norma. Bahkan kaum perempuan India sendiri merasa malu dengan apa yang dilakukan Mahadeviakka.

Pejuangan kaum perempuan di India kala itu kurang mendapat respon, perempuan masih saja dianggap sebagai “mesin” produksi keturunan yang hanya jadi “budak” seks kaum pria. Kesal dan prustasi dengan hal tersebut, Mahadeviakka mengembara telanjang bulat. Badannya hanya ditutupi dengan rambutnya yang panjang. Ia terus menentang tradisi dan norma-norma sosial yang berlaku saat itu di India yang minim keberpihakan pada perempuan.

Salah satu bentuk penentangan Mahadeviakka itu dinukil dalam puisinya:

Orang-orang lelaki dan perempuan merah mukanya
ketika kain penutup malu mereka terlepas
bila Tuhan kehidupan hidup
dan tenggelam muka dalam dunia
bagaimana engkau bisa ugahari?
bila seluruh dunia mata tuhan
melihat ke mana-mana
apa yang bisa kau tutupi dan sembunyikan?

Hal yang sama juga dilakukan penyair India lainnya; Gibrielle Dietrich. Puisi-puisinya menggambarkan tentang pengorbanan, penderitaan dan pertumpahan darah yang dialami kaum perempuan di India. Dalam salah satu puisinya ia berseru:

Aku perempuan dan darahku berseru
siapa kamu menolak hidup
untuk pemberi hidup?
kamu masing-masing telah keluar dari rahim
tapi tak ada di antara kamu
yang mampu menahan perempuan
ketika ia kuat
gembira dan cakap
aku perempuan
dan datang bulanku menyadarkanku
bahwa darah yang dimaksud untuk kehidupan.

Begitulah gerakan perempuan di India memperjuankan hak-hak kaumnya, yang tak malu bertindak radikal sekalipun. Apa yang telah mereka lakukan setidaknya bisa menjadi pelajaran bahwa masih perlu keseriusan yang lebih untuk memperjuangkan gerakan perempuan sampai pada tujuannya.

ilustrasi rambut.jpg
Ilustrasi hanya sebagai pelengkap postingan sumber

Sort:  

Jangan pernah mencoba mmelakukan hal yang sama dengan Deviakka.
Karena anda akan disebut ODGJ

Ya, di India dulu dia juga disebut ODGJ tapi ia tetap dengan gerakannya, rambutnya yang panjang cukup untuk menutup "aset" di tubuhnya.