Pentingkah Komunitas Steem Literacy?

in STEEM Literacy3 years ago

steem literasi.jpg

Sejak beberapa tahun yang lalu, Platform steemit telah menambahkan fitur “Komunitas” yang bertujuan untuk mengelompokkan katagori postingan. Berbeda dengan beberapa tahun setelah kemunculan pertamanya di awal 2016 yang katagori tersebut dikumpulkan hanya melalui tagging. Saat ini sangat banyak “Komunitas” yang telah dibentuk dengan fokus masing-masing, termasuk baru-baru ini juga telah muncul komunitas “Steem Literacy”. Pertanyaannya, Pentingkah Komunitas “Steem Literacy” ini?

Oleh karena steemit memberikan reward bagi penggunanya, tak jarang kita mendengar kalimat “Yang penting kita tulis aja apa adanya, nanti juga pasti diupvote”. Tidak munafik sepertinya saya juga pernah mengeluarkan kalimat tersebut -“Alah ta tuleh broeh-broeh putoh laju”-. Kalimat tersebut muncul juga karena kita menganggap bahwa tulisan kita tidak akan pernah dibaca oleh siapapun, termasuk orang yang melakukan “upvote” atas postingan kita.

Saya sendiri juga menganggap bahwa postingan saya dan orang lain tidak dibaca oleh siapapun, hal itu terlihat dengan minimnya komentar yang ada dibawah tulisan. Berbeda dengan platform yang dibentuk oleh Mark Zuckerberg yang sering kita temui puluhan, ratusan, bahkan ribuan komentar di bawah status yang terkadang tidak berisi sama sekali. Namun, anggapan saya tersebut terbantahkan setelah ada beberapa teman saya di steemit mengomentari apa yang saya tulis. Dari itu saya berkesimpulan, “Ternyata tulisan saya ada yang membacanya”.

Oke, tidak salah kita beranggapan bahwa tulisan kita tidak ada yang membacanya sehingga kita menulis seadanya saja –asai meukana mantong-. Tapi pernahkah ketika anda membuka-buka postingan anda beberapa bulan/tahun yang lalu, anda merasa mual membaca tulisan anda sendiri?.

Saya pernah muntah membaca tulisan sendiri yang bagaikan sampah busuk dan berbau. Bahkan sampai saat ini saya merasa bahwa tulisan saya itu masih belum berubah dari “sampah” yang dihinggapi banyak lalat di atasnya. Pengulangan bahasa yang sering terjadi akibat tidak banyak menguasai kosa kata, titik koma yang bingung harus letakkan di mana, belum lagi tanda baca yang lain yang jarang saya gunakan, dan jutaan kesalahan lainnya.

Anda tau bahwa kehadiran komunitas “Steem Literacy” bisa mengubah tulisan sampah anda menjadi permata? Saya mulai menyadarinya. Apa perbedaan komunitas ini dengan komunitas lainnya?. Saya tidak bermaksud meremehkan komunitas yang lain, karena saya sendiri juga mencari beberapa rupiah di sana. Tapi di komunitas “Steem Literacy” ini saya melihat terdapat banyak orang yang sangat memahami kaidah menulis. Sebenarnya orang-orang tersebut sangat rindu untuk mengomentari dan memperbaiki tulisan kita menjadi lebih baik, karena karakter orang-orang itu sering merasa “galau gimana gitu” apabila membaca tulisan yang kurang bagus.

Terakhir, dengan postingan ini saya mengajak kepada teman-teman yang lain, mari kita belajar memperbaiki tulisan kita. Mari kita menulis, dan mengajak teman-teman yang lain untuk menulis di sini. Setelah menulis alangkah baiknya apabila kita mention orang-orang yang sangat paham di bidang ini dan meminta koreksi dari mereka, misalnya @ayijufridar, @nasrol, @ranesa70, @darmawanbuchari, @isnorman, dll.

Note: Nama-nama tersebut adalah orang yang telah saya kenal dan tau kemampuannya dalam menulis, dan sebenarnya masih banyak penulis yang telah berkarya di dalam komunitas ini.

Dan kepada mereka serta kawan-kawan yang lain saya meminta untuk mengoreksi tulisan saya ini.

Demikian, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sort:  

Mantap, pelan-pelan kita coba bangun budaya literasi. Pelan-pelan pula kita perbaiki kualitas tulisan kita. Yang penting tetap semangat.

“galau gimana gitu” apabila membaca tulisan yang kurang bagus.

Kalau saya sering merasa galau enggak percaya diri sama tulisan yang sudah selesai, tapi masih ragu untuk di posting 😌

baiknya diposting saja, nanti minta tanggapan dari suhu-suhu di sini. tapi selaku lulusan fakultas komuniasi Intan pasti lihai menulis.

 3 years ago (edited)

Artikel yang menarik @resyiazhari. Saya pikir artikel kritis seperti ini bisa menjadi referensi bagi penulis muda atau Steemians pendatang baru.

Artikel kritis bagaimana yg dimaksud, Ketua?

Soal "yang penting tulis saja dulu" dan relevansinya dengan reward. Memang maunya, kita mendapatkan reward maksimal dari sebuah postingan, apalagi bila postingannya menurut kita lebih berkualitas (bahkan menurut orang yang berkompeten dalam bidang itu, juga sama).

Tapi tidak selalu yang bermutu mendapatkan reward yang seharusnya. Apalagi jika yang menilai justru tidak bisa melihat kualitasnya di mana. Jadi, seperti kata Resyi, kita menulis sajalah. Perlahan tapi pasti, mengumpulkan Steem Power bertahap agar bisa memberikan dukungan terhadap postingan hebat seperti ini.

Keep on #SteemLiteracy.

Setiap orang yang masuk steemit pada dasarnya me gejar reward, lain halnya yang mempunyai niat "saya mau belajar menulis di Steemit" Karena pada awalnya para pengajar atau leader mengatakan " Menulis di steemit mendapat bayaran" sedangkan pengajak atau leadernya sendiri tidak mempunyai kekuatan vote yang tinggi, hanya mengadalkan belas kasihan para petinggi steem.

Kalau bicara reward tentu rezeki mah ada pada kuasa Tuhan, tapi bukan dengan begitu saja. Steemit punya dasar Logaritma " Semakin banyak jaringan, dan konsisten post semakin banyak peluang menghasilkan reward" Apalagi kalau saling bantu memberikan Sp pada anggota.

Jadi nulis aja dulu laaah kalau kataku sih. Untuk membuat artikel bagus berproses, semakin banyak kita berinteraksi, semakin banyak kita posting dan meminta pendapat pada yang ahli menulis tentu kita dapat ilmunya, bonusnya yaaa rizeki mah sudah punya porsi masing-masing.

Begitu juga kalau ingin komunitas ini maju saling dukung, baik melaui vote dan komentar. Syukur-syukur kalau ada yang mau investasi SP ke @steemliteracy agar memiliki vote yang berharga tinggi Atau jika ada dermawan yang memiliki banyak steem mau mendelegasikan pada anggota secara bergilir untuk mencapai dolphin, kan enak banyak vote yang bernilai di setiap postingan.

Contoh 👇

Misalkan mempunyai anggota 10 orang. Leader punya kelebihan sp 10.000 jadikan semua anggota dolphin memiliki 1000 sp dengan ketentuan sebulan atau dua bulan dikembalikan lagi. Tapi penerima yg konsen membuat postingan setiap hari. saya rasa bakal maju bersama dengan cara itu.

ini pendapat saya 🙏

wah sepertinya harus berbicara di belakang layar nich kalo udah membahas tentang ginian..hehehehe

Sangat penting karena kehidupan yang tidak dibarengi literasi yang kuat adalah kekalahan dan punahnya peradaban. Trima kasih sudah menulis yang bermanfaat.

Merespon judul tulisan, saya rasa jika tujuan utama kita adalah membuat tulisan yang semaksimal mungkin mendekati kaidah-kaidah penulisan yang benar, maka mempelajari kaidah-kaidah penuntun ke arah itu adalah sesuatu yang penting. Dan jika STEEM Literacy memang dibangun dengan semangat itu, maka STEEM Literacy menjadi penting (bagi orang yang tujuannya itu ya seperti tadi).

Halah! Aku juga bingung dengan apa yang kukatakan. Memang sih, seperti kata Ralph Waldo Emerson. "Aku terlalu pandai, sehingga seringkali tidak mengerti apa yang kukatakan."

Yang penting tetap semangat dan Steem On, Bang @resyiazhari. Setidaknya satu hal saya bisa bilang tentang artikel ini: tulisan ini menurut saya secara kaidah penulisan yang baik (terutama jika kita menilik dari bagaimana masalah dimunculkan dan diuraikan kemudian diberikan kesimpulan), sudah masuk kategori dahsyat, jadi, engga perlu merasa mual apalagi harus muntah lagi, tetapi, siapa lah saya untuk menilai tulisan orang lain. Hehe.

:D

weldoneres.png

Terus terang saya masih sangat malu menampilkan tulisan saya.
Pada dasarnya saya sangat ingin seperti orang-orang yang tulisannya berisi. Alinea peralinea dibahas dari berbagai sudut, sementara Alinea saya masih menyambung hal sama. Makanya roh meupeuga ata-ata sot.

Hai @aneukpineung78, pat tinggai ile gata? Peu tanyoe na meuturi lam siuroe2?

Malu, segan, geram, marah, dan seterusnya hanyalah rasa. Jangan biarkan hal itu mengambil kendali atas diri kita. Aleh nyoe meunan jipeugah lee Pak Mario lam saboh masa. Aleh nyo pih Pak Mar yang peugah.

Long domisili di Banten untuk saat nyoe. Munyo keadaan pandemi berakhir pada awal tahun depan, mungken long akan relokasi u Australia. Asai long dari Lhokseumawe. Long rasa tanyo hana meuturi selaen di Steemit.

======= Steem On!!! =======

Droneuh pat asai dan di pat domisili bang @resyiazhari?

Long inoe di Lhokseumawe sajan ureung2nyoe cit.

085277007173

Oke. SL memang tim yang tangguh dan padu. Semoga ke depannya mendapatkan kebaikan. 👍