Bagaimana Membuka Kisah Dalam Menulis?steemCreated with Sketch.

in STEEM Literacy3 years ago

Logo Jadi.jpg

Oleh: @ayijufridar

KESAN pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.

Tag iklan itu sangat popular beberapa tahun silam. Bagaimana sebuah kesan langsung tertangkap dengan kuat pada kesempatan pertama. Ini juga berlaku dalam penulisan cerpen atau novel. Kalimat pembuka harus menggoda pembaca untuk melanjutkan kisah sampai kalimat berikutnya, paragrap berikutnya, sampai selesai. Kalau kalimat pertama saja sudah membosankan, dangkal, atau tidak logis, maka pembaca akan berhenti sampai di situ.

Untuk novel, prolog atau bab pertama harus mampu menyihir pembaca untuk melanjutkan ke bab berikutnya. Tantangannya bagi penulis tentu lebih besar karena harus bisa mempertahankan emosi halaman demi halaman. Memberi ruh pada setiap halaman agar karakter ketokohannya lebih kuat, suasananya terasa, tentu membutuhkan kerja keras penulis.

Namun, jangan sampai kewajiban membuat kalimat pembuka yang menarik menjadi beban yang akhirnya mengakibatkan kita tak bisa menulis. Banyak penulis pemula merasa harus mendapatkan kalimat pembuka yang indah, tetapi karena gagal akhirnya tidak menulis sama sekali. Sebagai latihan, tak masalah menulis apa pun yang terlintas. Nanti bisa diedit atau direvisi.

“Saya punya banyak ide cerita, tapi tidak tahu dari mana mulainya.”

Itu pernyataan yang paling sering saya dengar dalam pelatihan menulis. Kalau saya jawab, mulailah dari awal, mereka mengaku tidak tahu awalnya yang mana.

Pengalaman saya sendiri (karena ini share pengalaman juga dan bukan narsis), saya terkadang belum mendapatkan ide apa pun atau konflik apa pun, tetapi bisa mendapatkan semua itu setelah mendapatkan sebaris kalimat yang terkadang terlintas begitu saja saat membaca, melamun, nonton film, mendengar kawan bicara, mendengar pidato, membaca tag line sebuah iklan, melihat sesuatu, merasa sesuatu, mendengar musik, dan sebagainya. Artinya, untuk mendapatkan kalimat tersebut tidak harus membaca, tetapi menyiapkan seluruh indera kita untuk mendapatkan sepotong kalimat yang menarik.

Suatu hari, saya mendengar curhat seorang kawan. Tiba-tiba terlintas kalimat di pikiran saya; KETIKA kamu bercerita tentang apa yang dilakukan lelaki tua itu terhadapmu, kita menangis bersama. Tetapi ketika kamu bercerita tentang apa yang kamu lakukan terhadap lelaki itu, aku menangis sendiri. Dua kalimat itu membuat saya mendapatkan ide menulis cerpen Air Mataku, Air Matamu, Air Mata Kita yang dimuat di Kompas. Dari dua potong kalimat itu, saya membangun suasana, mendapatkan setting, mendapatkan tokoh dan karakternya, mendapatkan konflik, bahkan kemudian mendapatkan ending.

Jadi, saya ingin mengulang nasehat yang pernah saya dengar; jangan menunggu ide baru menulis, tapi menulislah, maka ide akan datang.




Secara teknis, ada beberapa cara untuk membuka sebuah cerpen atau novel. Ini hanyalah teori yang belum tentu sesuai untuk kita, dan teori ini pun berkaitan dengan penulisan feature yang merupakan produk jurnalistik, sedangkan fiksi bukan. Namun, berbagai teknik pembukaan dalam tulisan fiksi, juga menggunakan teknis serupa, entah penulisnya belajar atau tidak. Saya juga tidak pernah membaca buku tentang penulisan feature dan langsung menulisnya berdasarkan pengalaman membaca. Demikian juga dalam menulis cerpen. Menulis dulu, baru baca buku panduan dan teori sesudahnya, itu pun setelah diminta menjadi tutor dalam sejumlah pelatihan menulis.

  1. Informatif
    Kisah dibuka dengan sebuah informasi mengenai apa saja; kejadian, waktu, tempat, cuaca, tokoh, dan sebagainya, atau bisa juga gabungan beberapa aspek tersebut.
    Misalnya: PADA suatu hari sang Budha berjalan-jalan sendiri di tepi kolam teratai di taman surga (cerpen Suatu Hari di Surga -- Ryunosuke Akutagawa). Tapi kalian jangan memulai cerpen dengan pada suatu hari ya, itu ‘kan cara kita memulai tugas mengarang waktu SD dulu. Atau jangan-jangan Akutagawa-san menulis cerpen itu saat SD dulu, hehehehe…..

  2. Summery
    Menyodorkan ringkasan masalah kepada pembaca yang disampaikan dengan kalimat memikat. Kesimpulan dalam paragraf pertama itulah yang kemudian diurai dalam paragraf demi paragraf berikutnya. Cara ini menurut saya sangat membosankan kalau tidak pandai membangun plot. Jangan menimbulkan kesan menggurui pembaca dan jangan sampai terlihat seperti tulisan ilmiah.
    Misalnya: DALAM banyak India tidak lebih baik daripada Inggris. Namun satu hal, di India orang saling mengenal dengan baik (cerpen Hantu Mantan Kekasih -- Rudyard Kipling). Dalam kalimat berikutnya, Kipling menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan pernyataannya itu.

  3. Picture
    Menggambarkan sebuah situasi, sebuah lokasi, dan sebagainya dengan detail sehingga pembaca seolah-olah berada atau melihat dengan matanya sendiri. Penulis harus mempunyai perbendaharaan kata yang cukup agar suasana yang ia gambarkan benar-benar terbangun.
    Misalnya: Bekas luka itulah yang membuatku pertama kali menandainya (cerpen Bekas Luka -- W Somerset Maugham). Dalam kalimat berikut ia menggambarkan bagaimana bekas luka itu, letaknya, bentuknya, dan sebagainya sehingga pembaca punya gambaran jelas.

  4. Deskriptif
    Hampir sama dengan picture, tetapi dalam teknik ini penulis tidak membuat pembaca merasakan “tekanan” keadaan yang digambarkan. Di sini penulis mendeskripsikan sebuah keadaan, manusia, alam dengan bahasa yang indah agar bisa membantu imajinasi pembaca. Penulis menjelaskan sesuatu dengan lengkap.
    Misalnya: BEBERAPA mil di selatan Soledad, arus Sungai Salinas mengalir hingga ke tepian di punggung bukit dan terus mengalir semakin dalam serta menghijau (novel Of Mice and Men – John Stenbeck). Peraih penghargaan Nobel Sastra tahun 1962 itu (ada yang sudah lahir tahun itu?), mendeskripsikan view Sungai Salinas kepada pembaca sehingga tanpa harus ke sana, kita bisa menjelaskan kepada orang lain.

  5. Analogi
    Memperlihatkan persamaan atau kemiripan sifat, keadaan, manusia, atau nasib, di antara dua hal.
    Misalnya: LAYANGAN itu terombang-ambing tak berdaya dihempas angin, sebagaimana perasaan saat ini setelah melihat Richard bergandengan dengan Dela di sebuah senja yang basah (hanya sekadar contoh, bukan karya siapa pun).

  6. Contrast
    Memperlihatkan sebuah pertentangan situasi, keadaan, manusia, sifat, dan sebagainya yang merupakan kebalikan dari analogi.
    Misalnya: AKU mendapatkan mimpi indah di saat seluruh penduduk sedang mengalami mimpi buruk (cerpen Penguasa Mimpi – Ayi Jufridar).

  7. Pertanyaan
    Memulai kalimat dengan sebuah pertanyaan tentang berbagai hal, keadaan, orang, perasaan, kejadian, pokoknya apa pun.
    Misalnya: MANAKAH yang lebih utama pada malam pertama; kesyahduan sebuah suasana atau keliaran syahwat yang melenakan atau gabungan keduanya? (novel Putroe Neng – Ayi Jufridar).
    Jangan marah ya, bila mengambil contoh novel sendiri. Habis, capek juga buka-buka buku nyari contoh yang sesuai, hehehehe….

  8. Kutipan
    Memulai tulisan dengan mengutip kalimat bijak seorang tokoh dunia, penggalan puisi, lirik lagu, peribahasa, atau bahkan kutipan langsung tokoh di dalam cerita. Kutipan itu bisa diambil secara utuh, atau dibuat plesetannya agar lebih segar. Namun, jangan sembarangan mengutip puisi, lagu, kalimat bijak, kalau tidak sesuai dengan cerita di dalamnya.
    Misalnya: Cari sendiri ah! Kan kalian juga sering memulai cerpen dengan gaya seperti itu.

Tidak ada cara teknis ampuh bagi semua penulis. Jadi, teknis ini pun tidak benar-benar bisa diandalkan sebagai panduan. Teknik yang paling benar adalah langsung menulis. Ini seperti membaca 1001 buku panduan mengayuh sepeda yang ditulis para pakar kesepedaan (emang ada?!). Kita tak akan pernah bisa menggowes sepeda tanpa pernah mencoba langsung mencoba di atas sepeda.

Ada nasihat yang menyarankan kalimat pembuka jangan terlalu panjang karena bisa mengaburkan makna. Tetapi, beberapa buku karya Salman Rusdhie, Orhan Pamuk dll, menggunakan kalimat panjang tetapi bukan saja indah, juga mengandung pesan yang kuat. Bacaan seperti ini membutuhkan konsentrasi tinggi, dan kita pun bisa menuliskannya.***




Keep on #STEEMLIteracy

Sort:  

Bagus min, mencerahkan dan bermanfaat bagi umat..

Terima kasih @munaa. Kami tunggu postingannya yang lain di lapak ini untuk berbagi pengalaman dan membangun budaya literasi digital. Kita jadikan lapak ini sebagai tempat berbagi dan berdiskusi.
-AJ-

 3 years ago (edited)

Sangat jelas dan detail panduan menulis dari Bang Ayi, penjelasan cara membuka kisah awal dan membuat tulisan yg menarik, atau tidak membosankan.

"tapi menulislah, maka ide akan datang", ini kalimat yang menarik dari Bang Ayi, untuk motivasi.
Terimakasih atas penjelasan panduan cara menulis, Bang

Ketika kita sudah memulai menulis, berbagai kemungkinan akan terbuka. Tapi tanpa ada kata pertama, kalimat pertama, dan paragraf pertama, maka berbagai kemungkinan itu tidak terbuka,
-AJ-

 3 years ago (edited)

"Masuk ke kerumunan, berbicara dengan banyak orang, merasakan denyut nadi kehidupan nyata"
Begitulah, stimulan seorang penulis yang saya tanamkan pada diri saya 😬

Terima kasih @vandols. Setiap orang memiliki proses kreatif berbeda dalam menulis. Kami akan bahagia sekali kalau @vandols mau berbagi pengalaman proses menulis di forum ini.
-AJ-

Postingan yang mencerahkan seperti ini perlu diperbanyak di sini, tabik Brader @ayijufridar

Terima kasih Nyak Kaoy. Jangan lupa Boss @abuarkan ditawan ke lapak ini.

Tadi pagi waktu ngopi bareng di Solong sudah saya komporin lagi @abuarkan

Jangan pakai kompor minyak tanah, harus pakai kompos gas.

Thank you very much @steemcutor01 for supporting this new community. For initial information, this community consists of writers from various streams in Indonesia and we also invite writers and digital literacy enthusiasts from all over the country.

We want to show consistency and quality first, and then submit proposals for various programs.
More details about this community are in the posts of Steem Literacy and Zainal Bakri.

We look forward to seeing Steemit's support in the future. Thank you.

Sangat bergizi bro @ayijufridar izin resteem ya

Jujur saya sebagai orang awam sangat terbantu dengan tulisan ini. Saya benar-benar ingin belajar menulis. Sepertinya saya membutuhkan waktu yang lama untuk bisa merangkai 1 kalimat saja. Tapi, saya akan terus mencoba memahami tentang apa yang ingin saya pahami.

Terima kasih @steem.literacy untuk ilmu yang telah di bagikan.

Kop bereh.... selama beberapa hari terakhir, ini lah yang saya cari..
Saya nyatakan diri bergabung dalam komunitas ini.
Semoga ditampung dan dibina sebagai pendatang baru.
Dan,
Semoga berkenan dengan cerita-saya nantinya.