[STEEM Literacy} Mengawali Tulisan Dengan PerasaansteemCreated with Sketch.

in STEEM Literacy4 years ago (edited)

Logo Jadi.jpg


Pernah mendengar saran dari seorang penulis agar kita menulis apa yang kita rasakan?

Nah, bagaimana kalau kita sedang tidak merasakan apa pun saat ini? Apakah itu berarti tidak ada yang bisa ditulis? Halaman layar komputer akan kosong karena tidak ada yang bisa ditulis dan dirasakan? Pikiran kosong dan hati pun hampa…

Tidak merasakan apa pun juga sebuah rasa. Mungkin itu sebuah perasaan kosong, bukan hambar. Tidak ada sesuatu yang istimewa, yang menggetarkan. Semuanya biasa-biasa saja. Itu juga sebuah inspirasi untuk menulis, tentang sebuah kekosongan.

Apakah sebuah kekosongan bisa menginspirasi? Mungkin itu menjadi pertanyaan utama.




Kita sedang membahas tentang sebuah energi yang menggerakkan diri untuk menulis, inspirasi adalah hal lain. Ia datang datang ketika kita mulai menggerakkan jemari di atas tuts.

Kekosongan adalah awal, ia baru terisi ketika kita mulai menulis. Kekosongan ada halaman putih yang harus diisi dengan huruf, dengan kata, dengan kalimat, dengan paragraf, halaman demi halaman, sampai menjadi sebuah cerita, sebuah pemikiran, sebuah rasa.

Akhirnya, rasa itu hadir seiring dengan terisinya halaman demi halaman yang dimulai dari kata demi kata menjadi kalimat demi kalimat serta berubah menjadi paragraf demi paragraf. Kekosongan itu pergi dengan sendirinya. Bagaimana proses kepergiannya, jangan pikirkan itu. Malah menjadi rumit dan menjadi beban kalau dipikirkan.

Rasakan saya kekosongan berganti dengan sesuatu. Mungkin sesuatu itu itu belum bergizi, maka tugas kita selanjutnya adalah membuatnya bergizi sehingga pembaca merasa sehat dan tercerahkan.***

Keep on STEEMLiteracy



Sort:  

Sungguh sangat menarik kalau menulis apa yg kita rasakan, lebih mudah dalam melahirkan kata demi kata hingga membentuk suatu kalimat, saya pribadi masih harus banyak belajar dalam ilmu literacy, thank info nya bg