Takziah ke rumah duka siswa yang meninggal : Jum'at, 13 Desember 2024
Pada hari Senin, tanggal 9 Desember 2024 yang lalu bertepatan dengan waktu menjelang Maghrib saya mendapatkan pesan WhatsApp dari orang tua siswa saya yang mengabarkan bahwa anaknya yang bernama Muhammad Razi telah berpulang ke Rahmatullah karena penyakit usus buntu. Ananda Muhammad Razi meninggal setelah menjalani operasi. Memang janji Allah nyata adanya bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.
Terasa bagai disambar petir ketika saya mendengar berita duka tersebut. Saya merasa sangat kehilangan sekali karena hanya baru beberapa hari yang lalu saya berbincang-bincang dengannya. Namun ternyata almarhum telah dipanggil menghadap Allah SWT. Almarhum adalah seorang siswa yang baik dan rajin ke sekolah. Walaupun kepandaiannya tidak terlalu menonjol namun tidak pernah melawan guru dan almarhum disenangi oleh teman- temannya.
Hari ini saya dan beberapa orang guru serta seluruh teman- teman satu lokalnya mengunjungi rumah duka untuk mengirim doa kepada Almarhum yang bertempat di kediaman almarhum yaitu di desa Beurandang , Bayu kabupaten Aceh Utara.
Sampai di rumah duka kami disambut oleh keluarga yang diwakili oleh ayah almarhum. Kami segera dipersilakan untuk duduk di atas tikar yang telah dibentangkan. Guru Agama di sekolah kami yang merupakan seorang ustadz berkenan memimpin pembacaan doa samadiah kepada almarhum. Pembacaan doa berlangsung khidmat dan tertib.
Selesai pembacaan doa dilanjut dengan pisatu dari ayah almarhum yang meminta kepada kami semua untuk memaafkan semua kesalahan kesalahan anaknya baik terhadap guru atau kesalahan terhadap teman-temannya. Tentu saja kami para hadirin semua menjawab bahwa kami telah memaafkan almarhum bila ada kesalahan baik yang disengaja atau terhadap kesalahan yang tidak disengaja.
Setelah itu Ayah dari almarhum mempersilakan kami untuk menikmati sekedar hidangan yaitu hidangan nasi putih dan lauk-pauk yang telah disiapkan. Sebenarnya kami sengaja datang sekitar jam setengah sepuluh pagi dengan harapan untuk tidak merepotkan tuan rumah , namun ternyata tuan rumah juga menyediakan hidangan nasi walau hari masih kepagian.
Para hadirin terlihat segera berbaris mengantri untuk mengambil makanan secara prasmanan setelah itu segara duduk bersila di atas tikar sambil menikmati makanan.
Sementara itu setelah selesai menyantap makanan, saya bercakap-cakap dengan orang tua almarhum. Ternyata almarhum selama ini menyembunyikan penyakitnya dari orang tuanya sehingga baru ketahuan ketika penyakit usus buntunya sudah parah. Namun terlepas dari itu saya yakin semuanya itu sudah menjadi kehendak Allah dimana memang ajal almarhum sudah tiba. Saya juga menghibur kedua orang tua almarhum agar tetap sabar dalam menjalani cobaan Allah.
Ini adalah foto kenangan terakhir dari almarhum yang masih tersimpan di hp saya. Moment foto ini terekam saat perayaan maulid di sekolah kami pada bulan November lalu.
Selamat jalan ananda Muhammad Razi bin Muhammad Jafar. Semoga engkau tenang di alam sana. Kami semua disini menyayangimu. Sekian..
Thank u, Sir