The Diary Game, Senin 23 Desember 2024 perjalan ke Banda bertemu banyak lembu di jalanan yang sedang mencari makan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hai sahabat steemiant semua. gimana kabar kalian selama liburan ini. semoga di beri kemudahan dan kelancaran dalam setiap aktivitas. jumpa lagi dengan saya @sriiza. hari ini saya akan menceritakan keseharian saya dalam menjalankan hari-hari saya.
Tas telah tersusun rapi di dalam bagasi mobil itu tandanya siap untuk berangkat
Lembu lagi mencari makan
Dikala waktu siang menjelang kami sekeluarga telah bersiap-siap berangkat menuju kota Banda Aceh. saya memulai perjalanan dari Sigli menuju Banda Aceh dengan sebuah kendaraan pribadi. saya saya mau memasuki mobil yang terparkir saya melihat sekumpulan lembu lagi mencari makan, ada yang lagi merumput, ada yang lagi tiduran saja. ada yang lagi menyusui anaknya. saya juga melihat bebek tetangga yang sedang bersantai sambil makan umpan.
Ulat bulu tupai
saya juga melihat ulat bulu yang sungguh besar di dalam parit, saya baru kali ini melihat dan menemukan ulat sebesar ini. saya sungguh geli melihat ulatnya sampai buluku saja merinding melihat bulu ulatnya yang tegak-tegak berdiri.
Memasuki mobil pergi ke Banda Aceh
Akhirnya saya memasuki mobil untuk menempuh perjalanan yang membentang luas, dengan pepohonan hijau di kiri kanan, menemani setiap kilometer yang ku tempuh. saya memutuskan untuk menikmati perjalanan ini dengan hati tenang dan damai. sehingga kamipun melewati jalan pintas dari kampung kami menuju Padang Tiji. sesekali saya melihat pemandangan sawah yang hijau subur dan bukit-bukit yang menjulang di kejauhan. dan juga tampak jalan tol diatas jalan yang kami lewati.
Rombongan lembu yang hidupnya di jalanan
Namun saat memasuki jalanan kawasan desa saya melihat sesuatu yang tidak biasa. Di tengah jalan. sekumpulan lembu sedang merumput ada beberapa di antaranya tampak santai, sementara yang lainnya sesekali mengangkat kepala seolah memperhatikan kehadiranku. seolah mereka paham kami minta jalanan untuk di lewati. mereka langsung pindah ke pinggir. Keadaan jalan yang tidak terlalu lebar membuatku harus berhati-hati serta mengurangi kecepatan dan memberi ruang agar mereka bisa lewat. Aku berhenti sejenak melihat, dan menikmati pemandangan yang jarang aku temui di kota. saya menunggu sampai sampai lembu tersebut berada di pinggir jalanan.
Lembu paham juga saat minta jalan mau lewat
Saya juga melihat seorang petani yang tengah berjalan mendekati lembu-lembu tersebut, kayaknya itu pemiliknya tapi saya juga kurang tau. beliau sambil sesekali mengangkat tongkat untuk mengarahkan mereka. beliau berkata Maaf, ya ucapnya dengan senyum ramahnya. menyadari kami sedikit terhambat dalam perjalanan. saya hanya bisa tersenyum dan mengangguk serta menjawab tidak masalah pak. merasa tenang dengan suasana alam yang begitu sederhana saat melewati jalanan seperti ini.
Perjalanan kembali berjalan lancar setelah lembu-lembu itu berpindah ke sisi jalan yang kami lewati. Di sepanjang perjalanan aku terus terpesona dengan keindahan alam, yang begitu asri dan damai serta sangat sejuk. Kejadian kecil bertemu lembu itu mengingatkanku bahwa hidup ini tidak selalu harus terburu-buru di perjalanan ada kalanya kita harus berhenti dan menikmati momen-momen sederhana di sepanjang perjalanan yang sedang di tempuh. Barulah sampai di jalan besar tidak bertemu lagi kawanan lembu. memang di kampung suamiku lembu peliharaan masyarakat hidup di jalan. tapi, saya hanya melihat lembu cewek dan anak-anaknya saja yang di lepas sedangkan lembu yang cowok di kurung di dalam kandang. Ketika tiba di jalan lintas Banda Aceh-Medan barulah aman di perjalanan tidak lagi kami bertemu tawanan hewan.
Hujan turun dengan derasnya saat tiba di Indrapuri
Sampai di Indrapuri Hujan pun turun dengan lebatnya, untuk kami menggunakan mobil, pemandangan sungguh mengiris hatiku saat melihat mobil buka belakang mengangkut penumpang yang sudah mulai kebasahan, walaupun di tutupi terpal. mereka sesekali menarik terpal yang di terjang angin, akhirnya kami tiba di Kota Banda Aceh terlihat dari tugu "Selamat datang di Kota Banda Aceh", saya merasa seolah telah menemukan kedamaian dalam perjalanan yang penuh dengan keindahan alam dan interaksi sederhana dengan kehidupan sekitar saat sedang melintasi jalanan.
Tibalah di Kota Banda Aceh Setelah menempuh beberapa puluh kilometer
Alhamdulillah kami telah tiba di rumah adik ayah kami yang terletak di Lueng Bata. kami mengantar barang titipan seperti rambutan, dan buah pisang. setelah shalat isya kami pulang ke Rumah adikku yangbterletak di ie masen Kaye Adang , Lampineung. saya juga membawa rambutan pemberian kakak ipar. keponakanku langsung memakannya karena memang dia menyukai buah rambutan.
Sekian cerita saya hari ini sampai jumpa di blog saya selanjutnya. terimakasih banyak untuk sahabat steemiant semuanya. salam hangat. byee...byee....
Wassalam
@sriiza
Congratulations! This post has been voted through steemcurator09. We support quality posts, good comments anywhere and any tags.
Terimakasih banyak steemcurator09 yang telah memberi dukungan untuk saya