Enjoying espresso coffee on the side of the road

IMG_20240629_222007.jpg

Suasana yang sepi dan dingin memeluk desa atau kecamatan saya, awan yang bergerak perlahan di langit memantulkan cahaya keemasan lampu jalan yang terhampar di sepanjang pinggir jalan.

Aroma kopi espresso yang sangat menggoda menyelinap dari kedai kecil yang terletak di sudut jalan, menarik perhatian siapapun yang melewati tempat tersebut.

IMG_20240629_222031.jpg

IMG_20240629_222020.jpg

Saya berjalan pelan mendekati kedai tersebut, sebuah gerobak kecil dengan tenda berwarna merah kuning biru memancarkan kehangatan di tengah malam yang sunyi.

Saya masuk dan di sambut oleh suasana yang hangat dan penuh dengan aroma, barista muda dengan senyum ramah menyambut saya, dan saya memutuskan untuk memesan secangkir espresso, harapan terakhir untuk hanya untuk menghilangkan rasa sentuk yang sedang menghantui sepanjang hari ini.

Lalu saya pilih tempat di sudut kedai yang terangkat sedikit dari jalan, tempat yang sempurna untuk menyaksikan kehidupan malam yang berjalan lambat diluar, saya merasakan aroma kopi yang kuat dan menenangkan memenuhi udara di sekitar saya saat espresso pesanan saya disajikan di meja tempat saya duduk.

Cangkir kecil yang berisi cairan hitam pekat dengan crema lembut di atas, sangat menggoda lidah saya untuk segera menyeruputnya.

IMG_20240629_222020.jpg

IMG_20240629_222007.jpg

Pelan-pelan saya mengambil cangkir kecil dan menyedot isinya sedikit demi sedikit, saat espresso menyapu lidah saya, rasa pahit yang halus segera menghantarkan gelombang kecil kedalam jiwa gelisah, pikiran saya mulai meresap dalam kenikmatan kecil malam ini, saya melupakan sementara semua beban dan kekhawatiran yang sedang menumpuk.

Saat itu saya mulai mengamati detail di sekitar, barista sibuk menyiapkan minuman untuk pelanggan beriknya dengan cermat dan keahlian.

Suara gemericik air yang mendidih dan bunyi mesin penggiling kopi menjadi latar belakang yang menenangkan.
Beberapa orang berjalan melewati depan kedai sambil tersenyum kecil atau berbicara pelan dengan teman mereka, menciptakan lapisan sosial yang tidak terucapkan namun sangat menyentuh.

Saya pikir espresso ini bukan hanya minuman untuk membangunkan diri di pagi hari, akan tetapi juga bisa untuk teman setia dalam menikmati malam yang sepi.
Rasanya seperti saya menikmati percakapan diam dengan saya sendiri, merenungkan hari yang telah berlalu dan memikirkan tentang apa yang akan datang esok hari, di balik kepahitan rasa kopi ada kedalaman dan kehangatan yang menawarkan pelukan tidak bisa terucapkan.

Saat saya menghabiskan secangkir espresso terakhir, saya merasakan lebih tenang dan siap untuk menghadapi apapun yang akan datang.

Pengalaman sederhana ini mengajarkan saya bahwa terkadang kita perlu melambat dan menikmati momen kecil seperti malam ini untuk menyembuhkan diri dari kepenatan hari-hari.

Saya juga menemukan tempat di malam ini untuk merenung dan untuk menghilangkan sentuk dan juga mengisi kembali energi secara mental.

Hanya sekian yang dapat saya cerita tentang saya menghilangkan sentuk dengan menikmati secangkir kopi espresso di kedai kecil di pinggir jalan.

We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Click Here

C3TZR1g81UNaPs7vzNXHueW5ZM76DSHWEY7onmfLxcK2iQCW3x9n2uynVMGW3wmT9DUY3tkL5yKqreL6eXfh8wAstP8uJhgF1re5crbeDud2G1F9PgppiRC.png

Salam @aril.hatake

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Loading...