The diary game Mingu 26 November 2023: Kecelakaan Saat Mencari Peluang Kerja

in STEEM FOR BETTERLIFE8 months ago

Sedari tengah malam hujan mulai mengguyur kampung halaman, sudah seminggu berada di rumah dan kembali beradaptasi dengan lingkungan. Sebenarnya lebih kepada melihat paluang yang memungkinkan untuk dilakukan guna memenuhi kebutuhan yang semakin hari semakin meningkat.

Pekerjaan baru harus segera didapat, Yaaa itu dia masalah utama global saat ini.
Tapi usaha tetap harus dilakukan dan mencoba berbagai hal yang rasional untuk memperolah pekerjaan baik jangka pendek ataupun jangka panjang yang lebih bagus.

Sepertinya kembali membuka laptop dan menghubungi jaringan yang selama ini juga telah banyak membantu saya dalam mendapatkan pekerjaan adalah pilihan positif selain bertemu dengan kawan-kawan lama yang memungkinkan untuk membantu.

Tujuan pertama pagi ini adala warung kopi sekalian membawa si kecil keluar adalah pilihan yang baik, bukan hanya untuk membuat si kecil jangan terlalu rewel di rumah tapi lebih kepada mengurangi beban bunda dan kakaknya yang sedang sakit untuk bisa istirahat maksimal

Bergerak dari rumah dengan tujuan warung kopi yang agak sunyi dan memiliki tempat bermain yang luas adalah satu-satunya pilihan. Si kecil Fatiya sangat senang untuk ikut pergi ke warung kopi karena baginya makanan ringan dan kue yang enak serta tempat bermain yang bebas adalah sesuatu yang sangat didambakan setelah lama tidak keluar dari rumah.

image.png

Bersama si kecil sambil meng-update Resume guna melamar pekerjaan yang baru

Setelah lebih satu jam bersama si kecil dan berharus meng-update Resume kami kembali ke rumah karena cuaca juga kurang mendukung, lagi pula si kecil Fatiya juga sudah puas bermain dan saatnya untuk makan siang dan rehat. Setibanya kami di rumah jam telah menunjukkan angka 12.30.

Setelah makan siang dan sholat dhuhur saya iseng untuk memotret beberapa tanaman dan anggrek yang sedang bermekaran dihalaman belakang. Saat ini anggrek sedang bermekaran dengan indahnya

Saya ingin berbagi dengan kawan-kawan keindahan anggrek dirumah saya yang sedang bermekaran, semoga menyenangkan pandangan kawan-kawan semua, karena selain tidak banyak cerita yang bisa saya sampaikan di tulisan singkat ini juga ada hal yang tidak enak untuk diceritakan saat ini.

image.png

image.png

image.png

image.png

image.png

Itulah beberapa jenis anggrek yang sedang mekar di halaman belakang rumah


Hari beranjak sore, saya rencananya akan ke Lhokseumawe untuk menjumpai beberapa kawan lama yang dulunya pernah bekerja sama dalam bidang konstruksi, kemungkinan untuk bergabung kembali dengan mereka tetap masih ada, jika memang ada peluang dan sedang ada pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang sesuai dengan keahlian saya yang tidak seberapa mana ini.

Jam 15.45, saya pamit dengan istri dan si kecil untuk berangkat ke Lhokseumawe dan saya mungkin tidak pulang untuk beberapa hari kedepan. Berbekal jaket dan peralatan kerja harian yang biasa selalu bersama saya perlahan meninggalkan rumah, singgahan pertama adalah Panton Labu untuk berjumpa dengan kawan lama dan dia juga menghubungi saya karena ada keparluan revisi gambar rencana konstruksi saluran air. Alhamdulillah dapat uang minum sekedar untuk bekal dalam perjalanan ke Lhok.

Akhirnya jam 18 sore saya beranjak ke Lhokseumawe dalam kondisi sedikit gerimis, tapi masih bisa di tempuh walau tanpa raincoat. Awal perjalanan tidak ada kendala berarti hingga sampai di Sampoineit (salah satu daerah antara tempat saya dengan kota Lhokseumawe). Saya memilih jalan perkampungan karena kondisi mata saya yang memngganggu visibility terutama saat terkena pantulan sinar dari kendaraan lain.

Jalanan kampung yang relatif lebih sepi dari kendaraan, meski jalananan sepi tapi saya tidak melaju kencang karena jalan berlubang dan licin, saat azan magrib berkumandang dan saya sedang melihat mesjid terdekat untuk berhenti sholat magrib, tiba-tiba sepeda motor saya tergelincir dan jatuh ditengah jalan yang sangat sepi. Tidak ada rumah terdekat sejauh 50 meter di sekeliling tempat saya terjatuh ini. Tidak tau berapa lama saya tidak sadarkan diri di jalanan ini, saat terbangun sudah ramai penduduk setempat yang mengelilingi saya. Saya merasakan dada yang sedikit sesak dan sakit karena benturan, kaki yang nyeri dan mengeluarkan darah.

Dengan sempoyongan saya berdiri dan mencari tempat untuk duduk, orang-orang dengan sukarela membantu mendorong sepeda motor saya dan saya mencoba berjalan sambil melakukan self-examination untuk mengetahui kesanggupan saya melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe yang baru setengah jalan ini. Ada beberapa bagian yang terbentur dengan aspal yang terasa nyeri dan masih susah untuk berjalan normal.

Saya menghubungi @heriadi untuk mengabari kondisi bahwasanya saya kecelakaan. Penting saya kabari karena mereka adalah rekan-rekan yang akan membantu saya dalam kondisi emergency.

image.png
Dua luka terbuka yang tidak terlalu berbayaha, walau sedikit mengganggu untuk melanjutkan perjalanan

Butuh waktu 1 jam lebih untuk menstabilkan diri dan kembali melakukan self-examination sebelum memutuskan melanjutkan perjalanan. Benturan dikepala yang menyebabkan rasa sakit meski ada helm pengaman yang cukup menahan benturan tapi rasa nyeri juga masih terasa. Terimakasih untuk masyarakat setempat yang telah membantu saya saat kecelakaan terjadi.

Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan hingga sampai ke Geudong untuk mencari obat dan membersihkan luka pencegah infeksi (imflamasi). Setiba di hybrida kopi Geudong saya menghubungi heriadi dan dia membantu saya untuk membeli obat-obatan dan kasa steril.

Sambil menahan rasa nyeri saya membersihkan luka dan membalutnya agar terhindar dari debu dan kotoran penyebab infeksi.


image.png

image.png
Sepertinya selain luka terbuka yang tidak terlalu bebahaya, pegelangan kaki kanan saya ini terkilir

Setelah membereskan masalah kaki yang terluka, saya melanjutkan minum kopi sambil beristirahat dan membuat postingan ini bersama kawan-kawan. Heriadi diam-diam membuat foto candid saat saya membuka laptop dan menahan nyeri hanya sebagai bentuk hiburan selaku sehabat.


image.png
image.png
@heriadi , @irawandedy , @jufrimj dan saya sendiri sambil beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe

Sekian cerita saya hari ini, semoga saya akan ada lebih banyak kesempatan untuk bercerita tentang pengalaman pribadi sehari-hari kedapannya. Terimakasih telah membaca dan mendukung postingan saya ini, salam kreasi

Regards

El-Nailul



After a long journey on steemit, @pennsif has established himself as one of the steem witnesses and I invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.

Click Here


Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 8 months ago 

thank you @ctime