Mesut Ozil dan Pesan Promosi Untuk Pusat Peradaban

in STEEM FOR BETTERLIFE3 years ago

Ozil (1).jpeg
Ilustrasi Mesut Ozil di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh
Source

Nama Mesut Ozil seakan mewangi selayaknya bungong jeumpa di Aceh. Itu terjadi, setelah pada Selasa 17 Agustus 2021 kemarin, dia membuat postingan ucapan Dirgahayu Republik Indonesia ke-76. Postingan di akun Instagram pribadinya, @m10_official menjadi menarik karena beberapa hal.

Tentu saja yang utama adalah, pada postingan itu dia menampilkan ilustrasi Masjid Kebanggaan Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Pada tagline lokasi, Ozil langsung menulis Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Indonesia.

Sementara dalam ilustrasi itu, Ozil sedang menunduk sembari berdoa di delan gerbang masuk ke masjid yang di bangun masa Kesultanan Aceh ini. Dalam narasinya dia menulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

Selamat hari kemerdekaan ke-76, untuk semua pengikut saya di Indonesia, Semua yang terbaik untuk negeri yang indah ini, semoga cepat pulih dari pandemi, tetap sehat dan tetap aman semuanya!
Begitu tulis Ozil dalam postingan di akun Instagramnya.

Screen Shot 2021-08-19 at 6.02.34 PM.png
Tangkapan layar Instagram Ozil


Praktis ini mengejutkan banyak kalangan. Meski Ozil sendiri bukan sosok yang asing bagi publik sepakbola Aceh dan Indonesia. Nama mantan gelandang Tim Nasional Jerman itu sangat akrab bagi pecinta sepakbola di ranah Rencong. Selain karena dia berdarah Turki, Ozil yang muslim itu juga gelandang jempolan.

Perhatian dan doa publik Aceh bukan karena Ozil sudah mempromosikan Masjid Raya Baiturrahman. Jauh sebelum itu, semua orang termasuk saya sedang membela Ozil. Karena dia muslim dan pemain bagus, baik saat di Bundesliga bersama klub kota kelahiranya, Schalke 04 pada tahun 2006.

Menurut data dari wikipedia dua tahun kemudian dia pindah ke Werder Bremen pada tahun 2008. Saat membela Jerman di Piala Dunia 2010 yang sukses menjuarai Word Cup itu, raksasa Spanyol Real Madrid membelinya pada bulan Agustus 2010.

Dia tiga tahun di Los Blancos. Pada akhir musim panas 2013, Ozil pindah ke Inggris bersama Arsenal. Saat inilah dia mencatat sejarah, menjadi pemain sepakbola Jerman yang paling mahal sepanjang masa.

Singkat cerita setelah terkatung-katung di Arsenal. Ozil menemukan pelabuhannya di Fenerbahce. Sebelum bermain di negeri leluhurnya, pemain kelahiran 15 Oktober 1988 itu sempat terkatung-katung di London. Penyebabnya, Ozil membela muslim Uighur, China. Seperti berita yang dilansir acehfootball.net di bawah ini.

Screen Shot 2021-08-19 at 5.37.16 PM.png

Tentu saja, sikap klub London Utara itu dikecam fans muslimnya. Termasuk dari Aceh. Kemurahan hati Mesut Ozil juga bisa kita lihat dalam berita di bawah ini saat bulan Ramadhan. Hal inilah yang membuat publik Aceh tambah jatuh hati terhadap si pemain.

Screen Shot 2021-08-19 at 5.41.11 PM.png


Apalagi sekarang, pada momentum kemerdekaan saat mata semua orang tertuju pada segmen pemain bola, Ozil membuat pendukungnya yang di Aceh makin tambah suka. Postingan kartun Masjid Raya itu jadi promosi gratis bagi Banda Aceh khususnya yang sempat menjadi pusat peradaban dunia pada masanya.

Barangkali sebagian orang, apreasiasi publik Aceh itu dianggap lebay atau berlebihan. Sesuatu yang wajar dan tak bisa disalahkan. Apalagi saat ada mahasiswa Aceh di Turki yang meminta pemerintah Aceh untuk mengundang ayah satu anak itu ke Banda Aceh.

Undangan itu sah saja sebagai bentuk apresiasi kepada si pemain. Sebagai ucapan terima kasih kepada Ozil. Pasalnya, bila dari kacamata finansial, tak cukup dana APBK Banda Aceh untuk membayar Ozil agar mau memposting (endorse) sesuatu yang berbau promosi di akun media sosialnya.

Coba bandingkan dengan Cristiano Ronaldo. Butuh dana 1,6 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 23 miliar untuk membayar sekali endose pada pria asal Portugal itu. Jadi nilai yang tak jauh beda juga berlaku bagi biaya untuk endoses di Instagram Ozil. Apalagi, saat ini dia punya 23,9 juta follower. Saat ini, postingan tersebut sudah dilihat 1.763.761 kali dengan 49.678 komentar.

Jadi tak berlebihan rasanya, bila usulan agar Ozil di undang ke Aceh. Apalagi Aceh adalah kerabat dekat Turki pada masanya. Kita bisa memaknai, undangan datang ke Aceh itu sebagai bentuk terima kasih. Lagi pula, belum tentu Ozil bisa datang ke Aceh di tengah kesibukannya bermain di Liga Primier Turki. Memang momentum mengundang itu pada peringatan Tsunami di Desember mendatang. Sesuatu yang wajar.

Bagi Aceh, hal semacam ini adalah momentum. Setidaknya, ada dua pemain dua yang sama-sama "kenal" Aceh. Sosok pertama adalah Cristiano Ronaldo. Ronaldo datang ke Aceh karena tersentuh dengan Martunis. Bocah Tibang yang selamat dari Tsunami 26 Desember 2004 itu karena mengenakan duplikat jersey timnas Portugal.

Sekarang Ozil. Meski belum pernah ke Aceh, tapi setidaknya dia tahu sejarah. Kalau kata mantan Presiden PPI Turki, Azwir Nazar mengatakan, setelah melihat postingan itu, dia yakini punya siratan makna yang cukup dalam.

"Kita sangat yakin Özil ini pintar dan jenius, bukan saja sebagai legenda hidup sepakbola German yang berdarah Turki, tapi suka akan sejarah dan isu kemanusiaan,” kata Azwir seperti dilansir Waspada.id

Menutup postingan ini, kita berharap ini menjadi sinyal baik bagi Aceh dalam rangka mempromosikan diri dan membuka diri ke dunia Internasional. Agar tidak terus tertinggal dan menjadi provinsi termiskin lagi di Sumatera dan Indonesia. Semoga.

* * *

Thank you for your time

by @munaa

About Me

Sort:  

Meunyoe dijak payah me keudeh u Bitay bak makam leluhur ureung Ottoman (Turki) di Aceh.

 3 years ago 

Nyan ka pasti, payah taleueng karpet mirah untuk Ozil...