Poetry | Musafir kehidupan | 30 Mei 2022

The image is edited using the POSTER Marker application

Ku berjalan beriring waktu mencari pelita dalam kegelapan,
Kan ku arungi liku-liku perjalanan hidup ini tahap demi tahap,
Begitu banyak rintangan dan masalah menghalangi ku,
Yang aku yakini adalah ku harus tetap kuat dan sabar, hingga ikhlas yang menjadi baju perangku...

Segala yang ku impikan dan ku dambakan harus ku relakan,
Saat ini ku jelajahi pondok yang indah dan damai
Ku mencari intan permata diujung lautan sana,
Dan saat ini ku sedang berada di tengah lautan yang tiada henti-hentinya menatap akhir dari sebuah pelayaran,
Tapi....
Ku harus mengingat masih banyak harapan, dan orang-orang yang ku sayang menatap penuh harapan,

Hatiku menangis ketika harus rela meninggalkan semua ini,
Wahai Sang Pencipta,
Kadang ku menangis dalam kesendirian tatkala dosa-dosa yang bertaburan kembali terusik dan mengusik qalbu ku,
Tapi...
Ku tak punya kuasa atas semua itu,
Terkadang terpikir dibenak ku untuk lari dari semua perhiasan dunia ini,
Ku ingin menjadi insan yang Kau Ridhai sepanjang hidup ku,
Tapi....
Masih adakah jalan ku menuju surgaMu?

Ku ingin mereka tersenyum bahagia menerima keberhasilan ku,
Tolong berikan ku kekuatan untuk menerima kenyataan jika suatu saat nanti orang-orang yang ku sayang terbaring kaku di pembaringan, tubuh yang dingin dan kaku,
Ingin ku berkata, "Kenapa sangat cepat waktu ku menggenggam tanganmu?"
Ku berteriak namun hanya sengap tajam yang ku lihat,
Baru sejenak, ku juga harus kehilangan sahabat ku padahal aku masih butuh sandaran nya untuk saling mencurahkan,
Namun tak satupun yang dapat ku sandarkan hati ini saat dilema kehidupan menghampiri ku,

Ku hanyalah Musafir Perjalanan yang berkelana mencari makna cinta kepada Tuhan Ku.

---

Tertanda
@sofian88
Senin, 30 Mei 2022

Cc: @pennsif @liasteem

Best Regard

ABOUT ME

No friendship is good, except for a conversation that never ends