The diary game, 01 Desember 2024 || Perpisahan selalu menyedihkan
Assalamu’alaikum…
Hai teman-teman steemian dimana pun berada, tidak terasa sudah memasuki awal bulan Desember dan itu menunjukkan kita akan menjalani akhir tahun di tahun 2024 ini. Tidak terasa ya rasanya baru aja sebentar kita menapaki tahun 2024 ini, tapi kita akan berpisah dan menyambut awal tahun baru sebulan lagi. Semoga di akhir tahun ini kita di limpahkan segala kebaikan dan keberkahan hidup oleh Allah, Aamin
Semakin hari anak-anak semakin beranjak dewasa bahkan kebersamaan kita dengan mereka perlahan terasa sempit waktunya. Karena itulah saya memilih mengurus anak saya sendiri dari hal terkecil sekalipun seolah-olah saya tidak ingin melewatkan apapun dari kehidupan mereka.
Walau saya seorang ibu yang bekerja tapi saya selalu berusaha memberikan waktu luang kepada anak-anak saya, walau itu di akhir waktu menjelang mereka tidur. Saya sadar dan tau betul bahwa waktu saya bersama anak-anak sangat singkat karena pada saat mereka lebih memilih bermain bersama teman-temannya saya sudah kehilangan waktu bermain bersama mereka.
Mereka pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama temannya, bermain di luar rumah, banyak kegiatan yang mereka lakukan juga di luar rumah. Karena itu saat saya masih punya kesempatan ini saya tidak ingin menyia-nyiakan nya. Walau saya sadari kadang saya sangat lelah dengan bekerja juga mengurus pekerjaan rumah.
Seperti saat ini anak-anak saya masih sedang berkumpul bersama di rumah, karena kebetulan bang Jimy anak sulung saya pulang dari asrama sekolah nya di Aceh timur karena ingin bertanding tenis meja di Aceh Utara dua hari yang lalu, begitu juga dengan adik sepupu saya yang bersekolah di Medan juga pulang untuk bertanding.
Tapi sayang nya pas setelah Mereka sampai ternyata pertandingan di undur dan akan di adakan awal bulan Desember sementara mereka sedang ujian di awal Desember mulai tanggal 02 Desember ujian nya. Hari ini bang Jimy dan sepupu saya harus balik ke sekolah masing-masing karena besok akan menghadapi ujian semester pertama.
Saya sudah mempersiapkan semua keperluan mereka untuk balik dan hari ini saya memasak nasi soto untuk makan siang mereka sebelum berangkat balik ke asrama masing-masing. Nasi soto adalah kesukaan anak-anak saya, semua mereka pasti akan lahap makan saat saya membuat nasi soto, tapi saya tidak sempat membuat yang komplit.
Saya hanya membuat kuah soto, dengan wortel, kentang sebagai sayurnya juga dengan daun bawang pre, tomat dan bawang goreng sebagai pelengkap, saya menambahkan ayam suwir kedalam kuahnya, juga ada tauge seduh air panas dan bihun juga tidak lupa sambal kecap jeruk nipis, itulah yang membuat nasi soto terasa lebih nikmat saat di nikmati.
Sambil bersiap-siap dan menunggu saya masak bang Jimy dan om Fahri (adik sepupu saya) menemani adik nya bermain, bang Jimy tipe yang sangat penyayang, dia selalu lembut kepada adik-adik nya, terlebih kepada saya, saat ini rumah sangat berserakan di buat dek Nicky, tapi tidak masalah nanti setelah masak bisa saya bereskan kembali.
Sesekali saya juga ke depan melihat persiapan mereka apakah udah siap berangkat karena sebentar lagi mobil angkutan nya akan menjemput mereka ke rumah. Karena masak soto benar-benar sangat repot menurut saya, jadi saya harus stanby di dapur tidka bisa terus bolak balik ke ruang depan.
Dek Nicky sibuk bertanya Abang Jimy mau kemana? Adik boleh ikut bersama Abang? Saya tau dek Nicky merasa kesepian jika bang Jimy balik, karena bang Jimy pasti akan menuruti semua yang di inginkan oleh adik kecilnya ini, mungkin karena dia tau tidak banyak waktu bermain sama adik nya dan dia juga paling besar dari mereka berempat.
Akhirnya setelah berkutat di dapur hampir satu setengah jam, sepiring nasi soto yang nikmat sudah bisa saya hidangkan untuk anak-anak saya tercinta. Satu persatu anak-anak saya ke dapur dan mengantri untuk mengisi piring nasi dengan nasi hangat juga mengisi mangkok kuah mereka dengan kuah soto yang bergizi.
Setiap masakan yang saya ajukan selalu saya buat dengan penuh kesabaran dan cinta kasih saya untuk mereka, saya selalu berusaha menyajikan makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak walau itu masakan sederhana tapi harus penuh dengan gizi, karena juga mengingat anak-anak saya semua susah makan dan pilih-pilih lauk, jadi saya harus selalu pandai mengakalinya saat memasak.
Mereka tidak suka ikan, yang mereka sukai hanya telur, tempe, tahu kadang-kadang dan juga ayam goreng ungkep. Tapi saat itu-itu saja yang saya sajikan mereka pun merasa bosan karena itu saya harus lebih kreatif lagi merancang menu untuk mereka walau kadang hanya dengan sayur bening saja tapi harus tukar-tukar menu.
Melihat bang Jimy dan om Fahri makan dengan baik, saya jadi teringat apakah mereka makan dengan baik juga di asrama? Tapi itulah belajar, semua harus bisa mandiri tidka boleh manja untuk menghadapi masa depan. Bersusah sekarang dan akan bersenang-senang kemudian. In sya Allah, Amiin.
Saat melihat anak-anak makan dengan lahap, ada rasa bahagia yang tidak bisa saya ungkapkan. Menurut saya inilah salah satu pencapaian saya sebagai mama mereka yang berhasil menyajikan makanan enak versi mereka dengan sempurna. Setiap suapan terselip doa mama untuk kalian anakku semoga berkah dan sehat setelah nya.
Handphone saya sudah berdering tanda supir mobil angkutan bang Jimy sudah menelepon bahwa sudah berangkat dari terminal sedang menuju untuk menjemput mereka kerumah saya. Mereka makan sempat tambah, Alhamdulillah sampai mengelus perutnya setelah makan. Saya jadi sedih sebentar lagi anak sulung saya akan balik ke asrama untuk kembali menuntut ilmu.
Mobil sudah sampai di Keude Geudong, supir menelpon saya dan mengatakan untuk mengantar bang Jimy dan om Fahri sampai simpang empat jalan Len pipa, itu karena ada sewa lain di dekat situ supaya sekalian dan mereka harus ke paya bakong lagi untuk menjemput lima orang sewa lainnya yang akan menuju Medan bareng dengan om Fahri.
Semua sudah beres, makan juga sudah selesai dengan sempurna 😍, bang Jimy sudah pamitan dengan adik-adik nya dan dek Nicky pasti nangis melihat Abang nya pergi, tapi saya tidak bisa membawanya ikut ke simpang Len karena motor penuh dengan tas bang Jimy dan om Fahri. Akhirnya saya mulai melajukan sepeda motor saya.
Waktu menunjukkan pukul tengah hari siang, yaitu pukul 12.10 wib dan belum adzan dhuhur. Matahari juga tidak terik hari ini dan tidak juga mendung. Perlahan saya melajukan motor saya yang di Kendarai oleh adik saya Fahri dan saya paling belakang. Mereka benar-benar sudah besar, waktu sangat cepat berjalan 🥲.
Ternyata sampai di simpang Len, mobil sudah menunggu, supir mengatakan baru saja sampai. Supir sedang bertanya-tanya arah jalan menuju paya Bakong karena dia termasuk supir baru saat ini, tadi saat menjemput bang Jimy saya harus mengirimkan sharelok untuk supir karena dia benar-benar belum tau daerah ini.
Akhirnya bang Jimy dan om Fahri berpamitan langsung naik ke mobil untuk segera berangkat balik, karena supir harus menjemput sewa yang lain juga. Memang benar perpisahan selalu menyedihkan, padahal setelah ujian mereka akan pulang lagi nanti, tapi hati seorang mama siapa yang tau, banyak hal yang di khawatirkan.
Sampai jumpa kembali anakku, semoga selamat sampai tujuan dan libur semester kembali pulang menjenguk mamamu ini.
Setelah mereka berangkat saya juga langsung balik kerumah karena mengingat dek Nicky saya tinggalkan tadi sedang menangis. Saya sedikit membeli jajan supaya dek Nicky tidak bersedih lagi nanti.
Inilah yang saya katakan saat kegiatan anak-anak kita sudah lebih banyak diluar, kesempatan kita bermain dengan mereka sangat sempit. Jadi untuk mama- mama hebat diluar sana pergunakan waktu dengan baik untuk berdamai anak-anak kita. Baiklah sekian dulu ya teman-teman steemian, semoga berkesan untuk semuanya.
Wassalamu'alaikum...
@surinadewi
Appeal to community members:
Terimakasih pak Dedy atas verifikasi nya 🤗
Terimakasih banyak @kouba01 selalu mendukung saya, saya akan selalu memberikan postingan terbaik 🙏🏻