Membangkitkan Semangat Belajar Siswa-siswi SMPN 1 Baktiya

_{Siswa-siswi SMPN 1 Baktiya}

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai steemians yang terkasih

Saya doakan semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat. Pada postingan kali Ninda ingin berbagi cerita bahagia ketika tiba-tiba kembali di undang ke SMPN 1 Baktiya. Ninda adalah salah satu alumni dari SMPN 1 Baktiya. Ketika Ninda sekolah dulu SMP ini sangat maju, ada ribuan piala yang didapatkan oleh siswa bahkan juara umum bertahan. Cabang juara mulai dari olimpiade keakademikan, karya ilmiah, pramuka, PMR, olahraga, drumband dan berbagai kejuaraan lainnya.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Ninda di undang, 6 tahun yang lalu Ninda juga sempat di undang kesekolah tepat di tahun 2019 pas Ninda pulang umrah, saat itu Ninda masih kelas 2 SMA. Rasanya sangat haru melihat guru masih ingat dan peduli sama Ninda. Mereka seperti menanamkan harapan yang tinggi untuk Ninda menjadi orang sukses kedepannya. Allahku semoga expektasi besar guru-guru untuk Ninda Allah mudahkan.

Dari sekian jenjang Pendidikan yang Ninda tempuh SMP adalah tempat yang paling berkesan. Disini kami benar-benar di dukung, dipilih menjadi ketua osis, diajak naik bus ketempat yang jauh satu rombongan, dibiasakan berbicara didepan, dibiasakan membuat program osis sendiri, ikut lomba debat Bahasa ingris, pokoknya sungguh sangat berkesan. SMP adalah tempat Ninda benar-benar bersinar. Nangis wkwkwkw kocaknya guru biarin aja Ninda ngatur semua, Bapak ibuk terimakasihh

_{semangatnya masih kurang}

6 tahun yang lalu Ninda datang disambut dengan semarak, seluruh siswa bersemangat dan sangat gembira. Mungkin mereka gak sabar dengar cerita Ninda pas di Makkah sama Madinah heheheheh guru-guru Ninda juga kelihatan gak sabar banget. Moment bahagia itu masih ninda ingat sempek sekarang. Berbeda dengan tahun ini, Ninda kaget siswanya dikit banget Rahman. Kok bisa berubah sedrastis ini mana jiwa anak SMP yang penuh semangat dulu. Dumn jujur Ninda sedih melihat anak-anak yang minat belajarnya sudah berkurang bahkan ga adak. Pantas aja Ninda di suru datang. Guru-guru Ninda juga cerita, mereka kewalahan dalam membangkit minat belajar siswa. Tidak ada feedback atau umpan balik dari siswa. Guru seperti mengajar sendirian dan hanyaa ditonton.

Ninda juga malu sendiri, soalnya beberapa tahun ini pas kuliah gada prestasi yang dapat dibangggakan, kocak! Huaaa kekampus cuman belajar dan berharap IPK stabil, ga ada energi untuk nimbrung organisasi. Kalo dipaksa ujung-ujungnya bakal sakit, jadi Ninda milih jaga IPK dan Kesehatan aja hehehe.meskipun demikian Ninda yang hanya butiran debu di muka bumi Allah ini tetap berusha semaksimal mungkin untuk Kembali membangkitkan semangat belajar siswa. Acara dimulai dengan salam dan perkenalan singkat tentang Ninda. Ini tantangan besar soalnya ninda benar-benar ngomong sendirian rahmann serem juga ya ngadepin anak yang memulai masa pubernya. Ninda tetap teguh dan memancingkan suasana diskusi agar ada interaksi balik antara ninda dan siswa. Bebrapa hal yang ninda sampaikan yaitu:

_{gas kita kasih semangat}

Membentengi diri dari maraknya era globalisasi

Perkembangan era globalisasi tidak dapat kita bendungi, apalagi aplikasi media sosial. Kita harus memfilter tontonan yang kita lihat misalnya aplikasi tiktok. Banyak tontonan yang seharusnya tidak dilihat untuk anak yang masih belajar, misalnya konten galau, bunuh diri dianggap keren, vape, bucin, tren yang tidak baik dan masih banyak tontonan tidak layak lainnya. Saya mengingatkan siswa bahwa pikiran adalah keajaiban, dimulai dari apa yang kita lihat kemudian kita fikir dan akhirnya terbentuklah karakter kita dari hal-hal yang kita anggap sepele tadi.

Bayangkan jika tontonan sehari-hari kita adalah hal yang saya sebutkan tadi maka akan banyak anak-anak yang galau kemakan kata-kata tiktok, bakal banyak anak yang ingin ikut tren bunuh diri. Tanpa sadar mereka telah mengadopsi karakter buruk dari hasil tontonan yang mereka lihat. Pengaruhnya besar bukan? Lantas apakah kita dapat menahan hal itu semua? Tentu saja tidak, namun yang dapat menahannya adalah iman. Jika kita percaya sama Allah, kita takut sma Allah, kita percaya Allah lagi mantauin apapun yang kita buat maka kita ga bakal milih melihat hal buruk tadi.

_{Ayokk semangat, semangat sendiri huaa}

Menyeimbangkan Doa dan Usaha

Produktif setiap harinya adalah hal baik, namun tetap niatkan tujuan kamu menuntun ilmu adalah untuk mencari ridha Allah. Ninda pernah baca bahwa keberhasilan itu bukan milik mereka yang pintar tapi milik meraka yang mau berusaha. Orang sukses yang kalian lihat saat ini bukan mereka yang baru mulai kemarin kemudian langsung sukses, namun mereka yang sudah berlelah-lelahan dalam mengusahakan masa depannya dari 5 tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu, bahkan 15 tahun yang lalu. Percaya aja sebesar apapun usaha yang kamu lakukan sebesar itulah kebaikan yang akan kamu rasakan. Jangan lupa doa juga, Ingat usaha tanpa do aitu bohong dan doa tanpa usaha itu bodoh. Wkwkwk kata buk asnidar dulu heheh. Ninda sedikit mengaikatkan cerita Menang debat bahsa arab dulu. Hal itu terjadi karena kekuatana doa dan usaha tadi.

Dari kelas 1 SMP Ninda mulai hijrah, qadarullah Allah kasih hidayahnya mulai berusaha hafal quran, berpakaian syar’I dan memperbaiki diri. Waktu ngaji dulu tgk bilang kalo kita sekali sholawat ke Rasulullah Allah bakal balas 10 kali. Ninda yang masih kecil mungil kala itu benar-benar takut banget gak dipandang Allah dengan pandangan kasih sayang. Setiap kali ninda ngelakukuin sesuatu ninda nanyak dalam hati, ini Allah ridha ga ya, Allah marah ga ya? Rahmannn seindah itu, tapi sekarang kocak, mintak doanya ninda bisa jaga diri dengan baik ya teman. Nah kala itu juga siap shalawat ninda minta sama Allah kalo ninda mau ketemu Rasulullah ninda pengen Umrah. Dan qadarullah setelah ikut kursus b. arab sakit-sakitan, ikut lomba, belajar pontang panting juga berdoa Allah kasih deh. Kekuatan doa sama usaha benar-benar super power kan?

_{Ada yang nyumbang lagu}

Setelah lama-lama berbincang hangat dan menjawab pertanyaan random dari siswa ninda pun menarik kesimpulan diskusi hangat bersama mereka. kali ini ninda membuat perjanjian sederhana, ninda mengarahkan mereka untuk memjamkan mata dan betul-betul yakin pada diri mereka sendiri. Ninda nyuruh mereka membayangkan bahwa besak mereka akan terlahir Kembali menjadi anak yang bersemangat kesekolah, bermanfaat, mengembangkan prestasi, rajin belajar, Kembali mengharumkan nama baik sekolah, dan Kembali menjadikan sekolah inii sebagai sekolah favorit seperti dulu bahkan lebih dengan ukiran-ukiran prestasi mereka di SMPN 1 Baktiya.

_{Guru-guru kece SMPN 1 Baktiya}

Cerita hari ini ditutup dengan foto dan video singkat bersama adik-adik dan guru. Guru juga memberikan Ninda motivasi dan dukungan untuk terus berkemang, bahkan mereka juga akan membantu ninda jika kelak tamat kuliah dan ingin bekerja. Terharu banget, entah kebaikan apa yang orang tua Ninda buat hingga ninda masih dikelilingi orang baik sampai sekrang ini. Buat SMPN 1 Baktiya sukses terus, harus lebih berekembang, lebih maju lebih keren deh pokoknya. Ninda bangga menjadi Alumni SMPN 1 Baktiya.

Salam hangat @nananrazila semoga bermanfaat

_{Tumbuh lebih baik adik-adik SMPN 1 Baktiya}